1. A little Girl

365 23 10
                                    

Hari ini akan ada syukuran besar di rumah Pak Ari, karena putri kecil satu-satunya telah datang di dunia.

"Wahh... selamat ya Mas Ar, semoga anaknya sehat dan sholehah." Ucap sahabat Pak Ari.
" suwun.. Pak Karsih ini juga berkat doa bapak yang selalu mendoakan saya,dengan istri saya."

Tiba-tiba datanglah anak Pak Ari dengan rengekan kecil.
"Pap... Ryan minta jajan." Dengan wajah polos dari Ryan.
"Ryan mau beli apa?" Tanya Pak Ari dengan penuh lembut
"Ryan.. mau beli es krim pap. Rasa strawberry sama cokelat."
" lho.. kok dua? Buat kak adhiar ya??."
" bukan pap.. es krimnya buat dedek." Sambil menunjuk keranjang bayi

Luna memiliki 4 pengawal dirumahnya yaitu Pak Ari atau ayahnya, Kak Arwi, Kak Adhiarta dan yang terakhir Kak Ryan. Mereka bisa dijadikan pengawal, teman, bahkan bisa jadi pacar. Wkwk bercanda kok.. hehe

"Pap.. putri kita mau dikasih nama siapa?" Tanya istri Ak Ari
Pak Ari mulai memikirkan nama yang pas dan cocok untuk anak tercantiknya. Saat duduk di teras depan rumah dan memejamkan matanya, tiba-tiba Pak Ari teringat wajah ayahnya dan pernah mengatakan bahwa nama "Luna". Sekejap Pak Ari langsung menghampiri istrinya

"Bagaimana kalau namanya Luna mah? Soalnya dulu Ayah pernah ngasih tau aku."
"Boleh pah.. bagus kok namanya."

Pagi ini Bu Ari mulai memandikan Luna dengan air hangat dengan lantunan lagu yang membuat Luna tersenyum saat melihat kedua bola mata ibunya.
" wahhh.. anak siapa sihh.. cantik udukuduk.."
Datanglah anaknya yang pertama
"Mah.. udah bikin maem belum? Kakak laper nih.." tanya Arwi
"Bentar ya kak.. abis mandiin adekmu ya." Sambil menggendong Luna
"Kak tolong adeknya dijagain ya. Mama mau masak."
Ketiga kakaknya Luna menjawab dengan serentak " SIAAPP!!."

Dengan penuh sabar Pak Ari dengan keluarganya mendidik, membimbing dang menyayangi Luna.
Baginya Luna bagai malaikat kecil tanpa sayap. Yaa.. mungkin juga karena Luna satu-satunya anak perempuan di keluarga mereka.

Saat ini Luna sudah mulai tumbuh menjadi anak kecil yang menggemaskan.

" Adekk, minta jajannya dong." Minta kak Arwi yang suka makan
"Engga mau... " sambil menjulurkan lidahnya

"Ihh.. kamu kecil-kecil udah pelit. Sini kakak cubit pipinya."

Yap Kak Arwi dalah kakak tertua yang sangaaatt suka dimanja, tampangnya paling garang layaknya preman tapi hatinya lembut

" nihh .. mau engga." Tanya Luna
Asal nyelonong kak Adhiarta, malah yang mengambil jajanan Luna

"Woyyy... Gue dulu yang mintaaa, asala ngambil aj." Kesal Kak Arwi
"Siapa cepat, dia dapet dumsss."
Luna hanya tertawa bahagia mrlihat tingkah laku kedua kakaknya. Hal-hal kecil yang dilakukan mereka berempat sangatlah menyenangkan.

"Ini ada apaan sihh.. kok gue engga diajak." Ucapan Kak Ryan membuat tertawa semua orang. Keharmonisan keluarga Pak Ari sangatlah hangat.

Esok paginya Pak Ari berangkat bekerja dan mengantar ketiga anak laki-lakinya. Mereka berkumpul di meja makan dengan hidangat hangat dari tangan ibu Ari.
"Heem.. enakknyaaa dari baunya ni pap, mama masak bakso."
"Sotoy lu kak!!." Ledek kak Adiar

Kakak nomer dua ini emang suka banget godain kak Arwi. Dia juga sering bikin orang ketawa kalo udah deket sama dia.
"Udah.. udahh... ayo makan jangan ribut biar engga terlambat ke sekolahnya." Jawab bu Ari sambil membawa mangkung panas, mereka sarapan dengan penuh nikmat dan sangat hangat.

"Yok anak-anak berangkat Sekolah. Berangkat dulu ya mah." Pamit Pak Ari
"Iya pap... ati-ati ya dijalan. Jangan ngebut-ngebut."

Setelah mengantar anak-anaknya Sekolah, Pak Ari langsung melanjutkan aktivitasnya sebagai Dosen di Universitas Negri di kota Semarang, Pak Ari sempat bekerja sebagai wartawan di koran Kota Semarang.

" Selamat ya Pak Ari atas lahirnya putri bapak." Sapa mahasiswanya
"Oh iya.. terima kasih."

Sorepun menyapa, Pak Ari bergegas pulang ke rumah, tapi saat ditengah jalan. Pak Ari melihat toko baju dan sepatu untuk anak-anak. Dan dia berniat membelikan sepatu untuk buah hatinya.

"Selamat sore Bapak.. ada yang bisa saya bantu?." Tanya penjual
"Saya mau beli sepatu untuk umur 5 tahun ada?."
"Ada bapak, mau warna apa pak?."
"Pink saja. Anak saya perempuan."
"Baik, sebebtar ya pak."

Setalah lama menunggu, Pak Ari sepatu yang sesuai dengan harapan. Pak Ari langsung bergegas pulang dan memberikan kejutan kecil untuk putrinya.

"Mahh... papap pulang, Lunanya mana mah?." Sambil menarik dasi yang melingkar di lehernya
"Itu.. lagi asik nonton TV."
Pak Ari langsung membuka pintu kamar yang berhias warna pastel
"Haloo anak papap yang paling cantik lagi nonton TV yah." Sambil mengecup di pipi mungil Luna.
"Papa bawa apa?.." tanya Luna dengan wajah polosnya
"Ni... papa bawa sepatu lucu buat adek. "
"Waaa.... lucu pah.. makasih ya pah." Sambil memeluk erat Pak Ari
Lalu Pak Ari memasangkan sepatu pink di kaki mungil Luna
Namun, saat terpasang Pak Ari sedikit heran

" kok.. kaki Luna jadi panjang sebelah ya??." Tanyanya dalam hati dan penuh keheranan. Namun Pak Ari tidak mau terlalu memikirkannya
" papaa... Luna ngantukkk." Sambil menghampiri Papanya.
" Mah... Luna ni udah ngantuk."
"Iya pah, bentar ya aku bikinin susu dulu."

Tidak lama kemudian, sebotol susu hangat kesukaan putri kecilnya Pak Ari tertawa kecil melihat ekspresi anaknya yang sedang tidur dengan lelap.

Note : Haloo... namaku Arlunanin.. orang-orang sihh sering panggil aku Luna. Aku ingin berbagi pengalaman hidupku. Semoga kalian menikmati.
Maaf ya kalo masih kurang menarik ceritanya.. tapi masih banyaaakkkk rahasia hidupku. Jadi ikutin terus yaaa. :D

I'm Scoliosis's GirlKde žijí příběhy. Začni objevovat