7. Sedikit Terbayar

149 12 0
                                    


Cahaya pagi sudah menyapa kamar Luna, dia sedikit malas untuk bangkit dari kasurnya dan memejamkan matanya kembali, saat memejamkan matanya terdengar suara musik dari sebelah kamarnya.

"Ehm.. kok music player Kak Ryan bunyi?.. apa semalem gue lupa matiin ya?." Dalam hati Luna dan menganggap bahawa hanya halusinasi Luna karena dia sangat merindukan kakaknya itu.

Please don't see just a boy caught up in dreams and fantasies
Please see me reaching out for someone I can't see
Take my hand let's see where we wake up tomorrow
Best laid plans sometimes are just a one night stand
I'd be damned Cupid's demanding back his arrow
So let's get drunk on our tears and

God, tell us the reason youth is wasted on the young
It's hunting season and the lambs are on the run
Searching for meaning
But are we all lost stars, trying to light up the dark?

Lagu yang terdengar dari sebelah kamar Luna membuat dia terbangun dan memang bukan hanya halusinasinya. Dengan berlari kecil keluar kamarnya Luna mencoba membuka pintu kamar kakaknya perlahan dan Luna langsung memasuki kamar Kakaknya dengan senyuman kecewa, karena dia mengira bahwa kakaknya akan ada dihadapannya

Tanpa Sadar Luna terus memperhatikan music player kesayangan kakaknya itu
"Ehm... bener. Cuma halusinasi gue aja." Kesalnya dalam hati. Luna langsung menunduk dan menitihkan air matanya karena dia sudah mengharapkan hal yang tidak mudah untuk terwujud.

EngIngEng....

Jrengjrengjreng........







Eaaaa.... nungguin yaaaa :D wkwkw.









Tiba-tiba ada tangan yang menutupi kedua bola mata Luna dengan hangat yang membuat Luna terdiam seketika dan tangan yang menutupi mata Luna membuat dia kaget dan meraba tangan yang menutupi matanya

"Ini siapa sihhh.... " kaget Luna. Luna tidak kepikiran orang yang sedang menutupi matanya. Hingga dia salah menyangka orang yang sedang mengerjai dirinya.

"Ehmmm.. engga lucu dehh bercandanya Pah...." penasaran Luna dengan kesal, akhirnya orang yang sedang mengerjai Lunapun bersuara hingga membuat senyuman lebar di wajah Luna

"Hayooo tebak siapa aku?." Setelah mendengar suara itu, Luna sangat terkejut dan senang, dia tidak menyangka bahwa Kakaknya akan datang setelah lama meninggalkan rumah.

Luna langsung menarik tangan orang yang ada dibelakangnya dan langsung memeluk Kakak kesayangannya itu.

"KAKAKKKK!!!...." sambil memeluk erat tubuh Kak Ryan.

"Hehe.... gimana berhasil kannn.... wkwkw engga sia-sia gue ngerjain lo." Sambil mengelus rambut adeknya itu.

"kakak, gue kira lo engga bakal pernah ke rumah lagiiii..... aaaaaaaaaa gue kangen banget sama lo. Tapi ngapa harus ngerjain gue sihh." Kesal Luna sambil mendorong kakaknya itu.

"Hehe.... btw siap-siap yuk. Kan kita mau Sekolah. Hari ini gue yang anter... kita sepedaan lagii.."

"Yesss.... dianter abang gue!!!. Terus Papah sekarang dimana?."

"Papah udah berangkat ke kampus... udah lo mandi cepet. Udah bau tau." Sambil menutup hidungnya, biasa Kak Ryan sangat menyukai menjahili adeknya itu.

Setelah itu mereka berangkat bersama dengan sepeda kesayangan kakaknya itu.
"CEKLEK." Setelah pintu terkunci dengan rapat. Luna langsung membonceng belakang jok sepeda kak Ryan.

"Ready...... ". Sambil menggenggam stang sepedanya
"Selaluuuu Kakak...."

Dengan melewati gang-gang area rumah, Kak Ryan mengayuh dengan cepat, jarak sekolahnya dengan rumah tidak terlalu jauh dari pada Kak Ryan berangkat dari rumah Mamanya. Mereka sangat menikmati moment kakak-beradik yang sudah lama mereka rindukan. Luna pun banyak menanya hal tentang kedua kakaknya yaitu Kak Arwi dan Kak Ardhi. Sesekali Kak Ryan memberikan lelucon pada perjalan menuju sekolah mereka.

I'm Scoliosis's GirlWhere stories live. Discover now