" Gak tau." Jawab James santai.

   " Issh. Udah sejam daritadi cuma kayak gini doang. Kasian mbak mbak nya, daritadi cuma liat doang gak beli." Gemas Adara.

   " Biarin aja sih. Mbaknya aja gak marah."

   " Tau ah serah lo."

   " Ih yang ini lucu." Kata James sambil menunjuk kelinci berwana putih.

   Kesempatan yan bagus buat kabur. Batin Adara.

   Adara melangkah mundur, mundur dan mundur. Begitu hampir dekat dengan pintu Adara berbalik badan. Begitu ingin membuka pintu Adara sama sekali gak bisa pergi. Seperti ada seseorang yang menariknya dari belakang. Adara pun menoleh dan mendapati James yang menarik ujung bajunya.

   Adara menyengir, " Mau kabur?" Tanya James

   " Enggak kok. Cuma mau keluar doang."

   " Itu sama aja Adaraaa."

   Adara meninggalkan James dan pergi menuju tempat kelinci yang James bilang lucu.

   " Mbak, ambil yang ini. Sekalian beli kandang sama makanannya." Kata Adara yang menahan kesal karena tadi dirinya hampir saja berhasil kabur.

   " Nih pegang. Yuk pulang." Kata Adara setelah kelinci nya sudah dibayar dan diserahkan pada James.

   " Makasih udah nemenin." Ucap James saat sudah berada di mobil. James seperti sudah melupakan kejadian tadi.

*****

   " Ih,lucu nya kelinci ku." Kata James sambil menoel pantat kelinci James.

   Adara hanya mengacuhkan James dan berlalu pergi ke kamarnya.

   " Adara mau kemana. Sini temenin James." Ucap James seperti anak kecil.

   " Adara nya mau tidur, jangan diganggu." Balas Adara yang ikut-ikutan bersuara seperti anak kecil minta di tabok.

   " Eitts, darimana ini? " Tanya Lucas. Adara yang mau pergi ke kamarnya terhenti dan menjawab pertanyaan Lucas.

   " Abis dari pet house. Anak konyol minta peliharaan." James masih dengan dunianya bersama sang kelinci dan Lucas yang menganggu-angguk lalu menghampiri James.

   " Ih, kelincinya semok. Lucu deh." Kata Lucas yang langsung menoel-noel pantat kelincinya.

   " Gak boleh pegang kelinci punya James. " Kata James.

   Yaoloh, mimpi apa gue semalem harus ngadepin dua bocah absurd ini. Yang satu orangnya dingin, yang satu nya lagi konyol, yang satunya lagi idiot. Vampir macem apa ini. Gak takut gue ngadepin vampir macem mereka kalo modelnya kayak gini.

   " Gue mau tidur dulu. Bye."

   " Kalo disini ngomongnya aku-kamu, jangan lo-gue. Berapa kali lagi sih harus aku ingetin." Kata Dev yang tiba tiba datang entah darimana. Dev melirik sekilas ke arah James, Lucas, dan Kelinci nya. Lalu memutar bola mata nya malas.

   " Adara kamu dicari sama Rose. Ada rose di taman depan." Dev menarik tangan Adara pelan dan membawanya ke tempat Rose berada.

   " Hai, rose. Ada apa? " Dev pergi meninggalkan kami.

   " Sini duduk." Ucap Rose sambil menepuk-nepuk tempat di sebelahnya.

   " Ada yang mau kamu tau tentang Lily? Aku yakin pasti mereka belum memberitahu mu soal Lily."

   " Hm." Gumam Adara

   " Ceritakan tentang Lily dan hubungannya denganku dan mereka." Rose menatap ke depan seperti sedang menerawang masa lalu.

   " Lily orang yang baik. Dia cantik dan juga pintar. Tapi dia meninggal karena perang melawan ras werewolf. Tapi justru karena dia. Kami menang. Dia mengalahkan pemimpinnya yang membuat anggota pack nya mengaku kalah dan pergi berpencar. Menurut kami mereka sudah berbaur dengan manusia. Tapi status Lily yang saat itu sudah memilih Dev dan akan melangsungkan pernikahan membuat Dev menjadi terpuruk. Sifatnya juga menjadi dingin.Dan setelah itu Lucas mengaku bahwa dia merasa kalau kamu adalah mate nya. Dan darisitulah kamu menjadi pengganti Lily sebagai calon ratu. Kamu juga harus memilih salah satu dari mereka ." Jelas Rose.

   Rose memiringkan duduknya menghadap Adara.

   " Aku berharap kamu bisa menjadi ratu yang baik untuk kaum mu. Dan aku berharap kamu bisa menganggapku sebagai ibumu. Lily adalah putriku, Adara."

   " Putrimu?"

   " Iya." Kata Rose

Edited : 25 Juni 2016
#Zayn _Pillow Talks
Dikasih lirik biar pada karaokean👍

The Queen of Darkness Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz