Chapter I

3K 285 12
                                    

Hallo, Mikan di sini. Aku ingin mengucapkan terimakasih kepada odes-senpai yang sudah memberiku kesempatan untuk berkolaborasi dengannya. Sebuah kebanggaan untuk Mikan. Karena ini fic kolab, ada bagian yang merupakan karya Mikan dan ada bagian yang merupakan karya senpai. Jika kalian menemukan perbedaan tulisan Mikan dan Odes-senpai mohon dimaklumi dan dimaafkan. Mikan masih penulis pemula >.<

Suwun
Mikan Geun Suk

****

"Kak Gio... bangun kak!" Suara lembut ditambah guncangan yang terlampau pelan membuat yang dibangunkan bahkan tak bergerak dan masih nyaman berada di balik selimut.

"Kak Gio! Nanti bisa telat ish..." suara itu kembali terdengar, kali ini dengan nada yang lebih tinggi.

"KAK GIO !!" Teriaknya tepat di depan telinga. Habis sudah kesabarannya. Gadis itu kembali melirik jam yang menunjukkan pukul setengah 7 pagi.

"Aduhh.. apaan sih Yuki? Ganggu tidur gue aja." Omel pemuda itu dengan mata yang masih terkatup meski dia sudah berusaha membukanya.

"Kak Gio... hari ini upacara penerimaan siswa baru. Kalo telat gue bisa kena hukum." Jerit gadis itu panik sambil berlari keluar kamar, kemudian menuruni tangga dan tiba di meja makan.

Di sana, kedua kakak lelakinya yang lain bahkan sudah menyelesaikan sarapan mereka.

"Kak Kevin, Kak Hito, yah kok kalian udah selesai duluan?" Gadis itu makin panik dan langsung menyambar roti dan melahapnya dalam sebuah gigitan besar tanpa selai coklat kesukaannya.

Mengunyahnya sedikit terburu membuat pipi gadis itu yang sudah chubby makin menggembung besar.

"Uhukk.." gadis itu tersedak akibat kunyahan yang cepat. Dengan sigap, sang kakak kedua, Hito, yang duduk tepat di sebelahnya mengangsurkan segelas susu kepadanya. Yuki pun menenggaknya dengan cepat.

"Ayo ayoo berangkat. Kita bisa telat!" Ajak Yuki langsung sambil berdiri dan menyambar tasnya.

"Gio mana?" Tanya Kevin, kakak sulungnya sambil merapikan piring bekasnya sarapan. Begitu rapi dan bersih, berbeda dengan piring bekas Yuki yang penuh remah-remah roti dan percikan susu.

"Kak Gio nggak mau bangun. Udah gue teriakin padahal."adu gadis itu pada kedua kakaknya.

"Yaudah Hito, lo sama Yuki duluan ke sekolah. Nanti gue sama Gio nyusul." Ujar Kevin sambil beranjak menuju kamar atas, kamar adik ketiganya.

"Ayo ayooo kak Hito. Gue bisa dihukum kalo telat di upacara penerimaan murid baru." Ujarnya panik sambil memakai sepatu sekenanya setengah berlari.

Sementara Hito, sang kakak mengikutinya dari belakang.

.
.
.

Land Rover itu berhenti di halaman parkir sebuah sekolah swasta ternama di Jakarta. Kemudian dari dalam mobil turunlah dua siswa yang langsung membuat perhatian di sekitar mereka teralihkan pada keduanya.

Yang satu dikenal sebagai siswa terbaik di sekolah karena prestasinya di bidang akademik dan non-akademik yang sangat baik. Belum lagi wajahnya yang tampan, dengan kesan misterius karena dirinya tak banyak bicara membuatnya menjadi salah satu idola sekolah. Sedangkan bersamanya saat ini seorang gadis dengan wajah baby face, kulit seputih pualam dan rambut hitam yang dikuncir menjadi 2 bagian. Dari penampilannya, jelas gadis itu merupakan siswi baru di sekolah mereka.

Masalahnya, tak ada satu pun di sekolah yang pernah melihat Hito datang atau pergi dengan seorang gadis. Pemuda itu selama ini dikenal bersikap begitu dingin dengan para gadis yang mengaguminya selama ini. Ini sebuah pemandangan langka. Entah siapa dan dengan alasan apa, yang jelas gadis itu telah berhasil membuat Caesar Hito, pangeran misterius sekolah mereka datang bersamanya.

Our Sweet Little Girl [AlKivers] [Collaboration]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang