Araya 11

226 13 1
                                    

Yap yang di mulmed itu rayna.  Mantannya si ravi. 
.
.
.
.
.
.
Ravi dan raya diam selama perjalanan,tiba tiba ravi membelokan motornya ke McD. Raya mengikuti ravi saja dan mereka masuk ke mcd.

"Lu mau apa?" Tanya ravi

"Hah?"

"Lu laper kan?" Tanya ravi lagi

"Iya laper"

"Yaudah mau apa?"

"Bigmac deh,biar kenyang"

"Okedehh"

Akhirnya giliran mereka yang memesan

"Mba bigmac nya 2 ya,minum nya lemon tea aja"

Ravi mengeluarkan uang lembaran berwarna merah dan membayar ke kasirnya

"Ceritanya di traktir?" Tanya raya dengan menaikan alisnya

"Alis kontrol mba" jawab ragu dengan candaan

"Iya kan gue yg ngajak" jawab ravi lagi

"Setiap hari aja kaya gini,gue seneng" ujar raya dengan kekehan

"Itu mah emang aja lu doyan makan" ujar ravi dengan muka datar

Raya tertawa dengan muka tanpa dosanya. Makanan mereka pun sudah selesai,mereka berjalan ke tempat duduk di samping kaca.
Raya memakan big mac nya dengan lahap sesekali mememinum lemon tea nya. Ravi juga sama seperti raya.

"Ray udah belom?" Tanya ravi

"Udah rav,mau kemana abis ini?"

"Ke tempat waktu itu"

"Lu mau inget dia ya?" Tanya raya hati hati

"Engga"

"Itu tempat lu sama dia,bukan tempat sama gue rav"

"Bukan maksud gue gitu"

"Ke tempat lain aja"

"Okee okee,sori ya ray"

"Its okey"

Raya langsung diam dan berperang dengan pikiran dia. Maksud ravi membawa ke tempat itu apa? Itu bukan tempat dia sama raya,tapi dengan cewe yg bernama "rayna". Sesek yang di rasakan raya,entah kenapa. Raya baru ingat,dia sudah jatuh ke dalam pesona ravi. Bukan pesona tapi sudah jatuh ke dalam pelukan ravi.

Ravi membawa raya ke sebuah danau,setidaknya ravi tidak membawa raya ke tempat dulunya dengan masa lalu dia.
Ketika sampai raya menatap danau itu dengan senang. Raya merasa sangat tenang di sini,sunyi tidak ramai seperti di luar sana.

"Gimana?" Tanya ravi

"Bagus,seenggaknya gak di sana"

"Ray"

"Hmm"

"Lu masih mau bertahan?"

"Kenapa emang?"

"Gue mau jujur"

"Jujur aja"

"Gue udah nyaman sama lu"

Ravi tiba tiba berbicara seperti itu,tapi dengan gampangnya. Merasa udara semakin sempit raya menarik nafas dengan pelan pelan. Dagdigdug yang raya rasakan,semua yang raya lakukan sekarang itu tidak sia sia. Ravi nyaman dengannya,apa dia tidak alah dengar? Ravi nyaman dengan dirinya. Yaampun rasanya raya mau bilang ke mama

"Ray kok diem?" Tegur ravi menjentikan jari nya di depan muka raya

"Eh iyaa,lu serius?" Raya menetralkan dirinya untuk tidak gugup.

ArayaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz