t w o

2K 189 1
                                    

Author's POV

"Hyung,aku merindukanmu." ucap Dino yang langsung memeluk Hoshi,dan membuatnya membelalakan matanya.

"Ya Dino,kenapa dengan mata mu?" Hoshi menatap tajam ke kornea mata kanan Dino yang sudah tak hitam lagi,melainkan sudah transparan .

"Tidakah eomma mu menceritakannya?"

"Aniya~" Seru Hoshi sembari menggelengkan kepalanya.

"Ah sudah nanti akan ku ceritakan. Sekarang ayo kita ke taman dan membeli tteokbokki" Segera ia menarik tanganku keluar.

"Eomma aku pergi dulu." Teriak ku yang dibalas dengan anggukan eomma.

***

Hoshi's POV

Dua tahun yang lalu kami selalu datang ke taman ini dan membeli tteokbokki di kedai sekitar dekat taman . Dino adalah keponakanku,yang sudah kuanggap seperti adikku dan yang membuatku dekat dengannya adalah karena ia sering kerumahku dan kami sering pergi bersama.

Kududukan pantat ku di bangku taman di bawah pohon yang rindang,begitu pula dengan Dino. Sepoi-sepoi angin menerpa wajahku,suara kicauan burung pun menyertai pagi ini. Aku menyukai moment ini,walaupun keadaan hening tetapi tetap terdengar suara alam disekitar.

"Cepat sekarang ceritakan, kenapa mata mu bisa seperti itu? Bahkan kanker mu saja belum sembuh total." Pinta ku.

"Ah hyung~ ku rasa nanti saja." Ucapnya yang tetap mengarahkan pandangannya ke depan.

"Yak! Kau bilang akan menceritakannya padaku tadi!" Keluh ku kesal.

"Baiklah~ sebenarnya mataku ini terkena karet . Teman ku yang melakukan hal ini,awalnya ia tak menargetkan karet itu ke mata ku,tapi entah kenapa karet itu tiba-tiba mengenai kornea mataku." Jelas Dino.

"Apakah kau sudah check-up? " Tanyaku.

"Sudah~ dokter mendiagnosa aku tumor mata." Katanya sembari melukiskan senyum palsunya. Aku tau rasa sedih itu ada dalam dirinya, tapi ia berusaha untuk tetap tersenyum.

Ya Tuhan~ cobaan apalagi yang harus kau terima. Umurmu masih 11 tahun,namun kau sudah menerima banyak cobaan. Mulai dari perceraian orangtuamu,kanker Leukeumia,bahkan sekarang...tumor mata-Batinku.

Kutarik nafasku dalam-dalam.

"Ah ayo kita membeli tteokbokki sekarang!" ucapku mengalihkan pembicaraan.

***

"Hyung, ayo kita main battle ludo." Ajak Dino.

"Kajja." Sambut Hoshi dengan senang.

Sudah hampir setengah jam Hoshi dan Dino memainkan permain battle ludo . Biasanya Hoshi akan memainkan dengan pesawat berwarna biru,dan Dino dengan pesawat berwarna merah. Alasannya simple karena mereka menyukai warna itu.

"Hyung, mataku sudah berair dan sudah tak kuat lagi menatap layar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Hyung, mataku sudah berair dan sudah tak kuat lagi menatap layar." Ucapnya sambil sesekali mengucek matanya.

"Yak!jangan kucek mata mu." cegah Hoshi sembari meraih tangannya. Dino hanya menatapnya.

"Sekarang lebih baik kau tidur. Dan bukannya besok kau harus check-up?" Lanjut Hoshi.

"Ah kau benar,Hyung . Baiklah aku tidur sekarang. Jalja." Ucap Dino,dan ku raih selimut untuk menyelimuti tubuhnya.

Kutatap sendu dirinya yang sudah memejamkan matanya. Kutahan cairan bening ini,namun nihil cairan ini tetap lolos dari pelupuk mataku. Dia lah yang kini selalu membuatku menangis tiba-tiba.

Maafkan aku seharusnya aku tak membiarkanmu seperti ini. Seharunya aku lebih perhatian padamu-batinku .

Tbc

Hello~ makasih banyak ya yang udah mau baca ff gaje ku ini. Maaf ya kalo ceritanya kurang nyentuh dan masih abal2. Dont forget to Vomment.

[✔] Never Say Goodbye Where stories live. Discover now