(DOYOUNG)

13.8K 903 51
                                    

(Y/N) POV
Hari ini hari apa ya?
Ah iya hari ini hari rabu. Dan sekarang ada kelas olahraga dan praktek hari ini adalah basket.
Tidak. Aku benar-benar tidak pandai dalam bermain basket. Keadaan ini sangat tidak bisa aku terima.

"Go (Y/N)"

Ah sudah kuduga.

"Ada apa?" Kataku berbalik kearah suara itu berasal.

Benar kan.

"Hhh. Nanti kau tanding kan?" Tanya doyoung.

"Iya. Lalu?" Tanyaku balik.

Dia segera berdiri tegak dan maju satu langkah.

"Semangat ya" katanya tersenyum.

Aku memutarkan bola mataku kesal. Sudah tahu aku ini tidak pandai dalam basket. Kenapa semua orang malah mengharapkanku.

Dia pergi meninggalkanku dan lari menuju lapangan. Entah aku tidak tau dia mau apa.

Tanpa memikirkan apapun aku langsung pergi juga menuju kelas karena bel sudah berbunyi.

"Go (Y/N). Nanti kau akan tanding kan?" Seru wendy ,teman sebangku ku.

"Hooh. Lalu?" Tanyaku.

"Jangan menang ya" katanya tersenyum mistis.

***

Sekarang sudah waktunya kelas olahraga dan sekarang waktunya aku tanding basket dengan kelas doyoung.

Kenapa harus basket. Kenapa tidak badminton saja.

"Ayo Han Su Yi"

"Ayo Gong Yung Suk"

"Ayo Go (Y/N)"

Ah. Semua suara itu sangat membuatku tidak fokus dengan permainan ini. Rasanya ingin aku bunuh semua suporter itu. Tidak peduli dengan sahabatku juga.

Jahat.

***

Kecewa. Aku benar-benar kecewa.

"Ah sudah kuduga. Pasti kau kalah" kata wendy berjalan dengan santai melewatiku dan lari.

"Hei awas ya kau besok" kataku teriak

***

DOYOUNG POV

Kecewa. Ah aku sangat kecewa dengan hari ini.

"Hei Go (Y/N)" panggilku.

Aku sudah memanggilnya tapi dia tetap tidak menengok kearahku sama sekali. Kebiasaan ini selalu terulang.

"Hei!" Kataku menepuk pundaknya.

Akhirnya.

"Apa!" katanya.

Lebih baik aku memilih diam daripada dengar ocehannya.

Kami berjalan dengan keheningan yang benar-benar mengusai diantara kami.

Ah tapi aku tidak kuat.

"Mau kutraktir? Bulgogi? Atau kimbab? Atau japchae?" tanyaku.

Aw.

Dia menyikutku tiba-tiba. Sikut dia panjang mungkin bisa sobek perutku.

Dia hanya diam saja. Kenapa dia bisa semuram ini sih.

"Cih. aku kan tidak menang kenapa malah ditraktir" katanya acuh.

"Memang kenapa? Lagipula hari ini kau selalu murung" kataku.

"Ah baiklah" jawabnya.

Kami segera pergi ke tempat makan yang tidak jauh dari sekolah.

***

Kami langsung duduk dibangku yang tidak jauh dari pintu masuk dan segera memesan makanan.

"Mau apa?" Tanyaku.

"Bulgogi dan japchae" katanya kepda waiter.

Kami berdua makan tanpa ada suara. Sampai selesai juga.

***

Kenyang sekali. Makan 1 bulgogi dan 1 japchae itu ternyata tidak seenak yang dibayangkan. Aku hampir mual makan itu semua.

Kami berjalan menuju ke halte bus untuk pulang. Hari sudah malam, tapi itu sudah biasa bagi kami.

Ah bus nya datang.

"Hei Go (Y/N). Hari ini kau kenapa sih?" Tanyaku.

Dia berhenti tersenyum lalu murung kembali. Doyoung apa yang kau lakukan padanya sekarang. Kenapa kau bodoh sekali.

"Aku putus" katanya menunduk.

"Brengsek sekali sih Jeon Jeongguk itu" kataku acuh.

"Ya. Ternyata dia bosan denganku"

Sebaiknya aku akhiri saja pertanyaanku barusan. Aku tidak ingin menyinggung perasaannya.

Tapi tetap saja.

Tidak bisa.

"Ah. Bagaimana kalau hari ini aku jadi pacarmu. Hanya sampai kita turun" kataku.

Ah Doyoung. Pabo-ya. Kenapa kau bodoh sekali. Berkata seperti itu tanpa berpikir.

Kau malah menyinggungnya dan membuatnya tambah bersedih.

...
....
.....

"Hei. Kau sahabatku bukan pacarku. Jangan berpura-pura jadi pacarku. Tidak cocok" katanya menyikutku lagi.

----

Setidaknya kau tersenyum -Doyoung

Aku bukan sedih karena putus. Tapi aku bingung kenapa aku tidak bisa basket - (Y/N)

Hahaha. Nggak seru -_-

NCT IMAGINEWhere stories live. Discover now