Repost- Bab 6

3.8K 186 4
                                    

Maaf guys karena tangan jahil gua yang ga bisa berenti utek utek nih wattpad jadi hilang part 6.nya, yang salahnya juga saya tidak menyimpan copyan part 6, dan saya lupa alurnya seperti apa. Jadi mohon maaf atas kesalahan ini, untuk bab6 ada sedikit perubahan. Jadi kalian yang masih bingung bisa baca lagi bab6.

Maaf untuk kesalahan dan keterlambatan update. Makasih sudah mau stay nunggu cerita ini dipublish.

Love ya guys ^^



****
“Selamat ya, Nay?!”. Ucap kak irga padaku. Hari ini adalah hari kelulusanku, hari yang sudah kutunggu. Aku tersenyum menanggapi kak irga dan memeluknya.

“Makasih Kak”. Ucapku tulus, kulihat ibu nita dan Ayah Riski. Kedua orang tua angkatku. Aku menghembuskan nafas perlahan ketika memikirkannya. Aku mengusap air mataku dengan cepat saat kulihat Ayah dan ibu sedang berjalan mendekat padaku.

“Kenapa nangis?”. Tanya ibu sambil mengusap pipiku sayang. Aku tersenyum sambil menggeleng kemudian memeluk ibu bergantian dengan Ayah “Ayah harap itu tangisan bahagiamu”.

Aku mengangguk dipelukan Ayah. Dikeluarga ini, aku mendapatkan kasih sayang Ayah dan ibu yang sesungguhnya. Yah, meskipun pada kenyataanya memang aku bukanlah anak kandung mereka, tapi semuanya menyayangiku. Termasuk kak irga yang superprotektif terhadapku yang terkadang membuatku risih dan sebal.

Aku mengetahui ini tiga tahub lalu karena kegilaanku, aku sengaja melakukan tes DNA. Penyesalan memang selalu berada diakhir, hanya karena hasutan seseorang terhadapku kini membuatku harus menangisi setiap aku berkumpul dengan keluargaku. Aku masih ingat, setiap malam aku menangisi kekonyolan yang ku alami dan berharap itu hanya mimpi setiap harinya.
Apakah keluargaku mengetahuinya? Jawabannya adalah TIDAK. Aku menyimpannya sendiri sebagaimana mereka menyimpan rahasia mereka dariku. Aku menghargai setiap pengorbanan yang mereka lakukan untukku. Dan akhirnya aku memutuskan sendiri mencari siapa orang tua kandungku. Dan aku bersyukur, aku menemukan Mama Lidya- ibu kandungku, meskipun dalam keadaan tidak waras. Mamaku? Dia Gila. Entah apa yang membuatnya menjadi seperti ini.
Dengan menghabiskan tabungan beserta semua uang yang aku punya selama setahun hanya untuk menemukan Mama kandungku. Dan aku sangat berterimakasih pada keluarga yang sudah membiayai semua kebutuhan ibu.

Aku mengantar kepergian Ayah dan ibu dengan lambaian tangan. Aku tidak bisa pulang bersama mereka karena ada beberapa urusan administrasi yang harus kuselesaikan hari ini. Aku celingukan mencari kak irga yang mengatakan akan menungguku hingga sebuah suara menginterupsiku membuatku berbalik.

“Naya..”. panggilnya dan aku tersenyum

Nanta

Dia tersenyum ke arahku. Sempat menahan nafas saat melihat senyumnya. Senyum yang pernah membuatku tergila-gila padanya, senyum mematikan yang akan membuat semua wanita akan menoleh dua kali hanya untuk melihatnya kembali berkembang dibibirnya. Aku menghembuskan nafasku pelan dan membalas senyuman Nanta tipis. Mulai sekarang aku harus membentengi diriku darinnya.

Nanta berjalan kearahku pelan, sedangkan aku kebingungan. Aku salah tingkah. Tepat saat dia sudah berada didepanku, Nanta memberikanku sebuket bunga lily putih padaku. Tersenyum kaku aku menerima bunga itu darinya. Bahkan aku baru menyadarinya, Nanta masih ingat bunga kesukaanku meskupun sudah hampir  3bulan kita putus.

“Selama ya”. Ucap Nanta pelan, sesaat setelah aku menerima bunga darinya. Aku memandangnya dengan sedikit kaku, mengangguk aku mengucapkan terimakasih atas ucapan dan bunga yang dia berikan padaku.

“Selamat juga untukmu”. Ucapku tulus.

Nanta mengangguk sambil tersenyum. Hening. Hanya terdengar beberapa kali helaan nafas nanta yang membuatku mengerutkan kening. Kenapa jadi awkward gini sih?

The POLiCE Where stories live. Discover now