Chapter III

2.3K 266 14
                                    

Odes here :*
This will be my part.
Enjoyed ♥
Chapter ganjil Odes, chapter genap milik Mikan :Dv

----00000----

'Kak Hito nyebelin! Pokoknya nanti aku bakal ngadu sama kak Kevin!' Gadis itu sampai bersungut-sungut sendirian di dalam kelas. Merasa kesal karena sikap kakak keduanya yang memilih merahasiakan hubungan kakak-adik mereka dan juga karena kakak keduanya itu memarahinya karena terlihat berdua bersama Al.

'Tapi... kalo dipikir-pikir, kalo ngadu sama kak Kevin, yang ada malah tambah dimarahin.' Gadis itu bergumam sendiri, persis seperti sedang melakukan monolog.

'Kak Kevin kan udah bilang aku nggak boleh deket-deket sama cowok.'

"Yuki ! Lagi ngapain sih?" Gadis mungil teman sebangkunya itu mengagetkan Yuki yang tengah tengelam dalam pikirannya sendiri. Gadis berdarah Jepang itu kaget saat melihat Prilly sudah duduk manis di sampingnya sambil membawa sekotak kue berukuran sedang.

"E-eh... sorry. Gue ngelamun tadi." Jawab Yuki sekenanya.

"Mau kue ini nggak? Tadi beli di kantin, tadinya mau dimakan sendiri, tapi gue inget elo. Takutnya tadi lo nggak sempet ke kantin buat makan. Nih, makan berdua, yuk?" Ajak Prilly sambil memberikan sebuah sendok untuk Yuki dan sebuah sendok untuk dirinya sendiri.

Yuki menatap gadis mungil itu dengan tatapan terharu bercampur perasaan nggak enak. Prilly baik banget.

"Ihh.. ayo cobain." Ajak Prilly sambil menggoyang tangan Yuki saat dilihatnya teman sebangkunya itu masih diam dan hanya menatap ke arahnya. Yuki mengangguk sambil tersenyum.

Keduanya tenggelam dalam cake rasa cokelat mereka. Baik Yuki dan Prilly, keduanya sama-sama pecinta coklat.

"Coklatnya terasa banget." Seru Prilly heboh sambil menikmati kelembutan chocolate cake yang terasa lumer di mulutnya.

"Iyaa. Tapi nggak bikin enek." Timpal Yuki menyetujui Prilly. Dalam sekejap, kue tersebut sudah habis. Kedua gadis itu pun heboh memuji pembuat kue itu.

"Udah sini gue buang," ujar Prilly sambil membereskan bekas-bekas tempat kue yang berserakan di meja.

"Gue aja." Yuki mengambil alih dengan membereskan sampah-sampah kue dari tangan Prilly. Gadis mungil itu mengangguk senang sambil tersenyum.

"Makasih Yuki..." seru Prilly saat melihat gadis itu berjalan menuju box sampah yang ada di luar kelas.

Setelah membuang sampah-sampah itu, Yuki berbalik badan dan hendak berjalan masuk menuju kelasnya kembali. Namun tubuhnya mendadak berbenturan dengan tubuh kokoh yang tiba-tiba menghadang tepat di depannya.

"Hai Honey..." sapa orang itu, suaranya terdengar familier. Jangan-jangan?

Yuki sedikit mendongak dan gadis itu mendapati pemuda yang menjadi biang kerok segala permasalahannya tadi tengah menatapnya dengan senyum menggoda.

"E-elo..." gugup, tiba-tiba gadis itu terserang rasa panik yang langsung melanda tubuhnya. Gimanaaa inii? Gimana kalo sampe kak Gio atau kak Hito liat? Tamat sudah riwayatnya.

"Gausah kaget gitu kali. Kelas kita kan hadap-hadapan." Jelas pemuda tampan itu sambil mengarahkan dagunya, seolah menunjuk kedua kelas yang tampak sejajar tersebut.

Yuki harus segera menghindar. Sebelum semua akan semakin runyam.

Seolah tahu bahwa Yuki akan menghindarinya, Al membuat gerakan yang sama dengan langkah Yuki dan menjadikan gadis itu terhalang lagi olehnya.

Our Sweet Little Girl [AlKivers] [Collaboration]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang