3. Saling Tuduh!

2.6K 188 12
                                    

Algha Pov

Hari ini aku harus memilih gaun pengantin untuk Yuki, tentu saja aku harus menemaninya.  Ugh,  sevenarnya aku gak mau, males. Tapi ini terpaksa karena Yuki mau gaunnya nanti bagus.

"Kamu masih lama gak sih dandannya? ini udah jam berapa tahu gak? aku mau kerja"kataku dengan ketukan di depan pintu kamarnya

Pintu itu terbuka, menampakkan Yuki yang memakai baju kaos biasa dan celana jeans. Aneh, katanya orang desa tapi kok pakaiannya gaul banget ya?  apa hanya perasaanku saja? 

"Kamu kok pakai gitu? Aku fikir ya, orang desa itu pakainya pake baju daerah sederhana dan rok kampung itu, seperti di ftv biazanya"kataku

"korban ftv! sekarang mah biarpun orang kampung bisa tahu fashion juga. Udah ah, ayo berangkat!"kata Yuki dan akhirnya aku pun mengikuti, malas berdebat. 

Tak lama kemudian kami sampai di butik itu, menyediakan banyak gaun. Tapi kan niatanku cuman buat acara biasa aja, jadi gak perlu lah gaun yang mewah banget.

"Eh, aku suka deh gaun yang ini" kata Yuki sambil menunjuk sebuah gaun berwarna merah,  bawahan sepertinya hanya sampai selutut, pada bagian atasnya terdapat berlian kecil yang menghiasnya.

"ini memang gaun yang sangat sederhana, mba. Gaun yang pertama kali saya gambar rancangannya, tapi baru sekarang dibuat. Ini spesial banget mba, karena gaun ini saya buat setulus hati"kata si designer yang merupakan seorang pria, jangan bilang ia memiliki body seperti igun di tv itu, dia kebalikannya, dia tampan, kulitnya putih, gayanya sangat maskulin, maaf aku sudau memuji nya seakan aku tertarik, tapi itu hanya agar kalian tak sulit membayangkannya. 

"wah, kayaknya ini spesial banget ya. Yang ini aja gimana, Al?"kata Yuki lalu menatapku

"ya, itu aja. Itu bagus kok"jawabku

"Oh ya, gaun ini juga mempunyai pasangan. Seperti gaun couple begitu lah. Apalagi saya dengar kalian akan menikah ya? saya punya pasangan gaun ini, baju yang bagus buat kalian"kata si designer sambil melangkah, mau tak mau akupun mengikuti langkahnya.

Si designer menunjukkan baju berjas berwarna merah, ehm, bagus juga. Kufikir jika aku memakainya akan nampak serasi dengan gaun yuki nantinya.

"Ayo cobalah, aku yakin kau akan menyukainya"kata si designer

Aku mengambil baju itu lalu menuju kamar pas, aku mencobanya lalu keluar dari kamar pas. Yuki nampak tak percaya melihatku.

AKu memang tampan bukan? Hh, entah kapan Yuangka akan menyadari bahwa aku ini berarti, bukan hanya untuk disiakan olehnya.

"Heh, jangan memperhatikanku sampai sebegitunya!"kataku pada Yuki

Biar bagaimanapun, aku tak boleh membuat Yuki terpesona kepadaku, kalau dia jatuh cinta padaku terus mengejarku kan bisa gawat tuh.

Yuki menatap kearah lain dengan dengusannya.

Si designer cuman menatapku heran, "kok galak begitu sama calonnya? kan wajar kalau calonnya terpesona sama kegantengan pacarnya. Gimana sih?"kata si designer

"Gak usah sok campur! ok, jadi ini aja deh yang saya pesan"kataku lalu memuju kamar ganti lagi, berganti baju seperti sedia kala.

Setelah membayar di kasir kami pun pulang.

***

Yuki Pov

Sialan. Algha ini membuatku malu saja, bahkan sampai si designer itu heran. Ugh, kalau saja ini bukan demi kerjaan super anehku ini, sudah kutonjok wajahnya itu. Enak saja mengatakan bila aku terpesona padanya! hey! aku tidak tertarik padamu.

She is My WifeWhere stories live. Discover now