Pearl Blue Hill Under Blue Sky Part 19

82 0 0
                                    

"aku sudah sampai Donghae-a, bisakah kau berhenti menelfonku?" sungutku diantara kesibukanku membawa kantong-kantong belanjaanku. Lebih tepatnya belanja pesanannya,

"-aku bilang aku sudah sampai artinya aku sudah di Pearl Blue Hill Donghae-a, kenapa kau cerewet sekali?" sungutku lagi. Sekarang lihat, ulah siapa ini? ide siapa semua ini? kenapa sekarang justru Donghae yang panik?,

"-bukankah sudah kubilang, aku tidak setuju dengan rencanamu itu, tapi kau tetap bersikeras ingin memberikan Hue mee kejutan bukan?" omelku. Ahh baiklah, karena terlalu banyak mendengus aku bahkan tidak bisa berkonsentrasi dengan tas-tas belanjaan ditanganku,

"-sudah tutup telfonya dan cepat bukakan aku pintu! aku sedang tidak bisa melakukan apapun karena tanganku penuh dengan pesananmu" aku mendesah kesal sebelum akhirnya berhasil membuat Donghae mengakhiri panggilannya,

"kenapa lam......Uwaaahhh" Donghae memekik didepan pintu saat ponsel yang kucepit dengan bahuku merosot kebawah dan berhasil Donghae selamatkan,

"lihat karena ulahmu, aku hampir saja menjatuhkan ponselku" dengusku sembari menyelinap masuk rumah peristirahatan Hue mee, melewati Donghae yang masih berdiri diambang pintu,

"kau sudah membeli semua yang ku pesan Hyuki-a?" tanya Donghae begitu sampai dihadapanku. Tangan kanannya meletakkan ponselku di meja marmer di pantry milik Hue mee,

"semuanya Dongae-a. Semuanya tanpa terlewat" jawabku penuh penekanan,

"hyeong wasseo?" sapa Ryeoki muncul dari pintu belakang, keningnya berpeluh. Ada apa? Apa dia bermain bersama member yang lain?,

"dimana yang lain Ryeoki?" Ryeoki menjawabku dengan mendongakkan kepalanya menunjuk halaman belakang, sementara tangannya tengah sibuk dengan kantong-kantong belanjaan yang kubawa. Mengeluarkan isinya satu persatu,

"Hyeong untuk apa kau membeli lilin sebanyak ini?" tanya Ryeoki,

"tanya saja pada Donghae, aku tidak tahu kenapa Donghae menyuruhku membeli lilin sebanyak itu" sahutku saat tanganku terulur membuka lemari pendingin untuk mencari sebotol air mineral,

"berikan padaku" ujar Donghae merebut sebuah kantong yang sedang Ryeoki pegang,

"-aku ingin membuat makan malam romantis dengan banyak lilin dan juga bunga. Hyuki-a, kau tidak lupa membelikanku bunga pesananku bukan?" oh tidak, aku lupa membawanya. Aku menenggak air mineralku dengan tergesa-gesa sebelum menjawab,

"aku meninggalkannya didalam mobil, akan kuambilkan untukmu" ujarku setengah berlari meninggalkan Donghae dan Ryeoki di pantry,

"Hyuki-a, jangan lupa sembunyikan mobilmu di basement" teriak Donghae. 'iya' aku menyahut dalam hati,

Aku berjalan menghampiri mobilku yang kuparkirkan sembarangan di depan bangunan ini. melangkahkan kakiku dengan ringan sembari menghirup udar segar yang tidak bisa kuperoleh di Seoul. memangnya seberapa luas basement yang bangunan ini miliki? Batinku dengan melajukan mobilku menuju basement. Pintu basement otomatis terbuka begitu aku dan mobilku mendekat. Aku menganga kaget. Tempat ini boleh saja berada di pinggiran kota tapi, bangunan ini dilengkapi dengan teknologi yang canggih. Bahkan untuk pintu basementnya saja memiliki pendektisi, jadi pintu itu bisa langsung terbuka begitu ada mobil yang mendekat dalam radius 1 meter. Iya aku akui, aku tidak boleh lagi meremehkan Hue mee kali ini. terlebih ada Tuan muda dari keluarga Shim dan keluarga Choi yang mendukungnya. Aku kembali menginjak pedal gasku begitu pintu itu terbuka sempurnya dan Yaaaahhh! Ini mengejutkan aku sekali lagi. Basement ini begitu luas. Cukuplah untuk menyimpan sampai 15 mobil. Ahhh Hyuk Jae-a, kau tidak boleh lagi meremehkan Hue mee. Kali ini benar-benar tidak boleh. Aku turun dari mobilku dengan sisa belanja yang tertinggal di kursi belakang mobilku. Berjalan menyuri basement ini dan lalu keluar dari pintu tembus yang aku belum tahu akan membawaku kemana. Aku berjalan menyusuri lorong yang tidak terlalu panjang sampai akhirnya aku sampai pada sebuah lorong yang mengapit beberapa ruangan. Aku rasa aku belum pernah menginjak tempat ini. belum pernah sekalipun karena Hue mee belum pernah mengajakku ketempat ini. apa ini bagian dari Pearl Blue Hill? Atau aku mengambil jalan yang salah? Ya Tuhan!,

PEARL BLUE HILL UNDER BLUE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang