1.

5.2K 437 2
                                    

Kata ibu, jika ada orang yang putus asa, kau harus menyemangatinya.

Yein menatap wajah wanita yang tertidur pulas dihadapannya. Wanita yang dengan jerih payah merawatnya dan menjaganya. Ia menggenggam tangan dingin milik ibunya.

"Dua hari lagi eomma akan pulang ke rumah.." gumamnya. Wanita yang sedang tertidur pulas itu tak merespon. Ia mengecup kening ibunya lalu keluar dari kamar rumah sakit itu.

Yein cukup kuat untuk menghadapi semuanya. Jerih payah orang tuanya selalu dihargainya. Bahkan sampai itu diujung jurang. Walau ia sempat tak memiliki apa-apa. Yein selalu kuat dalan segala hal.

Kemarin sore, ibu Yein melakukan percobaan bunuh diri. Dan berakhir dengan dirumah sakit ini. Yein tidak mengerti apa lagi kekurangan dikehidupan mereka sehingga ibunya melakukan hal itu.

Ia bersyukur masih ada orang yang menyelamatkan ibunya. Walau sekarang ibunya sedang kritis.

Ia berjalan menuju kantin rumah sakit. Membeli minuman yang menyegarkan agar me-refresh apa yang ada dipikirannya.

"Panggil dokter!!" Yein meminum minumannya dengan sedotan sambil melihat ke arah orang berpakaian putih berlalu-lalang.

"Kemana semua penjaga!?!!" Mereka terlihat panik dan membuat Yein penasaran.

"Permisi, sebenarnya ada apa?" Tanya Yein pada salah satu pasien yang ikut serta panik. Pasien itu menunjuk ke arah orang yang berama-ramai melihat ke atas. Ia menerka-nerka.

"Ada seseorang yang mencoba ingin bunuh diri!!" Matanya membulat sekilas dan akhirnya bersikap santai seperti tadi.

Ia menekan lift menuju lantai paling atas disana. Ia sambil bergumam pelan menuju ke atas. Saat pintu lift terbuka, gadis itu berjalan santai menuju rooftop rumah sakit itu.

Ia membuka pintu rooftop dan menampakkan seseorang yang tengah berdiri sambil melihat ke bawah.

Yein mendekati lelaki itu. Ntah untuk apa. Ia ikut naik hingga menampakkan orang-orang yang berkumpul melihat lelaki disampingnya.

Mulut Yein masih terus menyedot minuman miliknya.

"Sedang apa?" Tanya Yein. Lelaki disebelahnya itu dengan pakaian rumah sakit sambil berlinang air mata menatapnya.

"Ingin merasakan bagaimana kehidupan lain." Ia tertawa seperti orang yang kehilangan akal baiknya. Yein hanya menatapnya.

"Turunlah dari situ. Kau akan jatuh nanti." Ujar lelaki itu. Yein berdecih. Lalu melihat ke arah bawah yang lebih menyeramkan dari yang ia kira.

"Bukan pemandangan yang bagus kalau kau jatuh disini." Ujarnya. Membuat lelaki disampingnya menatapnya tak percaya.

"Apa maksudmu?" Yein terus memerhatikan orang-orang yang mendongak ke atas melihat mereka.

"Kalau kau jatuh, pasti akana da orang yang terluka atau ikut mati bersamamu. Mungkin dua atau tiga orang." Yein lagi-lagi menyedot minumannya.

"Kau ingin mati dengan membawa korban?" Tanyanya. Lelaki itu menatapnya heran. Seluruhnya berteriak panik dan membujuknya untuk turun. Tapi gadis ini berbeda.

Ia terlalu santai saat berkata seperti itu. Sekarang yang gila siapa?

"Maumu apa? Turun dari sana. Kau hanya menghalangiku." Ujarnya. Yein berjalan kesamping tepat dekat dengannya.

"Aku ingin jatuh juga bersamamu." Ujar Yein. Ia membuang asal minuman yang sudah habis tadi lalu menggenggam tangan lelaki disebelahnya dengan erat.

Ia memejamkan matanya. Membuat lelaki disebelahnya heran.

"Kau juga ingin mati? Kenapa?" Tanyanya. Yein membuka matanya sejenak menghela nafas.

"Bebanku terlalu banyak. Aku muak," jawabnya. Membuat lelaki itu heran melihatnya.

"Jangan lakukan ini. Jangan cepat menyerah karena hal bodoh." Ucap lelaki itu. Yein menatap mata lelaki itu.

"Bukannya kau yang ingin melakukan ini? Menyerah karena hal bodoh?" Lelaki itu menatapnya antusias.

"Kau tak tahu seberat apa beban hidupku. Dan kau tak berhak mati karena hidupmu masih sangat berharga." Ucap lelaki itu. Yein menghela nafasnya.

"Hidupmu juga sangat berharga. Kau juga tak berhak mati karena menyerah." Lelaki itu menatap matanya lekat.

"Perjalanan hidupmu masih panjang." Ucap Yein. Tak lama kemudian seorang dokter datang dan menariknya turun. Ia masih menatap lekat wajah Yein disana.

Mengingat seberapa persis wajah gadis itu menyelamatkan nyawanya.

°°
Halooo. Aku buat fanfic baruuu. Gimanaa?? Suka gak? Kalo terlalu garing, kasih tau ya;)?

MAKASIH VOTE N COMMENT NYA YAAA!!!

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang