Chapter 3

2.7K 168 2
                                    

  Adara sedang duduk di depan cermin. Adara mengoles wajahnya dengan bedak tipis dan lipgloss, tidak lupa juga ia mengeringkat rambutnya terlebih dahulu lalu mengcurly sedikit rambut bagian bawahnya. Gaun simple dengan sedikit renda pada bagian bawahnya udah melekat di tubuhnya dengan pas. Adara keluar kamar dan mendapati Lucas yang masih setia menunggu nya di depan kamar. Lucas memandang Adara kagum.

   " Cantik." Puji Lucas.

   " Apa? " Tanya Adara kaget. Lucas tersenyum manis.

   " Kamu cantik. Ayo kita pergi ke ruang makan. Yang lain pasti sudah menunggu." Lucas menggenggam tangan Adara.

   " Yang lain? Siapa? Dev sama James? "

   " Ada Rose dan Arthur juga." Jawab Lucas

   " Mereka siapa?"

   " Para pemimpin kaum vampir. Rose, pemimpin dari Archessia. Arthur pemimpin dari Leviathan. Dan kami ( Lucas,dkk) pemimpin dari tanah Ankhara. Harusnya tempat kaum vampire ini hanya satu, hanya tanah Ankahara. Tapi karena pemimpin terdahulu bermaksud memecah nya menjadi beberapa bagian. Jadilah, Archessia, Leviathan dan Ankhara. Tapi Ankahara yang masih memimpin semua kaum vampir. Kalau di istilahkan Ankahara itu sebagai presidennya dan Archessia dan Leviathan adalah walikota nya. Mengerti? "

   " Hm." Gumam Adara.

    Lucas membawa Adara menuju sebuah ruangan yang ditengahnya terdapat meja kayu panjang yang dikelilingi kursi-kursi tinggi. Adara menempati kursi disebelah James dan Lucas menempati kursi disamping Adara. Semua yang ada di ruangan itu menyapa Adara dengan hangat.

   " Hai, Sandara. Aku Rose Thampes. Selamat datang di kediaman kami. Suka maupun duka sekarang kau adalah bagian dari kami. Pasti Lucas sudah menjelaskan tentang ku jadi aku tidak perlu menjelaskannya lagi. " Rose berdiri dan tersenyum ke arah Adara. Dan Adara hanya mengangguk dan balas tersenyum. Rose kembali duduk dan giliran Arthur yang berdiri.

   " Aku Arthur Daniel Crawford. Senang bertemu denganmu, sandara." Arthur duduk kembali dan Adara berdiri, gantian untuk berkenalan.

   " Hai, aku Sandara Ashley Lynston. Senang bertemu dengan kalian. Lucas sudah bercerita banyak tentang kalian." Ucap Adara yang duduk kembali setelah berkenalan.

   " Kau cantik Adara." Bisik James setelah Adara duduk kembali. Adara hanya menanggapi nya dengan tersenyum malu. Pipinya sudah merona karena James.

   " Selamat makan." Teriak Lucas. Aduh, bocah ini membuat malu saja. Apa vampir memang gini kali ya.

   Adara melahap daging yang sudah disediakan di meja makan dengan makanan penutupnya roti. Sehabis makan, Adara meminum segelas sari buah segar yang sudah di sediakan. Pandangan mata Adara mengarah ke gelas yang berada di tiap minuman Dev, James, Lucas, Rose , dan Arthur.

Warna nya merah pekat seperti segelas darah aja. Batin Adara.

*****

   " Lucas, tadi lo minum apaan sih? Kok warna nya merah gitu?" Adara menatap Lucas meminta penjelasan.

   " Yang tadi? "

   " Iya lah, masa yang kemaren." Cibir Adara sambil menoyor kepala Lucas. Karena perbedaan tinggi yang tidak terlalu jauh membuat Adara dengan mudahnya menoyor kepala Lucas.

   " Galak amat sih neng. Tadi itu cuma darah doang." Ujar Lucas sambil merangkul Adara. Adara melepas rangkulannya.

   " Jangan rangkul-rangkul. Gue gorok baru tau rasa lo." Adara mengancam Lucas. " Tadi lo bilang cuma darah. Udah darah pake cuma lagi. Gue kan manusia."

   " Sandaran meja, kamu kan nanti juga bakalan jadi vampir. Kamu harus berdaptasi bentar lagi kan kamu jadi istri aku dan calon ibu anak-anak kita." Lucas senyum-senyum sambil membayangkan Adara yang menjadi istrinya nanti.

   " Hueek. Gak usah senyum-senyum. Jijik gue !" sinis Adara.

   " Bilang aja suka, gak usah bilang jijik jijik gitu deh. Tuh buktinya aja pipinya merah gitu." Adara memegang kedua pipinya dan mengerucutkan bibirnya. Lucas yang melihatnya hanya terkekeh.

   " Jangan manyun gitu. Kalo kayak gitu tuh minta di cium." Goda Lucas.

   " Tau ah. Bodo. Mendingan lo jelasin yang tadi aja." Adara masih memanyunkan bibir nya. Lucas terkekeh.

   " Vampir bisa makan makanan manusia tapi cuma daging sama roti. Tapi meskipun kami makan, kami tidak dapat mencerna nutrisi makanan tersebut. Vampir hanya bisa mengasup nutrisi dari darah hewan atau manusia. Dan vampir juga gak seperti yang manusia bayangkan tidak bisa terkena matahari dan selalu minum darah. Nyatanya, kami bisa berjalan di bawah sinar matahari dan kami butuh darah setiap hari untuk energi. Tapi yang vampir minum adalah darah hewan bukan manusia. Menurutku sih vampir sama manusia itu sama aja. Vampir butuh darah, manusia butuh dagingnya. Impas kan?" Jelas Lucas. Adara hanya mengangguk-angguk mengerti.

   " Sampai jumpa sandaran hatiku. Good night." Tanpa Adara sadari ternyata dia sudah di depan kamarnya karena ucapan Lucas yang menyadarkannya. Adara masuk dan segera tidur.

Edited : 25 Juni 2016
#Talor swift_ You belong with me

The Queen of Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang