Beginning

13K 584 35
                                    

Sebuah planet damai bernama EXO Planet. Planet dimana kedamaian dan ketenangan berada dibanding planet lain. Sebuah pohon tumbuh rindang disebuah bukit di planet ini. Pohon itu dikenal dengan nama Tree of Life. Tree of Life penuh dengan energi positif yang membuat pohon ini tumbuh rindang. Kedua belas ksastria terpilih menjaga pohon ini dengan baik. Sumber kekuatan dari pohon ini yang memilih kedua belas ksastria dengan energi berbeda. Para penduduk memanggil mereka ksastria EXO. Hidup di planet ini sangatlah damai dan yakinlah tidak akan ada yang namanya kejahatan. Tapi apa itu berarti selamanya? Tentu tidak. Ya, sesempurna apapun pasti ada celah dan celah itulah yang menjadi kelemahan dan juga kesempatan bagi kejahatan untuk muncul. Seperti hari ini cuaca yang biasa nampak selalu cerah menjadi mendung dan diselimuti kegelapan seperti pertanda buruk bagi semua orang.
@bukit
Seseorang menghantam tangannya ke Tree of Life. Perlahan Tree of Life mulai melemah secara perlahan. Saat Ksastria EXO tiba semua nampak sudah terlambat. "Siapa kau? Apa yang kau lakukan?" Geram dragon. "Aku darkness. Aku tumbuh dari kebencian, dendam, sakit hati, kemarahan dan berbagai emosi negatif lain. Termasuk kemarahanmu barusan. Keinginanku tentu adalah menguasai planet ini." Kata darkness santai. "Kau!" Geram phoenix marah. "Hentikan! Keinginannya adalah membuat kita marah supaya kekuatannya bertambah!" Kata telekinesis. "Suatu hadiah kau bisa membaca pikiranku. Ini akan jadi menarik" kata darkness senang. Teleportation membawa Time dan Unicorn ke Tree of Life. Setelah Wind memukul darkness menjauh dari Tree of Life. "Ini buruk. Tree of Life semakin mengering. Bagaimana ini?" Tanya unicorn pada yang lain. "Waktu Tree of Life sedikit. Kita harus melakukan sesuatu" kata Time menambahkan. "Apa yang harus kita lakukan?" Kata water panik. "Dibanding itu kita punya lawan yang harus kita hadapi sebelum menyelamatkan Tree of Life." Kata Earth. "Benar kata Earth. Lawan di depan kita tidak bisa diremehkan. Dia yang membuat Tree of Life mengering" kata Light. "Kalian yakin mau mengalahkanku sedangkan sumber kekuatan kalian mengering. Aku juga tercipta dari rasa iri kalian" ejek darkness. "Kau memang benar. Kami juga ambil andil terbentuknya dirimu. Karena itu hal yang wajar. Tapi kami juga tidak akan membiarkan kau seenaknya berbuat. Karena kebenaran akan selalu menang" kata Frost membuat semua orang kaget. Frost adalah tipe orang yang susah bicara. "Akhirnya kau bicara bijak juga. Biasanya water yang mengambil alih hal ini" goda Lightning. "Maaf mengganggu tapi ini bukan saatnya kita bermain. Time dan Unicorn repot tahu!" Kata Wind kesal. "Haruskah kita mulai?" Kata water mulai semangat. "Light, kami butuh cahayamu untuk membuka jalan bagi matahari. Itu mungkin kelemahannya. Phoenix, Wind dan Aku akan memyerang. Earth, dan Water kalian lindungi telekinesis. Telekinesis kau tahu tugasmu bukan? Lightning dan Frost lindungi Time dan Unicorn. Kau juga teleportation" perintah dragon yang di turuti semua. Pertarungan tak terelakkan dimulai. Telekinesis menyampaikan pikirannya dengan sisa kekuatan Tree of Life yang ditopang Time dan Unicorn.

[Warga EXO Planet ada sesuatu yang aku akan sampaikan. Kuharap dengarkan dengan baik. Aku tidak pernah menduga planet yang tenang ini bisa terjadi tragedi dimana kegelapan datang. Mungkin karena kearoganan kita yang membuat kita begitu. Aku tahu tidak mudah tapi aku ingin kalian memahami satu hal. Ketenangan dan kedamaian mungkin bisa saja terusik tapi jangan sampai kalian kehilangan sesuatu bernama harapan. Kami butuh sesuatu bernama harapan dengan itu pasti dunia ini akan jauh lebih baik dari dulu. Walaupun tanpa kami ataupun tanpa Tree of Life sekalipun. Percayalah. Dan hiduplah dengan lebih baik. Ini pesan kami dari Ksastria EXO sebelum kami menyelesaikan tugas kami]
Dengan itu telekinesis mengakhiri pesannya. "Aku berhasil" kata Light senang. Perlahan awan hitam yang menutupi matahari perlahan mulai terlihat. Darkness mulai melemah seiring matahari yang mulai terang. "Ini saatnya" kata telekinesis.

Semua berkumpul membentuk lingkaran dengan darkness sebagai pusat. Mereka mengkonsentrasikan kekuatan mereka sebelum tangan mereka menyentuh tanah. "Seal" gumam kedua belas ksastria EXO bersamaan. Taklama sebuah cahaya muncul dari tempat mereka meletakkan tangan setelah mereka menjauhkan tangannya. Kedua belas simbol itu menyegel darkness. "Aku akan kembali. Saat itu kalian pasti akan menjadi budakku" kata darkness sebelum segel sepenuhnya disebuah tempat yang jauh dari planet EXO.
Kedua belas ksastria jatuh terduduk kelelahan. "Aku lelah" kata phoenix. "Tugas kita belum selesai. Tree of Life" kata Water. "Kau benar" kata telekinesis. Kedua belasnya bergandengan tangan membentuk lingkaran mengelilingi Tree of Life. "Aku harap. Aku bisa bersama kalian lebih lama. Tapi nampaknya mustahil" kata Time. "Kalau ada sesuatu bernama reinkarnasi, aku ingin bertemu kalian lagi" tambah Unicorn. "Kuharap begitu" gumam kedua belas ksastria. "Free" gumam kedua belasnya. Dengan itu perlahan kedua belasnya ambruk ke tanah. Tree of Life yang perlahan mengering mulai kembali rindang dan bersinar.

Sebelum kedua belas bola cahaya dengan kedua belas simbol keluar dari dalam Tree of Life kemudian menyebar ke segala penjuru. Tree of Life perlahan mengecil dan membentuk seorang bayi laki laki. Saat seorang warga datang, ketika warga itu ingin menyentuh bayi laki laki yang nampak bersinar itu. Bayi laki laki itu menghilang dalam sekejap meninggalkan kedua belas ksastria yang meninggal disana.
------------
"Jadi disinilah dulu Tree of Life berada. Keren" kata seorang anak kecil. "Itu cerita lama yang menjadi legenda" kata sang ayah. "Tapi bayi itu bagaimana?" Tanya sang anak. "Kurasa kalau masih hidup. Anak itu pasti sudah cukup besar" kata sang ayah. "Kurasa bayi itu akan hidup baik disuatu tempat di galaxy ini" kata sang anak. "Kuharap. Ayo kita pulang. Ibumu pasti sudah menunggu" kata sang ayah. "Ayah benar. Aku sudah lapar" kata sang anak. Keduanya berdiri dan membersihkan debu yang menempel di celana mereka. Lalu keduanya pulang sambil bergandengan tangan. Sejak saat itu Planet EXO memang kembali damai dan semuanya hidup seperti yang mereka yakini.

The FaithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang