"Apakah kau tahu jika sebuah aksi sederhana darimu sanggup menyelamatkan hidupku?"
.
.
Kim Taehyung hanyalah seorang mahasiswa biasa; kepintarannya standar. Ia pendiam, namun ia memiliki banyak teman dan cukup disegani.
Siang itu, Taehyung baru saja pulang sekolah. Biasanya, ia akan menggunakan earphone di kedua sisi telinganya. Ia melangkahkan kedua kakinya santai pada trotoar jalan dan kedua tangannya berada pada saku celananya.
Hari ini juga hari yang biasa, pikirnya.
"Ouch-"
BRUK
Sebuah suara mengaduh disambung dengan suara benda-benda yang jatuh dapat merasuki indera pendengarannya yang tersumbat oleh lagu-lagu klasik; lagu favoritnya. Spontan, pemuda itu menoleh ke segala arah guna mencari asal suara.
Dan bingo, seorang pemuda lainnya yang tak jauh berada di belakangnya terlihat memungut beberapa buku yang berserakan. Dua atau tiga kaset musik juga berada di antaranya, ada tempat pensil, dan segala macam. Cukup banyak. Terlihat pemuda itu begitu kikuk, apalagi orang-orang hanya menatapnya terjatuh dan tidak membantunya.
Apakah ini sudah kiamat? Ada-ada saja, Pikirnya lagi.
Taehyung berbalik arah menuju sang pemuda. Ia tak berbicara, namun ia bertindak cepat. Ia memunguti buku-buku tersebut dan mengangkatnya, tanpa harus meminta izin dari empunya.
Iris mereka bertemu.
Membuat Taehyung dan pemuda itu kelabakan dan salah tingkah, sehingga sama-sama melihat ke arah lain.
"Anu-" Pemuda itu memulai percakapan saat mereka berdua sudah berdiri.
"Ya?"
"T-tidak apa-apa jika kau yang membawanya? Biar aku saja."
"Kau yakin? Lalu kau akan menjatuhkannya dan pria tampan sepertiku akan memungutnya kembali, begitu?" Taehyung hanya terkekeh, membuat pemuda itu kembali memalingkan wajahnya.
"Aku Kim Taehyung. Kau?"
"Park Jimin. Senang bertemu.. denganmu.." Ucap Jimin, nyaris berbisik namun sanggup di dengar oleh Taehyung yang sedari tadi sudah melepas earphonenya. Taehyung menilai bahwa pemuda berperawakan mungil yang ia tolong ini merupakan sosok yang pemalu.
Hal itu membuat seorang Kim Taehyung tertarik.
Entahlah, hanya tertarik. Tak lebih, Batinnya menentang.
.
.
Mereka pun berjalan menelusuri trotoar tersebut. Mereka kebanyakan diam saat berjalan. Kalaupun berbicara, hanya Taehyung yang memulainya. Mereka berjalan menuju sebuah gang kecil dimana terdapat dua buah apartemen berseberangan.
"Kau tinggal disini?" Tunjuk Taehyung pada apartemen yang sederhana. Ia menampilkan cengiran kotaknya, "Kalau aku tepat diseberangmu." Tunjuknya kemudian pada apartemen kelas menengah ke atas di seberangnya.
BINABASA MO ANG
行為 「 Kōi 」 || vmin
FanfictionTaehyung menganggap hari itu adalah hari yang membosankan sementara Jimin menganggap hari itu adalah hari yang terburuk. Keduanya dipertemukan dalam satu garis takdir. oneshot vmin taehyung!top jimin!bottom
