7. Yuki, percayalah..

2.1K 159 9
                                    

Algha Pov

Aku menemui Yuki dan Yuangka di ruang tamu, wajah Yuki terlihat memucat, sementara Yuangka hanya bisa memasang tampang datarnya.

"Dimana bunda dan ayah?" tanya Yua

"Mereka masih di taman, sepertinya berbincang"kataku

"Algha, aku mau berbicara penting!"sahut Yuki tiba-tiba

"Ya, ada apa sebenarnya, sayang?"tanyaku

Ya, aku tahu seharusnya dalam kondisi seperti ini, aku tidak berniat membuat Yuangka cemburu dulu.

"Ak- aku..aku mau kita membatalkan pernikahan kita saja, Algha"kata Yuki pelan

Aku membelakkan mata, kutatap ia dengan arti, apa-maksudmu- Yuki?

"Iya, Algha, aku cape. Aku gak mau menganggu hubungan kamu lagi, Algha dan satu hal lagi, kau masih bisa berbahagia bersama Yuangka dan mungkin.. Bersama Citra dan bayinya itu" kata Yuki

Yuki bangkit, melangkah ke depan, sebelum itu aku mencegat tangannya.

"Kita bisa bicarakan hal ini baik- baik kan, sayang?"tanyaku

Tanpa menoleh sedikitpun, ia menghempaskan tanganku dari tangannya kemudian berjalan lagi

"Yuki!"panggil Yua

"Jangan mencegatku, Yua"

Yuki melanjutkan jalannya, hingga aku tak dapat lagi melihatnya. Ya Tuhan..kenapa bisa serumit ini masalahku?

Yuangka menghampiriku dan mengelus pundakku, aku menoleh dan menghadapnya. Dia tersenyum kecut, matanya berkaca-kaca menatapku. Ekspresinya tidak lagi datar seperti biasanya.

"Algha..aku..aku..aku..kecewa... "

Suaranya tercekat, hingga tangisnya tumpah, aku segera memeluknya, mendekapnya. Yang bisa kudengar hanya isakannya dan aku baru tahu.. Sosok Yuangka bisa menangis sepilu ini.

"Menangislah, jika itu bisa membuatmu lega"kataku, mengelus-ngelus bahunya,  "dan, maafkan aku.."lanjutku lagi pelan

Lama kupeluk Yuangka hingga ia perlahan melepaskan diri dari pelukanku. Matanya masih sembab, tetapi kurasa, ia sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Aku kecewa..sangat kecewa.. Aku tidak pernah menyangka, kau melakukan ini, Algha" katanya pelan

Tidak, kali ini bukan suara tenang yang biasa dia lontarkan, kini ia melontarkan suara yang begitu mengekspresikan kekecewaannya.

"Yuangka aku minta maaf, aku tidak pernah sama sekali melakukan hal seperti itu, sama sekali tidak, Yua. Maafkan aku sudah mengecewakanmu, maaf" kataku

"Kau tahu, kau sudah menghamili seorang wanita dan kau..kau sudah membuatku kecewa"kata Yuangka lirih

Yuangka kecewa? aku merasa senang sekaligus merasa bersalah. Aku senang Yua perduli kepadaku, dan..baru kali ini dia memelukku! kau tahu, aku sangat ingin dipeluknya sejak lama.

Tapi aku merasa bersalah, aku sudah mengecewakan gadis yang aku cintai.

"Kenapa kau tega melakukan hal itu, Algha? apakah hanya karena kau tidak mendapatkan hakmu, kau bisa seenaknya melakukan tindak tak senonoh pada seorang gadis? Kenapa, Algha?"tanya Yuangka

Aku pusing, sungguh. Aku sama sekali tidak melakukan hal semacam itu tetapi semua oranh menuduhku? Tak adakah yang mau memperdulikanku? kenapa mereka begitu tega mengecapku seperti itu seakan aku adalah pria paling bengis? ya Tuhan..

"Mohon percayalah, Yuangka. Aku tidak pernah sama sekali, melakukan hal itu"kataku membela diriku sendiri

Ku pegang kedua pundaknya, kutatap matanya, sehelumnya bahkan aku tak pernah melakukan percakapan sepanjang ini terhadap Yua.

She is My WifeWhere stories live. Discover now