14

713 40 1
                                    

Merasa sangat dicintai seperti layaknya putri kerajaan? Tidak, bahkan Emily tidak pernah bermimpi untuk dicintai oleh seseorang sekuat ini, bahkan Emily rapuh hanya untuk Dave. Kemana Emily yang dulu? Yang sangat pemberani, tak mengenal cinta pasangan jenis, dan hanya mencintai seorang Daddy luar biasanya, dan mencintai Anjing Header-nya? Ralat. Serigala-nya bukan anjingnya. Yang sekarang ber-reinkarnasi jadi Serigala? Eh-oh manusia serigala tepatnya.

Tidak pernah terbayang akan memiliki pacar. Hanya saja hidupnya dulu tidak terlalu bewarna seperti sekarang. Dave terlalu memberinya banyak warna warna itu sehingga Emily bisa merasakan perubahan yang sangat besar dihidupnya.

Klise? Hah, terdengar seperti itu ya. Tapi memang begitu adanya, Emily dari kecil sudah kesepian semenjak ibunya 'Emma' meninggal ayahnya sering meninggalkannya untuk urusan pekerjaan. Dan dia hanya tinggal seorang diri, sebenarnya bisa saja Ayahnya menitipkan Emily kepada Paman Sam dan bibi maria, tapi Emily tidak ingin itu, rasanya sangat menjenuhkan, dia merasa terkekang jika berada didekat paman sam.

Kenapa? Karena paman sam adalah paman yang sangat Overprotectiv, emily dikenakan jam malam, jam belajar, bahkan dia membatasi emily berteman dengan siapapun yang menurutnya tidak layak untuk keponakan tercintanya.

Dan disinilah Emily sekarang, berada dirumah sendirian, didalam kamarnya sendiri, tepatnya diatas kasur. Dave pergi dari tadi petang, dia hanya menulis note dikulkas kalau dia pergi sebentar. Jiah

Note

'Aku pergi, ada hal penting yang harus kuurus'

Jiahh itu saja? Sesingkat itu? Emily heran apa sesempit itu femikiran Dave? Setidaknya dia memberitahu dia mau kemana, dan jam berapa dia kembali, agar Emily tau harus menunggu atau tidak menunggu. Atau setidaknya berikan Emoticon Love kek, dia tidak mengganggap Emily sebagai pacarnya ya? Gerutu Emily.

Dave memang mencintainya dengan penuh, tapi untuk hal hal sekecil ini dave tetap nggak mau berurusan dengan hal yang RO-MAN-TIS. sedikitpun tidak, tapi jangan ditanya kalau urusan Ciuman dia udah kayak pemain Film genre romance beneran. Ehhhh-ohh. LOL.

Membayangkan tentang Dave, emily beruntung menjadi gadisnya Dave. Atau istilahnya Matenya dave. Emily berterima kasih kepada dewi fortuna, yang telah memberikannya kekasih tampan bak dewa yunani itu. Tapi yang namanya Dewa pun punya kekurangan kecil juga, seperti Dave yang tidak tau hal hal romantis. Dan hanya tau hal hal intim.

***

Emily memejamkan matanya diatas kasur empuknya. Harinya sangat melelahkan hari ini. Dimulai dari terlambat masuk, dimarahi dosen, bahkan ditinggal dave.

Tiba tiba, terasa goyangan diatas kasurnya seakan ada yang menaikinya. Sontak emily membuka matanya. Terlihat sosok yang ada difikirannya sedari tadi. Berbaring menghadapnya, dan menatapnya dengan sayu.

Dave menatapnya lama dan beranjak memeluk tubuhnya dari samping, membenamkan kepalanya dilekukan leher emily, yang membuat darah emiky seketika berdesir. Masih dengan keterkejutannya dan hendak membuka suara, suara Dave lebih dulu mengintrupsi.

" Tolong biarkan seperti ini, aku terlalu lelah untuk berdebat saat ini, aku hanya ingin istirahat" Desah Dave pelan.

Suara Dave seakan tengah menjerit ditelinga Emily. Bagaimana tidak, Dave berbicara dilekukan leher jenjangnya, dengan desahan nafas yang memburu membuat getaran didarahnya seakan berhenti seketika itu juga.

Emily memilih diam tak berontak, renana ingin memarahi Dave dikepalanya jika dave pulang nanti , seketika menghilang berganti dengan rasa ingin melindungi. Pelukan erat dave ditubuh emily perlahan mengendur. Dave mensejajarkan kepalanya dengan kepala emily. Tangan kanan dave memengangi kepala emily, Emilynya yang polos itu tampak menatapnya dengan tatapan penuh tanya yang ditahan, Dave gemas melihat tatapan polos itu.

"Ada sedikit masalah yang lumayan berat dipack, dan aku harap kamu tidak perlu tahu itu ily. Dan tak usah khawatir, yang perlu kamu tahu aku akan tetap ada disampingmu, apapun itu. Mengerti?"

Penjelasan Dave seolah menjelaskan rentetan pertanyaan dikepala emily, sebenarnya masih banyak pertanyaan lain dibenaknya, tapi emily tidak ingin mengacau disuasana yang mendadak terasa erotis ini.

Dave menatapnya lama dengan tatapan penuh cinta, kemudian mendaratkan bibirnya didahi emily, seolah memberikan ketenangan kepada pemilik dahi, dave menyatukan dahi mereka berdua. Lama dave berbuat seperti itu, mata dave terpejam, dan ketika dave membuka matanya dia mendapati mata emily yang berada sangat dengan dengannya, menatapnya dengan tampang innocentnya, yang membuat siapa saja gemas melihatnya.

Tatapan demi tatapan mereka lakukan, seolah dari tatapan itu mereka berbicara saling menberikan support masing masing insan, tak lama dave merapatkan bibirnya menyentuh bibir emily.

Kedua bibir itu saling berpagut mesra, lumatan lumatan kecil dave, dibalas dengan gigitan kecil emily dibibiw bawahnya, Dave mengecap bibi itu dengan cepat, dan seolah olah akan melumat habis bibir tipis itu. Emily membuka mulutnya memainkan lidahnya dengan lidah dave, seakan sudah sangat fasih dalam berciuman, membuat dave geram siapa yang mengajari gadisnya bermain dengan nakal seperti itu fikirnya. Lilitan lidah itu saling berpaut satu sama lain, seakan satu irama saling mengecap, ciuman itu berlangsung lama, ciuman yang tidak menuntut apapun, ciuman sederhana dan pelan. Yang mengirimkan sinyal ke inti tubuh emily dan dave. Membuat suasana semakin panas.

Ciuman panjang itu diakhiri dave dengan sepihak, membuat emily merasa kehilangan. Kemudia tertawa mendengar umpatan kecil dave.

'Sial'

~~~
Love
KazehayaXXX

A Werewolf BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang