Bab 4

5.9K 248 9
                                    

This is for you gaess...
Maaf jika part ini aneh, jangan lupa tinggalin Vote dan komentar yaa...

***

Setelah bertemu pak Bambang untuk mengkonfirmasi nilai akhirku pada semester ini. Akhirnya aku bisa mengikuti sidang skripsi yang akan dilakukan dua minggu dari sekarang. Hah?! Aku sudah menunggu saat-saat seperti ini. Akhirnya aku bisa mendapatkan gelar sarjana sebentar lagi.

Maksudku adalah sebenarnya aku dan Fitri sudah menulis skripsi, tapi karena nilai akhir kami pada mata kuliah pak Bambang kurang meskipun kami sudah dinyatakan lulus pada mata kuliahnya, Aku dan Fitri memutuskan mengulang mata kuliah pak Bambang agar nilai ekonomi kami agak sedikit naik. Oke aku akui, aku memang lemah dalam menghafal.

Aku pergi ke kantin fakultas mencari Fitri, dia bilang akan menungguku disana. Ah! Itu dia. Duduk menghadapku, sibuk mengotak-atik hapenya sambil senyum-senyum tidak  jelas. Dia sedang apasih? Jadi kepo.

Aku melongokkan sedikit kepalaku untuk mengintip sedikit gak papakan?. "Iya kak.. kakak gimana? Udah baikan?". Ucapku agak keras membaca pesan yang dikirimkan Fitri. Membuat gadis itu menoleh sambil memelototkan matanya pada ku tajam. Secepat kilat dia menyembunyikan telepon genggamnya.

"Naya! Ih kebiasaan?! Gak sopan tau gak! ". Bentaknya sedangkan aku terkikik mendengarnya, kemudian mengambil tempat duduk disampingnya. "Eciyee siapa tuh kakak Sonu?". Godaku sedangkan Fitri sudah mendelik ditempatnya.

"Apaan sih Naya?!". Ucapnya dan kembali berkutat dengan handphone nya kembali. "Jadi udah pindah ke Sonu nih? Lah si Alif mau dikemanain?". Fitri kembali mendelik ditempatnya, aku jadi geli sendiri membayangkan jika bola mata Fitri memiliki pegas didalamnya mungkin matanya akan keluar dan kembali lagi dari tempatnya. Duh aku ini ngomong apaan sih?

"Jangan ngomongin Alif?! Dia temen Nay.. Temen..". Sanggahnya sambil kembali mengetik pesan. Ya ampun seru banget, nggak kasihan apa sama temennya ini yang single hihi.

"Masa sih temen... tapi kalian udah mirip loh... Alif kan lumayaan. Dia mirip Park Chanyeol personil EXO". Fitri tergelak ditempatnya mendengar ucapanku, gadis itu menahan rasa gelinya sambil menepuk-nepuk bahuku. "Mirip rambutnya doang maksud lo?". Fitri tertawa terbahak ditempatnya.

Iya sih...

Tapi tetep ajakan mirip? Meskipun cuman rambutnya aja.

Setelah memesan jus advokad, aku kembali menghampiri Fitri yang masih sibuk dengan handphone nya. Ish jadi sebel sendiri aku dicuekin deh jadinya. Mataku tidak berhenti sedari tadi, melihat mahasiswa lain yang berseliweran didepanku membuatku pusing. Aku merasakan Fitri menyenggol lenganku, membuatku mengarahkan pandanganku padanya.

"Apaan?". Fitri menunjuk beberapa orang pria yang berperawakan tinggi tengah berjalan melewati meja kami. Kata Fitri salah satu. Eh nggak ding! Salah dua UKM di sini mengadakan acara amal, tepatnya sih UKM musik dan tari. Saking banyaknya tamu yang diundang, mereka sampai harus menyewa beberapa bodyguard dan meminta bantuan pengamanan dari polisi. Segitunya?.

Begitu kira-kira yang bisa kutangkap dari informasi yang diterima Fitri. Karena mataku sedari tadi tak bisa lepas dari seseorang. Dia sedang berdiri diujung lorong menuju kantin.

Di sana... menatapku.

Tapi itu tidak mungkin dia kan? Lagipula... tunggu. Dari mana dia tahu aku kuliah disini?. Aku sudah tidak memperdulikan lagi Fitri berbicara apa. Duniaku terasa berputar-putar pada sosok itu. "Nay?! Ish... kamu gak dengerin aku ngomong?".

Aku memutuskan kontak mataku dengannya dan beralih pada Fitri yang tengah sebal padaku. "Fit... sebaiknya kita pergi". Bisikku pelan, kemudian cepat-cepat mengajak Fitri pergi dari sana.

The POLiCE Where stories live. Discover now