Part 2

8.5K 684 22
                                    

Khawatir.

Satu kata itulah yang saat ini bermunculan di benak Soojung. Bagaimana tidak? Karena saat ini gadis cantik itu tengah duduk dengan gelisah di ruang tunggu operasi.

Oh Sehun, namja itu baru saja mengalami kecelakaan mobil beberapa menit yang lalu.

'Dia pasti baik-baik saja' batin Soojung yakin.

Bagaimana bisa tragedi seperti ini terjadi saat dirinya berniat untuk mengungkapkan perasaan yang sudah lama di pendamnya.

"Keluarga pasien Sehun"

Semua yang ada di sana langsung berdiri dan menunggu dengan waswas akan ucapan si dokter.

"Bagaimana keadaan anak saya?." tanya tuan Oh

"Putra anda baik-baik saja, tapi dia mengalami benturan yang keras dengan setir kemudi hingga menyebabkan sebagian otak sarafnya bermasalah. Jadi, pasien saat ini akan mengalami amnesia."

Deg

Bagaikan sambaran petir, pernyataan dokter itu berhasil membuat semua orang yang ada di sana terkejut begitu juga Soojung. Dia tidak bisa percaya bahwa Sehun akan mengalami amnesia.

Di dalam benaknya timbul berbagai macam pertanyaan. Salah satunya adalah, apakah Sehun mengingatnya?

Seperti tahu akan jawaban dari pertanyaan itu, wajah Soojung terlihat kecewa.

***

Seminggu sudah Sehun di rawat di rumah sakit dan hari ini pihak rumah sakit sudah memperbolehkan Sehun untuk kembali ke rumah.

Setibanya dirumah, Soojung membantu Sehun untuk berjalan menuju kamarnya. Soojung dengan hati-hati membaringkan tubuh namja itu ke ranjang.

"Oppa istirahat saja, aku pergi dulu." ucap Soojung pelan lalu pergi keluar dari kamar Sehun.

Soojung berjalan dengan tertatih menuju kamarnya, tubuh kecilnya dibaringkannya di ranjang besarnya.

Wajahnya dia tutupi dengan bantal guling kesukaannya, dia melakukan itu agar air mata yang sudah keluar dari pelupuknya tidak terlihat oleh Soojung karena gadis itu sangat membenci hal itu. Aneh bukan? Tapi itulah kenyataannya.

Dia tidak menyangka bahwa hal ini bisa terjadi pada dirinya, dia tidak tahu bahwa Sehun akan mendapatkan musibah semacam itu.

Soojung tidak tahu harus melakukan apa lagi karena faktanya dia sangat ingin Sehun tahu mengenai perasaannya. Dia ingin Sehun peka terhadap rasa cintanya.

Soojung pun bangkit setelah dia merasa bahwa air matanya sudah mengering.

Drt... Drt...

Dering ponselnya yang nyaring membuat Soojung mau tak mau menerimanya.

"Aku baik-baik saja Sull."

"Kau jangan khawatir, aku lelah, Bye." ujar Soojung singkat lalu melempar ponselnya ke ranjang nya.

Soojung menarik napasnya kuat-kuat lalu memandang langit kamarnya dengan serius.

"Apa aku harus mengembalikan ingatan oppa?" tanyanya pada diri sendiri

Soojung lagi lagi menarik napasnya dan menutup kedua matanya.

***

Keesokan harinya, Soojung tidak menemukan sosok Sehun di rumah itu. Dia pun berkeinginan bertanya pada pembantunya.

"Tuan muda sedang olahraga bersama nona Yoona."

Itulah yang di dengar oleh Soojung dari pembantunya yang sudah lama mengurus rumah mereka.

My Brother is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang