chapter 4

970 84 4
                                    

5 years later

Tidak terasa kehidupan rumah tanggaku dengan yunho sudah berjalan lima tahun lamanya. Keuangan keluargaku pun semakin membaik. Yunho sudah tidak lagi menjadi buruh tapi sudah diangkat menjadi kepala bagian. Kami pun sudah pindah ke apartemen yang lebih layak untuk ditinggali. Aku masih bekerja di kedai ahjuma kim tapi sekarang kedai ahjuma kim sudah memiliki pelayan tambahan namanya kim junsu dia adalah anak dari ahjuma kim yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di seoul sekarang sedang membantu ummanya sambil menunggu panggilan kerja. Aku merasa senang pekerjaan terbantu dengan adanya junsu dan orangnya pun sangat menyenangkan bahkan aku bisa langsung akrab dengannya.

masih ada satu hal yang mengganjal dihatiku , saat kehidupan keuangan sudah membaik tidak lagi miskin seperti awal aku menikah tapi sampai sekarang aku belum ada tanda-tanda akan hamil lagi. Padahal aku sudah sangat mendambakan kehadiran seorang anak. Yunho memang tak mempermasalahkan hal tersebut namun aku yakin yunho juga menginginkan seorang anak hadir dalam keluarga kecilku.

Jika saja waktu itu aku tak mengalami keguguran mungkin sekarang anakku sudah masuk taman kanak-kanak, mengingatnya membuatku menjadi kembali bersedih.

"Boo~~ , kau melamun eoh ?" yunho menyadarkanku dari lamunanku.

"Aahh.. Ne , kau sudah mau berangkat ?" tanyaku pada yunho sambil merapihkan pakaiannya.

"Ne boo , kau ingin berangkat bersama ?"

"Tentu saja" jawabku cepat.

Setiap pagi memang aku dan yunho selalu berangkat kerja bersama. Yunho menggenggam tanganku dengan erat , itu hal yang paling kusuka jika berjalan bersama yunho.

"Apa yang sebenarnya kau fikirkan boo ? Aku sering kali melihatmu melamun , aku yakin ada hal yang sedang kau fikirkan"

"Eemmhhh.. Sebenarnya ini tentang... " aku ingin mengatakannya tapi ragu.
"Aku ingin punya anak yun"

Yunho segera menghentikan langkahnya dan aku pun mengikutinya.
"Wae , yun ? , memangnya kau tidak ingin ?"

"Bukan begitu boo, aku juga sangat ingin punya anak"
Kurasakan genggaman tangan yunho tambah erat.

"Lalu kenapa kau terlihat biasa saja, kau tidak pernah membahas masalah ini juga"

"Aku tidak ingin kau merasa tertekan boo, aku ingin semuanya mengalir seperti air"

"Pernikahan kita sudah berjalan 5 tahun yun dan kondisi keuangan keluarga kita juga sudah membaik jadi kurasa kita sudah siap memiliki anak"

"Baiklah kalau begitu nanti setelah aku pulang kerja aku akan menjemputmu dan kita pergi kedokter kandungan"

"Tapi kan yun aku belum hamil untuk apa ke dokter ?"
Tanya ku dengan polosnya, apa yunho mengira aku hamil ya makanya mengajakku ke dokter.

"Aku tau boojae, kita ke dokter untuk memeriksakan dirimu apakah ada masalah atau tidak dan jika memungkinkan kita bisa mencoba progam hamil"

"Aahh.. Begitu , hehe aku mau yun, aku benar-benar tidak sabar ingin memiliki baby yang lucu, kau memang selalu bisa diandalkan bear"
Aku mencium sekilas pipi suamiku dan segera berlari menuju kedai ahjuma kim menyembunyika pipiku yang sekarang kuyakin sudah memerah.

___________________________________

Aku dan yunho baru saja tiba dirumah setelah tadi pergi ke dokter kandungan. Untungnya tidak ada masalah pada diriku dan artinya aku sangat mungkin akan hamil lagi.

Dokter mengatakan kemungkinan penyebab aku belum hamil sampai sekarang karena aku terlalu lelah. Dokter bilang kami harus melakukan hubungan suami-istri 3 kali seminggu dan perbanyak makan buah dan sayur.

take my handWhere stories live. Discover now