16th Bite

1.7K 93 5
                                    


Matsuri Hino yang punya Vampire Knight. Gw cuma pengen have fun ama chara-charanya Beliau. Ijin yak gan!

FanFic ini base-nya adalah sebuah permainan roleplay gw ama neng Dwi Aprilia DamaYanti di grup all genre di FB : Animanga M 18+ Roleplay Indonesia.


=================================================================================

Duhai Zero tercinta, dewa asmara milik Kaname seorang, tentu saja sang pureblood tersayangmu takkan mampu menolak ajakanmu, apalagi yang semanis itu.  

Tersenyum sejuta pelangi untuk hunternya, Kaname menempatkan pantat pada senderan tangan di kursi yang diduduki sang kekasih.


"Tentu saja, my dear.. Ayo bersenang-senang semalam suntuk. Habiskan malam, hanya kita berdua saja," Kaname merengkuh bahu sang silverette dengan segenap cinta dan rindu. 

Melihat Kaname yang menuruti permintaanya tanpa protes, tentu saja Zero senang. Ia tersenyum super tipis sambil menuangkan wine favoritnya di gelas-gelas kaca nan indah.


Tuan alpha mengambil anggur merah yang telah disediakan di gelas berleher tinggi. Menggoyang-goyangkan sedikit supaya aromanya merata, lalu menghirup baunya. 

"Kau tidak memberi rose-tea pada anggur ini kan, sayank? Karena aku sedang tak ingin bersentuhan dengan hal-hal berbau darah atau semacamnya," Ya, si Kuran memang sedang merasa stress akibat apa yang dibicarakan di pertemuan dewan vampir tadi. 

"Rose tea? tidak--tidak... ini wine asli, Kaname. Tak usah kuatir," jawab Zero mencoba meyakinkan sang pureblood sambil meminum wine miliknya dengan tenang. Namun ketenangan itu tak bertahan lama karena----


"My dear..aku ingin bilang..kau sangat bersinar. Dan ini bukan rayuan gombal. Aku mengatakan atas apa yg aku lihat," Eaaa~ sebuah rayuan manis yang diharap bisa bikin Zero dokidoki keselek gelas. 

*uhuk*

Komentar tanpa dosa dari Kaname membuat Zero hampir keselek botol.
"Uhuk! Jangan berkomentar hal bodoh begitu dengan wajah tanpa dosa, vampir sialan!" oh my~ suasana yang tadi tenang, tiba-tiba langsung berubah ramai begitu Zero masuk ke mode tsun-tsunnya.  

Namun Zero berusaha kembali kalem, dan membersihkan sisa wine di bibirnya yg manis dan fluffy. Lalu ia melirik Kaname, untuk membuka pembicaraan. 

"Jadi--bagaimana rapatnya?" tanya Zero, santai. Lebih tepatnya—berusaha santai. 

Kaname tentu tak tega kekasihnya terbatuk-batuk karena keselek. Rasanya tidak elit kan mati karena keselek? Maka ia menepuk pelan punggung sang silverette lalu mengelusnya dan... damn! kenapa Zero musti menanyakan soal rapat keparat itu?!


Kaname berusaha mencari cara agar bisa mengalihkan percakapan. Apapun, pokoknya alihkan, Kanameee!! 

"Eerrrr... hanya obrolan para old geezer yang tak penting," Maaf Zero, bukannya Kaname bermaksud mengecilkanmu atau apa, justru karena saking cintanya dia padamu, dan tak mau merusak suasana syahdu (cieehh) malam ini, maka maafkanlah bila tuan gantengmu ini sedikiiiit berdusta padamu.


"My dear, bagaimana kau bisa mendapat ide cantik seperti ini? Minum wine di atap beserta bintang berserakan di atas kita dan rembulan memancar terang?" Tuan pureblood memulai pengalihannya. Plis Zero, lupakan soal rapat sialan itu, yang bahkan Kaname pun lupa apa saja tadi yang diperbincangkan di sana karena saking mikirin kapan pulang dan bertemu sang pujaan sukma. 

Zero mendengus mendengar jawaban dari Kaname yang terkesan asal-asalan dan ingin mencari pengalih perhatian.


"Tidak penting? Well.. baiklah..." beruntunglah Kaname, karena Zero adalah kekasih yang pengertian –kadang-kadang--- sebab, ia tak melanjutkan pertanyaannya dan masih asyik menikmati wine di gelas kaca itu sampai habis. 

Will Hunt You.. FOREVER !! ( KanaZero )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang