14.

2.3K 216 4
                                    

  Jungkook membolak-balik buku pelajaran yang berisi angka-angka itu. Hari ini ia belajar di taman belakang rumahnya dengan Yein.

  Yein bersikap lebih diam dan canggung karena first kiss nya waktu itu. Jungkook juga merasakan hal itu. Bahwa Yein sedikit kaku saat berbicara dengannya.

  "Yein, kau marah?" Tanya Jungkook. Yein menaikkan kedua alisnya.

  "Marah kenapa?" Jungkook menggerakkan jarinya menunjuk bibir.

  Seketika wajah Yein memerah dan ia mengalihkan padangan dengan menunduk. Jungkook tertawa geli melihatnya.

  "Kau tidak suka kissing kita yang kemarin ya?" Tanyanya. Yein menutup telinganya.

  "Jungkook-ah! Jangan bicarakan hal itu!" Marahnya sambil menutup mata. Jungkook mendekatkan wajahnya sambil tersenyum gemas melihat tingkah Yein.

  "Kau mau lagi?" Yein menolak mentah-mentah. Bahkan ia menutup matanya. Membuat Jungkook semakin gemas dengan tingkah gadis itu.

  "Hahahaha! Astaga! Yein-ah! Noo jinjja kyeoptaa" ujar Jungkook. Yein berdecak lalu kembali menulis lagi.

  Jungkook memerhatikan wajah Yein yang berubah menjadi serius. Sesekali ia melihat bibir tipis yang ranum milik gadis itu.

  Kenapa ia ingin merasakannya lagi ya?

  Ponsel Yein bergetar. Membuatnya memberhentikan aktifitasnya sejenak.
  "Yeoboseoyo?" Ujarnya.

   "Ne..ne.. arraseo..nee.. annyeong" ia memutuskan sambungan telponnya lalu menghela nafas.

  "Siapa Yein?' Tanya Jungkook.

  "Baekhyun Oppa. Dia memintaku untuk memberi kue ini ke Woo Hyun Oppa." Jungkook hanya mengangguk. Walau ia tak mengerti banyak.

  "Kau tidak partime lagikan?" Yein menggeleng.

  "Baekhyun Oppa tak mengizinkan ku." Jawabnya. Jungkook hanya mengangguk kecil.

  Yein membereskan buku-bukunya.

  "Mau kemana?" Tanya Jungkook.

  "Ke cafe. Mengantar ini." Jawabnya sambil menganteng sekotak kue.

  "Aku antar?" Yein menggeleng.

   "Aku duluan ya Jungkook-ah!" Yein hendak beranjak dari tempatnya. Sebelum itu Jungkook tak ingin melihatnya pergi begitu saja.

   Ia menarik Yein hingga gadis itu berada dipelukannya.

  "Ya!" Pekik Yein. Jungkook mengeluarkan smirk nya lalu memeluk pinggang Yein posesif. Membuat Jungkook bisa merasakan deru nafas Yein yang tak beraturan.

  "Kau mau apa?" Tanya Yein. Detak jantung Jungkook terasa lebih cepat melihat wajah sendu Yein yang beberapa senti dihadapannya.

  "Menurutmu?" Astaga. Kenapa Jungkook mendadak menjadi sexy begini?

  Yein membuang pikirannya jauh-jauh tentang itu. Gadis itu berusaha melepaskan pelukan Jungkook yang berada di pinggang nya.

  "Aku.. aish Jungkook.." semburan merah diwajah Yein membuat Jungkook gemas melihatnya. Ya tuhan. Gadis ini benar-benar lucu.

  "Lepaskan."

  "Shirreoyo." Yein menggigit bibirnya. Bertahan dengan posisi ini bersama Jungkook membuat seluruh wajahnya memanas.

  "You want a little kiss my baby?"

  BAIKLAH JUNGKOOK. HENTIKAN PERMAINAN INI DAN BIARKAN YEIN KELUAR.

  "Jungkook-ah kau ini bicara--" bibir Yein disentuh secepat kilat oleh bibir Jungkook. Gadis itu menutup matanya. Sama seperti Jungkook yang memperdalam ciumannya.

  Lama. Cukup lama sehingga Yein meremas kaus putih Jungkook. Dan Jungkook semakin menciumnya.

  Disela-sela ciuman mereka Jungkook tersenyum. Ia membuka matanya melihat gadis dihadapannya yang menutup matanya dengan erat dengan wajahnya yang memerah.

  Jungkook melepas ciumannya. Lalu menatap mata Yein tepat dimanik sambil tersenyum.

  "Jangan menatapku begitu.." Yein menundukkan pandangannya melihat ke arah dada Jungkook.

  Ingat sesuatu. Posisi mereka masih berpelukan. Jadi, Yein takkan mungkin bisa lari dari Jungkook.

  "Yein-ah." Yein bergumam namun wajahnya tetap menatap ke bawah.

  "Yein-ah, tatap aku." Yein menggeleng. Menandakan bahwa ia malu. Jungkook tertawa kecil lalu menyentuh dagu gadis itu untuk menatapnya.

Wajah Yein memerah. Jungkook tersenyum.

Kenapa getaran di jantungnya semakin terasa kencang?

  "Yein-ah, bagaimana jika aku ternyata menyukaimu?" Tanya Jungkook. Jantung Yein memompa lebih cepat.

  "Haish! Itu takkan mungkin terjadi.." ucap Yein. Jungkook menghela nafas.

  "Itu sudah terjadi. Padaku." Yein mendongak. Bola matanya bergerak mencari celah bahwa Jungkook berbohong. Tapi nihil. Jungkook tulus.

  "Kau benar-benar menyukaiku?" Jungkook mengangguk. Yein menunduk. Jungkook memeluk gadis dihadapannya erat. Membuat Yein refleks bersandar di dadanya.

  "Jungkook-ah.. kau kenapa bisa suka aku?" Tanya Yein.

  "Hmm.." Jungkook  hanya bergumam tak jelas.

  "Aish Jungkook!" Jungkook tertawa. Ia melepas pelukannya lalu menatap Yein.

  Ia mengecup kening gadis itu.

  "Kenapa kau suka sekali menciumku?!!" Marah Yein. Jungkook mengacak rambut Yein.

  "Bibirmu lembut jika di cium.." Yein melotot lebar.

  "Dasar byuntae!!!" Ia berlari kesal menuju pintu rumah Jungkook untuk keluar. Jungkook tertawa keras lalu memanggil Yein berkali-kali.

  Di sisi lain..

  Taehyung tersenyum melihat adiknya yang bahagia itu.

---

Saya kecepatan update yak? Hihi. Sorry ya kalo part ini sedikit... eumm.. sok romance. Gadapet feel nya yegak? Hehe mianhae kalo ada typo ya!

Thanks for voments guys!

Muachmuach💞

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang