Chapter 4

1.4K 115 2
                                    

"ya-andwae" terlambat kris sudah mengambil selembar dan membawa ke bangkunya

Kris juga seorang artworker meskipun tidak sehebat kai. Tetapi kris lebih sering menggambar suasana yang mistis sejenis tengkorak,orang dipasung,pembantaian dan hal lain yang menyeramkan. Jadi bukankah itu yang disebut jatuh pada tangan yang salah. Jika kris menggambarnya dan ia membaca mantranya. Ah eoteokhe

"kris berikan padaku aku akan memberimu kertas lain" ungkap kai khawatir
"ahh wae? kenapa kau pelit sekali sih? sudahlah aku akan menggantinya dengan satu pak kalau perlu aishh"
"kris kumohon" rengek kai memohon
"ahh molla aishh"
Kris meninggalkan kai yang berusaha merebut kertasnya kembali.
Kaipun menyerah ketika kris sudah melayangkan tinjunya pada wajah tamvannya itu.

"sehuna"
"wae?" ucap sehun santai dengan earphone terpasang ditelinganya sambil rebahan diranjang menghilangkan penat sepulang sekolah.
"tadi kris meminta selembar kertas sketch padaku dan-"
"kau memberikannya?" sehun dengan segera terduduk kaget
"ani-"
"syukurlah" belum sempat kai melanjutkan sehun sudah menjawabnya
"hei aku belum selesai bicara" kesal kai
"lanjutkan" ucapnya santai
"dia merebutnya"
"neee? ya kau gila? kau tau kan kris selalu menggambar hal hal seperti itu ha?"
"maka dari itu, aku sudah berusaha mengambilnya tapi ia malah memukulku. Apa kau tak lihat wajah tampanku jadi lebam begini" rengek kai
"ahh jadi itu karena kris, kasihan sekali kau" ejek sehun
"sialan, lalu bagaimana ini?"
"tenanglah selama ia tidak membaca mantranya itu tidak akan terjadi"
"kau yakin?"
"tentu"


"hah kenapa kertas ini nyaman sekali untuk menggambar. beli dimana si kai itu? pantas saja gambarnya bagus bagus, kertasnya saja bagus" puji kris pada selembar kertas yang digambari seorang vampir yang tengah menggigit seorang anak laki laki itu.

"kai kau sudah menggambar apa saja dibuku itu?"
"baru kau"
"ye? kenapa hanya aku? kau tidak ingin menggambar yang lain? kekasih mungkin atau kau ingin mendatangkan idolamu" jelas sehun
"ahh shireo itu tak penting"
"wahh kau memang benar benar pantas memiliki buku itu kai. Kau bukan orang yang serakah. Pantas saja tuhan selalu memberkatimu"
"apa kau sedang memujiku?" lirik kai dengan wajah menggoda
"aniya, kurasa kau salah dengar" jawab sehun sambil bersedekap lucu
"hahaha" kai terbahak dengan tingkah sehun yang merasa dipermainkan
"ya kau aishhh" sehun memukul kai dengan gulingnya dan tertawa bersama.
Ya seperti itulah kehidupan mereka. Bisa bercanda dan marahan kapan saja. Layaknya sahabat pada umumnya.

"kai boleh aku minta selembar lagi?" kris mendatangi bangku kai dan sehun hanya untuk meminta kertas
"apa kau belum membeli lagi?" tanya sehun
"mian aku lupa membeli" "ahh tapi darimana kau tau aku-"
"dari kai" potongnya singkat
"ahh benar juga, kai bolehkah?"
"andwae"
"ayolah hanya satu kumohon"
"beli sana"
"kai-ya" kris merengek seperti bocah gila
"pergilah kau menjijikkan" usir kai tengik
"kaiii bbuing bbuing" kris beragyeo demi selembar kertas
"kubilang tidak!"
"aishh menyebalkan" kris yang sebal melnggang pergi kembali ke bangkunya.
Tak berapa lama kemudian pelajaran dimulai.

Istirahat tiba.

Kris yang notabennya bukan anak baik baik kini mencoba mengambil buku sketch milik kai. Mumpung pemiliknya sedang ke kantin dan kelas kosong bukankah itu kesempatan bagus? itulah yang kris fikirkan.

Ia mengendap layaknya maling dan hap! ia buka tas kai lalu mengambil buku incarannya itu. Ia membawanya keluar dan memasukkannya ke mobil pribadinya agar tak ketahuan.

TBC!

Gonna be Real (Kai x Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang