Chap.3 -Is This Love?-

3 0 0
                                    

*maaf baru update :'v di karena kan ada masalah pada handphone auth :'v /pundung/
*ok, happy readMalam ini aku hanya diam di kamar, berbaring di atas ranjang~
"Untuk apa Ryu meminta nomer ponsel ku? Bercerita ? Kenapa dia belum mengirim pesan ?" tanya ku dalam hati, tunggu... kenapa aku mengharap dia mengirim pesan ? Itu tidak penting bukan ?

"Drttt drtttt drtttt"
Ponsel ku bergetar, tanda ada pesan masuk. Tak biasa ada pesan masuk /maklum Miki tak punya teman sebelumnya :'v hanya ada kontak Papa dan mamanya/ Saat ku lihat ternyata tidak ada nama dari pengirim.

From : unknown

Miki...

Ini aku Ryu.

Ternyata itu Ryu, rasanya senang sekali saat Ryu mengirim pesan pada ku. Haah ? Senang ? Mungkin karena pertama kali ada yang mengirim pesan kecuali Papa dan Mama. Aku segera menyimpan nomer Ryu dan membalasnya.

To : Ryu

Iya ? Katanya kau mau bercerita.

-send-

Sembari menunggu Ryu membalas pesan ku, aku beranjak dari ranjang mengambil kanvas, cat minyak dan kuas. Aku mulai menuangkan cat ke atas palet.

"Drtttt drtttt drttttt"

Ponsel ku bergetar dan yap... pesan dari Ryu

From : Ryu

Kau tau Rein ? Anak kelas 2-A

Rein ? Siapa Rein ? Aku saja baru masuk ke sekolah dua hari lalu.

To : Ryu

Rein ? Aku tak mengenalnya .-.

-send-

Aku mengirim pesan tersebut, Rein ? Pacar Ryu ? Aku tak pernah tau dia.
Aku melanjutkan kegiatan ku, terlihat cat berwarna biru muda. Aku mengoleskan kuas ku ke cat minyak tersebut dan memulai menggoreskan kuas itu ke kanvas berukuran 80×50.

"Drtttt drttt drtttt"
Lagi-lagi ponsel ku bergetar dan aku segera mengeceknya.

From : Ryu

Kau tak tau ? Rein itu gadis yang cantik dan pintar. Kalau kau mau tau, besok ikut aku. Dan sekarang kau cepat tidur, ini sudah malam.

Aku semakin penasaran dengan Rein Rein itu _<_ dan tiba-tiba mood ku down, aku menyudai kegiatan melukis ku. Aku merapikan peralatan melukis ku dan segera meminum obat yang telah berada di meja dekat ranjang ku.

"Kenapa aku harus hidup dengan meminum obat, aku muak dengan obat-obatan ini, aku lelah. Aku ingin hidup normal tanpa harus meminum obat. TUHAN TAK ADIL KEPADA KU!"
ujar ku dan di akhiri sebuah teriakan. Tak terasa air mata ku mulai mengalir membasahi pipi ku.
Malam ini penuh kesedihan di kamar ku dan aku terlelap~

-December, 3-

"Etsu! Cepat. Apa kau mau terlambat ke sekolah?!? Kalau berangkat pakai saja sepeda kakek!"
Teriak kakek dari lantai bawah dan aku bergegas turun. Aku berlali ke dapur untuk mengambil roti dan segera berlali ke luar.

Aku mengambil sepeda kakek, aku mengayuhnya dengan cepat sembari menghabiskan roti di mulut ku.

Pagi ini aku terlambat bangun! Damn! Aku terus mengayuh sepeda dengan cepat.

-

5 menit sebelum bel masuk aku baru saja sampai di kelas. Aku berlari menaiki tangga dan melewati lorong, sungguh itu melelah kan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 02, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Miracle in DecemberWhere stories live. Discover now