Chapter 18 - Ryo

9.7K 777 19
                                    

Bukan ku ingin merebutmu dari sahabat ku
Namun kau tahu
Cinta tak bisa tak bisa kau salahkan

~ Cinta dan Rahasia by Yura ft. Glenn Fredly

His POV

Gue keluar dari UKS dengan napas memburu. Gue yakin ini yang terbaik bagi Megi. Lebih baik dia melupakan kenangan pahit tentang gue di benaknya.

Dan gue sekarang harus bisa sejauh mungkin jaga jarak sama Megi. Gue engga mau dia masuk ke lubang yang sama, alias mencintai gue lagi.

Tapi ada yang aneh. Kenapa ada sesak di dada gue? Rasa sesak yang engga gue mengerti.

"Ryo! Ngapain lo di sini?" tanya Rey dengan ketus.

"Ketemu Megi sebentar," jawab gue tenang.

Tiba-tiba Rey maju dan menghantam rahang gue dengan keras.

"Lo! Ngapain lo ketemu Megi? Mau buat Megi inget setiap perbuatan keji lo terhadap dia hah?!" bentak Rey dengan suara keras.

"Suara lo bisa bikin seantero sekolah denger semua ucapan lo Rey," balas Ryo.

Rey mendorong gue sekali lagi kemudian masuk ke dalam ruang UKS. Gue melihat dari jendela UKS, Megi mulai berbicara lagi dengan Rey, kemudian tertawa. Mereka terlihat sangat serasi.

Gue tersenyum miris, sesuatu yang berharga akan sangat ternilai saat sudah tiada.

Dan gue harus akuin kalo Megi itu berharga sekarang. Sayangnya, gue engga bisa berbuat apapun untuk sekedar berada di dekatnya.

*

"Ryo oper bolanya!" seru Geral sambil menanti bola basket yang berada di tangan gue.

Gue segera melempar bola tersebut ke arah Geral. "Gue istirahat dulu bro!"

Beberapa teman gue mengangguk dan melanjutkan permainan. Gue duduk di pinggir lapangan kemudian mengambil tas dan mencari botol minum.

"Ah shit! Gue lupa bawa! Meg ... " ucapan gue terputus. Ryo bodoh! Dia engga bakal dateng dan membawakan minum seperti biasanya.

Dan panjang umur, orang yang lagi gue pikirin sedang menyebrangi lapangan sambil membawa beberapa tumpukan buku di tangannya. Gue baru sadar kalau kunciran yang dulu selalu gue benci, udah engga ada. Tapi kenapa gue malah rindu saat-saat di mana kunciran itu bergoyang ke sana kemari.

"Awas!" teriak Geral tiba-tiba.

Gue melihat sebuah bola melayang ke arah Megi, gue dengan kecepatan kilat berlari dan menghalangi bola tersebut.

Bug.

"Astaga Ryo!" jerit Megi.

Bola tersebut menghantam kening gue. Sedikit pusing tapi gue lega karena Megi engga kenapa-napa itu yang terpenting sekarang.

"Kepala kamu! Aduh pasti sakit ya!" Megi memegang kening gue.

Cepat-cepat gue tepis tangan Megi. Gue engga mau rasa nyaman yang walaupun gue rasakan cuman sedetik tadi membuat gue ketagihan. Gue harus menjauh dari Megi.

"Ryo! Hei! Tunggu! Kenapa malah pergi?" teriak Megi saat gue mulai berjalan meninggalkannya.

Gue memang harus melakukan ini. Lebih tepatnya gue terpaksa melakukannya. Gue merasakan langkah kaki seseorang mendekati gue. Kemudian tidak lama, ia mencekal lengan gue sampai gue berhenti berjalan.

"Kamu kenapa sih? Aku belum sempet bilang terima kasih kamu udah kabur aja!" sembur Megi.

Gue menghempaskan tangan Megi kemudian menatapnya dengan tajam.

"Jangan ke--"

"Aku engga tau kamu punya masalah apa sama aku. Tapi kamu ini aneh banget sih. Kamu udah ngomong kata-kata kasar sama aku tapi tadi kamu nolongin aku. Kamu pedulikan sama aku?"

"Jangan kepedean! Gue udah bilang tipe cewek gue itu engga kayak lo! Dan lebih baik lo pulang dan lupain kejadian tadi, gue nyesel udah nolongin lo!" balas gue dengan sinis.

Megi terlihat sedih tapi ini lebih baik, dia akan sedih sementara kemudian melupakannya. Gue berjalan meninggalkan Megi tapi sekali lagi dia mencekal tangan gue.

"Lo ..." desis gue kesal.

"Biarin aku obatin dulu luka kamu. Ayo ke kantin aku bakal mengompres lukamu dengan es batu."

"Me--"

"Aku engga mau nerima protes lagi! Aku engga akan bisa tidur semaleman kalau belum ngerawat lukamu! Ayo cepat!" Megi menarik tangan gue dengan paksa.

Tanpa gue sadari, senyum mengembang di bibir gue. Megi tetap lah Megi yang dulu. Dia baik hati. Sayang gue engga bisa memutar waktu dan kembali di mana Megi masih mencintai gue.

Ya, waktu emang engga pernah bisa diputar ulang. Maaf gue egois sebentar, hanya sesaat aja, gue pengin bersama dia.

*

maaf ga apdet 2 hari hehe

Lope lope,

oryzena

Turn AroundHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin