Chapter 4

35.5K 1.9K 11
                                    

Air mata, aku nangis lagi... huh kenapa sih, mending sekarang aku jalan jalan keliling hotel. Mungkin Nizam pasti lagi istirahat di kamarnya.

Aku menyusuri tiap bagian hotel, yak hotel milik sekar ini adalah salah satu hotel terlengkap di Kaliurang dengan berbagai macam fasilitas yang tersedia. Mulai dari kamar hotel yg mewah, fasilitas gym, restaurant bintang lima, spa, .dan terdapat club, yang terkenal akan para dj yang tampan dan berasal dari dj hits di Indonesia. Aroma alkohol mendominasi bagian Club, ya pada hari terakhir kami akan berpesta ria di club ini.
Aku berfikir apa Armani dan Sekar sudah mempersiapkan gaun yg akan aku gunakan, ya semua karena mereka yg menyiapkan pakaianku.

"Hey... elo..." tanya seorang lelaki, ya aku kenal dia adalah Nando temanku di SMA, namun berbeda kelas dia dan aku adalah pengurus OSIS, Nando adalah sekretasis OSIS.

"Iya Ndo, gue Naura, elo lupa sama gue?" Tanyaku pada Nando.

"Edan tenan, kamu sekarang jadi se sexy ini, Ra padahal du-" Ucap Nando kaget lalu terpotong oleh seorang yg tiba2 datang.

"Dulu elo gendut," sahut pria itu, ya dia Andra, sahabat Nizam.

"Eh, Ndra, kapan dateng?" Tanyaku pada Andra.

"Gue udah dari tadi, Ra. Elo tuh yg dari tadi dimana?" Tanyanya balik padaku.

"Tadi gue di kamar, ketiduran gue dateng pagi sama si Armani sama Sekar," jawabku.

"Oke deh cantik, gue duluan ya, see u soon, " ucap Nando yang berlalu meninggalkanku dan Andra.

"Emm, Ndra elo mau kmna?" Tanyaku pada Andra.

"Gue mau disini, mau ngobrol sama elo, boleh kan?" Jawab Andra.

"Oh mending kita ke Restoran aja elo mau ngga?" Tanyaku lagi sembari mengajak Andra untum ke Restoran

"Good Idea,"jawabnya.

Kami berjalan menyusuri lobby dan akhirnya sampai di Restoran hotel.

"Elo kuliah dimana Ra?"tanya Andra membuka percakapan kami.

"Gue ngampus di UPN ndra jurusan HI, tapi gue udah wisuda," jawabku sambil menyesap cappuchino favoritku.

"Oh, elo di UPN, wah kalo gue belum lulus nih, maklum anak terlalu pinter kayak gue pasti ditahan di kampus, tapi kalo sahabt gue si Bram, David, sama Nizam udah pada lulus, dan jabat jadi CEO di perusahaan keluarganya, Oh ya Ra, ngomongin Nizam, apa elo udah bisa move on?," tanya Andra yg membuatku tersedak.

"Uhukk... uhukk... ehm gini ndra, gue udah lupain dia kali," dustaku

"Gue tau elo bohong," sahutnya dengan senyuman smirk nya.

"Ah elo, udah deh, udah jam segini kayaknya gue harus balik ke kamar, mau beres beres pakaian dari koper," dustaku lagi, sambil melirik jam tanganku.

"Oke deh, Ra see U soon ya," ucapnya sambil mengantarku kedepan restoran.

Akupun berjalan meninggalkannya menuju kamarku.

AUTHOR POV

"Gue tau Ra, elo masih Naura yg dulu, Naura yg gue suka," batin Andra Dzikri Ramadhan.

"Bro...."kaget seorang pria sambil menepuk pundak Andra.

"Eh elo, Zam. dari kapan elo disini?" Tanya Andra

"Belum lama sih, tapi gue tadi liat elo natap kearah luar restoran mulu, emang ada siapa sih bro?," ucap Nizam sambil celingukan mencari kearah luar restoran.

"Enggak ada apa2, Zam," jawab Andra berbohong.

"Hey kalian mau ngopi, atau breakfast nih," sapa Nando yang tiba tiba datang ke restoran

"Eh elo, Nando kan? Yg tadi ngobrol sama Naura, tapi terusan pergi" tanya Andra

"Iya bro, tadi gue ada urusan bentar, pas mau balik Naura udah ngga ada," jawab Nando.

"Bentar, kalian ngomongin si Naura?" tanya Nizam

"Iya Zam, si Naura Balqis Wijaya, perempuan yang elo sia2in cintanya demi si Ulet bulu," jawab Andra.

"Si Gendut maksud elo? Ah dia ma gue ngga tertarik udah deh ganti to-" seketika ucapan Nizam terhenti ketika melihat seorang wanita yg tengah menggandeng manja seorang pria, ya dia Kirana.

"Nah, liat tu Zam, liat sendiri mantan elo tu, si Ulet bulu," teriak Andra

"Back to topic aja gimana?" Tawar Nando.

"Oke balik ke topik tadi ya Zam, si Naura itu sekarang udah ngga gendut dia itu seksi banget, " jawab Andra tapi tidak digubris oleh Nizam.

...

NIZAM POV

Dia Kirana Ramadhani, gadis yang aku cintai, tengah menggandeng tangan seorang lelaki bertubuh kekar, mengarah duduk kedalam restoran yg sekarang menjadi tempatku berbincang dengan topik membosankan.

Tapi kenapa dia bersama lelaki lain, apa secepat ini dia melupakanku? Apa ini juga alasan dia memutuskan hubungan kami?, ahh banyak pertanyaan di benakku.

"Zam, Ndo , gimana kalo kita buat taruhan aja?" Tanya Andra yg membuyarkan lamunanku.

"Taruhan apa?" Tanyaku dan Nando bersamaan

"Selama 2 hari kedepan siapa yg bisa ke party bareng sama si Naura bakal, jadi pemenang dan dapet mobil sport terbaru punya gue?" Jelas Andra, yang langsung aku dan Nando balas dengan anggukan

Ya, bukan masalah sih buat aku, lagian juga si Naura kan masih cinta aku, jadi gampang buat dia jatuh ke tangan aku, dan aku langsung bisa mendapat Mobil sport terbaru milik Andra, lagian juga bisa membalaskan kecemburuanku pada Kirana.

Hari kedua...

"Hoamm, segarnya...." pekikku sambil merentangkan kedua tanganku.

"Aaaaa...."terdengar teriakan seorang gadis dari arah kolam renang.

"Siapa dia ?" Batinku.

"Ra, elo tu ya ngagetin kita aja, gue pikr elo kenapa?" Ujar Armani. Eh tunggu

Ra, Naura?

"Ternyata benar Naura, makin cantik dan seksi,"batinku.

"Aku harus dapetin hatinya lagi, tapi tunggu dulu, ada... Andra..." teriakku sambil menatap kearah Naura yg sedang digandeng Andra.

"Dasar Andra main colong start,"

Hello! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang