1st Bite

7.2K 405 25
                                    

Zero Kiryuu. Pemuda berambut silver dan bermanik violet itu baru saja selesai berpatroli malam di Cross Academy, sebuah sekolah yang terbagi atas 2 waktu serta jenis siswanya. Sekolah pagi dihadiri oleh siswa manusia, dan Sekolah malam... dihadiri dari kalangan bukan manusia. Tidak. Kami tidak berbicara tentang pocong atau gerandong. Tapi lebih buas dari itu, Vampire...

Biasanya Zero patroli ditemani oleh adik angkatnya, Yuuki Cross, anak angkat dari pemilik Cross Academy, namun karena Yuuki bilang sedang sakit perut, maka Zero menyarankan dia saja yang berkeliling.

"Csk. Semoga saja tak ada Vampire sialan yang berkeliaran, terutama pureblood pengganggu itu." ia bergumam sambil berjalan.

Tapi entah angin apa yang membawanya, yang jelas bukan angin surga, kakinya malah melangkah ke Moon Dorm, tempat tinggal khusus untuk para siswa Sekolah malam. Zero lebih suka menyebutnya Sarang Vampire.

Kebetulan yang menakjubkan, ada sesosok tampan yang berdiri tak jauh dari Zero.

"Humph!" sosok pureblood dari trah Kuran bernama Kaname memperdengarkan dengusannya ketika ia melihat si hunter, Zero. Yang pastinya, lirikan matanya pada sang Level E begitu penuh makna yang hanya tuan Kuran saja yang paham.

"Rupanya tuan Zero yang tersohor rela datang ke tempat hina ini. Apa yang bisa kubantu, tuan hebat?" sindirnya masih dengan tatapan manik crimson segelap malam yang telah menggantung di langit.

"Berpatroli. Memangnya apalagi, Ku-ran.. sen-pai? jawab Zero sinis menyebut nama 'senpai' dengan sangat amat terpaksa. Lihat saja matanya yang sarat akan kekesalan.

Manik violet Zero masih beradu dengan crimson milik Kaname. "Aku tau Vampire itu makhluk nocturnal. Tapi sebaiknya kau masuk ke dorm saja, Kuran. I don't want you causing any problems here. I'm already exhausted today." ujar Zero terkesan memerintah.

Kaname malah memandang langit, menengadahkan wajah menyambut aroma midnight mengelus wajah halusnya.

"Tuan Zero yang hebat, apa kau sudah lupa, bahwa ini adalah wilayahku. Dan semoga kau pun tidak melupakan stratamu." lalu Kaname langsung menatap tajam sang pemegang Bloody Rose (= senjata pistol sejenis revolver yang khusus untuk membunuh Vampire milik Zero).

Sang Vampire Hunter itu harusnya tau, jenis pureblood paling benci diperintah. Apalagi oleh Vampire 'biasa' seperti Zero. Oh damn! Zero tak mau mengakui kalau dia seorang Level E. itu saja. Bagaimanapun, Level E dianggap sampah bagi bangsa Vampire, karena ketidakmampuan jenis tersebut untuk 'waras' mengontrol dirinya disaat 'lapar'.

"Kiryuu, jangan kotori suasana indah malam ini dengan manismu itu." sejurus kemudian, Kaname terkekeh bernuansa nada ledekan. "Atau... kau sudah... lapar?" dark crimson-nya masih menusuk tajam menatap Zero seolah ingin mengoyak tiap inci helaian kain sang surai perak.

Zero memutar bola matanya saat Kaname mengatakan soal strata dan sebangsanya. "Oh benar, aku lupa.. kau pureblood Vampire-- dan aku... Vampire Hunter," balas Zero memberi jeda, kemudian mendekati Kaname dengan sengaja sambil menggenggam erat Bloody Rose kesayangannya.

"Seharusnya yang kulakukan sekarang adalah melubangi kepalamu dengan peluruku, ya kan Kuran? Bukannya malah sibuk mengawasi kalian para vampire rendahan!" sambung Zero tegas, tak takut sedikitpun pada Kaname yang memimpin Moon Dorm di Cross Academy yang berarti memimpin para Vampire di situ. Ia malah menodongkan Bloody Rose ke leher sang pureblood.

'Tunggu, jika dilihat lebih dekat, manik dark crimson Kaname sangat menarik.. dan juga.. apa-apaan ini aroma wangi yang menguar dari tubuh pureblood sialan ini?' Oh, tidak.. tidak.. Zero mulai tergoda. Ahaa!

"Tsk, dasar pureblood." Zero menurunkan pistolnya dan mengalihkan pandangannya dari sang pemimpin Kuran, takut hawa nafsu menguasainya.

Kaname seolah ingin menggoda sosok yang terus mengusik pikirannya selama ini. Ia pun sengaja menggigit ujung ibu jarinya sendiri dan tentu saja darah yang menyeruak keluar menjadi sebuah trigger yang pastinya tak bisa ditolak seorang Level E yang gampang dipicu sifat haus darah mereka.

Benar saja. Dalam sekejap detik, mata lelaki di hadapan Kaname Kuran berubah menjadi semerah darah, terang menyala.

Inilah kenapa Zero membenci vampire pureblood dan Kaname Kuran!! Oh sial! sial! sial! Pureblood laknat itu tau benar memancing nafsu Level E seorang Zero Kiryuu.

Kaname segera mencekal pipi Zero dan mengusapkan ibu jarinya tadi yang berlumur darah ke bibir tuan silverette. "Look at youself now. Such a disgraceful creature. Thirsty now, Mr. Hotshot? Wanna take some blood o'mine?" bagai di atas angin, Kaname sudah bisa menguasai 'mangsa'nya.

"Tch, dammit!" Zero mengerang pelan ketika darah Kaname sengaja dioleskan di bibirnya dan kini menjejak ke pipinya akibat cengkeraman sang Kuran. Belum lagi wajah keduanya sungguh terlalu dekat, membuat Zero semakin gila dan tak tahan. Oleh dari itu, si Hunter itu hanya bisa berpuas menjilat jejak darah sang pureblood pada bibirnya.

Sebelum Zero membuka mulut untuk menyesap ibu jari Kaname, sang pureblood malah melepaskan cengkeraman tangannya. "Come to me and I will satisfy your needs." titahnya.

"Shit! Stop playing around with me, you damn vampire!" Zero menarik paksa tangan Kaname mengikuti nafsu yang menuntunnya. Bahkan ia tak sadar mengendus pergelangan tangan tuan Kuran serta menjilatinya penuh nafsu. Oh, setelah ini Zero pasti akan benar-benar kehilangan pride-nya.

Dan tentunya Zero tak bisa menolak karena ia sudah hampir hilang kendali akan pikiran warasnya, maka tak mungkin ia kembali ke asramanya yang nantinya bisa membahayakan Yuuki dan ayah angkatnya.

"It's your fault, Kaname! Now, give me your blood.. sluurrpphh.. ennghh.." kali ini Zero menjilati jari Kaname penuh syahdu dan menghisapi darah yang ada di situ. Oh sial, rasanya terlalu manis untuk bisa berhenti. Dan juga-- tunggu, kenapa ada sensasi aneh dari dalam dirinya? Well, rumor bahwa darah pureblood bagai candu, ternyata memang benar.

"Csk! Don't act almighty before me, you lowlife Level E..!!" Kaname mendorong tubuh 'lapar' Zero hingga sang silverette telentang di rerumputan dengan tuan pureblood kini menerjang di atasnya.

Zero terbengong sesaat ketika Kaname menindih perutnya. Ia ingin meraih pistol Bloody Rose-nya tapi ia serasa tak punya daya tenaga secuilpun pada tangannya. Apakah laparnya menyebabkan ia tak mampu menggerakkan otot motoriknya walau sekejap?!

"My blood isn't given for free, sweetie. You must pay for that! And remain this in your tiny great brain.. that I.. am.. your master! You don't own me, but you... belong to me. Only me!!" dan pada akhirnya, untuk 'menghukum' Zero yang dirasa lancang telah menghisap darahnya, Kaname menghujamkan bibir demon-nya ke bibir tak siap milik Zero.


==== bersambung ====


Yo all, masih betah bacanya?

Oke kalo masih betah, gw lanjut lagi ke chapter berikutnya.

Jgn lupa vote-nya yak!

En gak usah malu-malu komen.

Gw gak gigit, kok. Palingan si Kaname yang demen gigit //DORR!/


See ya next chapter !


Will Hunt You.. FOREVER !! ( KanaZero )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang