Bab 23 - Time For Us

11.8K 664 33
                                    

Hayyyyy semuaaa akhirnya bisa update jugaaa*legaa

Ini part 23 yang udah selesai yaa kemarin belum :D

Happy reading and don't forget give your vomment guyss ;)

*********

Author POV

Lily memandang semua pakaian yang ia bawa, rasanya saat ini semua pakaiannya terasa jelek. Dengan berbalut handuk, Lil berjalan mondar-mandir. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan ia belum bersiap-siap.

"Aduh.. yang mana yaa," ucapnya dengan prustasi. Matanya jatuh pada dress simpel yang berada paling bawah. Senyumnya mengembang, yang ini bagus juga, ucapnya dalam hati.

Segera ia mengenakan dress itu. Dengan keahliannya, ia menggunakan make up tipis tapi terlihat begitu pas. Wajahnya kini semakin terlihat cantik. "Emm ku gerai sajalah," gumamnya sembari merapikan rambut panjangnya. Saat pintu kamarnya di ketuk, Lil segera berlari ke arah pintu dan membukanya.

Lily melihat penampilan Aldric yang terlihat sangat santai, tidak formal seperti biasa. "Ayo.. aku sudah siap,"

Yang diajak bicara hanya bisa terdiam melihat Lily yang semakin cantik. "Cantik," gumam Aldric tanpa sadar.

Lily tertawa geli melihat wajah kagum Aldric, dalam hati ia bersyukur karena tidak sia-sia sudah berdandan.

Aldric mengulurkan lengannya dan dengan senang hati Lily menerima uluran tangan Aldric. Dalam diam mereka melangkah, menikmati setiap detik yang bergulir, detik-detik penting dalam perjalanan hidup mereka. Suara hati ingin berteriak girang namun pada realitanya hanya ada suara langkah pasti dari kedua orang yang memiliki perasaan cinta begitu dalam. Pertemuan yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh sang pria dan tanpa sadar sang wanitapun tidak kalah menunggu pertemuan itu.

"Hoy..baru dateng!!" teriak Abil.

Lily segera berlari kearah para wanita yang sedang berkumpul dengan anak-anaknya masing-masing kecuali Clara yang sedang diam seperti patung. Clara tidak biasanya begini, ia selalu mempunyai bahan pembicaraan. "Clara.. kau kenapa?" tanya Lily.

Mata Clara mengerjap. "Ehh tidak.. emm aku hanya kelelahan," jawabnya dengan suara pelan. Jelas ada yang tidak beres. Kini Lily beralih pada Josh. Matanya menatap bertanya pada Josh namun Joshpun hanya mengedikkan bahunya. Dengan rasa penasaran yang masih tinggi Lily mulai makan malamnya, sesekali ia memperhatikan Clara yang masih saja terdiam dengan mata menerawang.

"Mom.. mom.." panggil Varisha.

Lily tersenyum melihat baby kecil ini mengulurkan tangan padanya. Ia mengambil Varisha dari pangkuan Ana. "Ayo makan dengan mommy," ucapnya dengan semangat untuk mengurangi rasa khawatirnya.

Semua telah selesai makan malam, Clara segera pamit ke kamarnya dan meninggalkan tanda tanya besar pada semua. Lily segera berjalan kearah Josh. "Kenapa dengan Clara? bukankah sejak tadi ia hanya di kamar?" tanya Lily.

Josh menarik nafas. "Sepertinya ada yang terjadi setelah kita sampai, tadi ia pamit untuk berkeliling hotel, setelah kembali wajahnya sudah sepucat itu," jelas Josh yang sejak tadi berjalan dengan Clara. Yang lain hanya bisa menatap bingung Lily dan Josh karena memang mereka baru-baru ini mengenal Clara.

"Apa itu ada kaitannya dengan seseorang yang pernah Clara ceritakan pada kita dulu? kau ingat?"

Josh mulai berpikir, kemudian kepalanya mengangguk pelan. "Aku ingat, mungkin.. tapi sebaiknya kita tunggu ia bicara."

Lily melangkahkan kaki untuk menyusul Clara namun Aldric menarik tangannya. "Biarkan dia selesaikan masalahnya sendiri dulu, aku yakin dia akan menceritakan semua saat dia siap," ucap Aldric.

Perfect Moment (Sequel LYD)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें