Bab Lima

61.8K 5.8K 1.1K
                                    

Aku rekom buat baca semua bab ini karena lumayan baru :) 

Sarah sampai di apartemennya sekitar pukul lima pagi. Tata riasnya berantakan dan kepalanya sedikit pusing karena efek alkohol. Setelah menghapus tata riasnya dan membilas diri, Sarah langsung tidur. Dalam tidurnya, ia tersenyum puas. Ia benar-benar menyukai hari-hari yang dihabiskan bersama Al.

Baru tiga kali mereka menghabiskan waktu pribadi bersama, dua kali dalam kondisi tugas. Satu kali ya tadi itu. Sarah juga tidak menduga waktu akan berlalu secepat itu saat bersama Al. Mereka bertemu pukul sepuluh pagi dan baru pulang pukul lima subuh. 19 jam. Hampir seharian penuh. Mereka mengunjungi banyak tempat: makan, nonton, menghabiskan malam bersama. Rasanya seperti hubungan yang nyata.

Ini bukan affair pertama Sarah. Pekerjaannya sebagai pramugari memang menarik tapi semua yang harus dilakukan terus menerus pasti akan membuat bosan dan lelah. Harus ada selingan, variasi. Awalnya hanya iseng-iseng tapi lama-lama Sarah menikmatinya. Ada yang hanya berakhir menjadi hubungan satu malam, ada juga yang akhirnya bertahan beberapa waktu hingga akhirnya Sarah bosan dan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya.

Selain untuk menghibur, satu-dua kali Sarah juga diberikan hadiah. Sarah mau bilang, "ini bukan soal uang, dapat hadiah menyenangkan aja." tapi semua hadiah yang dia terima tidak pernah murah. Mulai dari ponsel terbaru, tas edisi terbatas yang dibeli ketika pasangannya terbang ke kota tertentu, atau vakansi akhir pekan di tempat yang tidak murah. Sarah menikmati itu semua.

Tapi Sarah mau jujur: belum ada yang membuatnya merasa seperti yang dia rasakan sekarang bersama Al. Pilot tampan tapi sama seperti lelaki lain: lemah kalau sudah berurusan dengan perempuan. Ada satu hal yang Sarah sangat suka dari Al: cara laki-laki itu memperlakukan Sarah. Ketika membangun hubungan slash affair dengan laki-laki lain, umumnya Sarah tetap merasa seperti orang luar. Hubungannya terasa aneh. Seolah itu adalah transaksi. Sarah diberi hadiah, Sarah memberi hubungan seksual.

Tapi Al..

Rasanya kadang seperti jatuh cinta anak SMA. Laki-laki itu kadang tersenyum malu-malu, menyentuh tangannya dengan lembut, memperlakukannya dengan hormat. Lelaki itu bertanya apa yang Sarah mau, rajin mencium, suka memeluk. Ia tidak pernah membayangkan kalau hubungan macam anak SMA itu adalah satu hal yang ia rindukan.

Sarah tidak menyukai Al.

Sarah yakin itu.

Dia suka perlakuan Al. Dia suka waktu yang dihabiskan bersama Al. Dia suka ketika laki-laki itu membayar makanannya tanpa membuatnya merasa tidak pantas--sama seperti date lain ketika laki-laki yang membayari. Wajar. Dan selalu tepat. Sarah sampai bertanya-tanya: sudah berapa perempuan yang ia dekati sampai laki-laki itu sangat jago memperlakukan perempuan?

Dan hubungan mereka di tempat tidur.

Sarah nggak akan bohong. He's good at it. Tentu ini pakai penilaian personal. Tapi semua yang Al lakukan membuatnya senang. Lagi-lagi: laki-laki itu sopan. Tau kapan harus berhenti. Dan yang paling penting: dia suka menanyakan opini Sarah. Tidak ada pemaksaan. Rasanya seperti berada di hubungan yang sehat.

Hubungan tanpa ikatan begini menyenangkan. Mereka bisa datang dan pergi kapan saja. Mengaku bosan tanpa beban. Mencari yang baru tanpa pamit, karena memang tak ada awalan dari keduanya. Sesederhana itu. Jenis hubungan yang Sarah sukai. Jenis hubungan yang menyenangkan dirinya.

Sekarang Al, habis ini, siapa lagi? Sarah tidak tahu. Belum mau tahu, tepatnya. Selama ia masih merasa nyaman dan bahagia dengan Al, kenapa ia harus memikirkan yang lain?

***

Al pulang waktu subuh, setelah memberhentikan taksi di depan tempat tinggal Sarah, dia pulang ke rumahnya. Anna tertidur di lantai ruang tamu mereka. Pemandangan yang mengejutkannya ketika membuka pintu. Berbeda dari biasanya, pagi itu ia membuka pintu tanpa memencet bel. Ia takut mengganggu istrinya.

Sux MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang