"Gue tau kalau loe nutupin sesuatu dari gue, Yuki.. kita sahabatan udah lama dan loe nggak perlu bohong sama gue" ucap Maxime mantap

"Gue takut Stefan tau masa lalu gue dan ninggalin gue" ucap Yuki sendu

"Semua orang punya masa lalu yang tidak menyenangkan. Dan yang terpenting sekarang adalah loe harus lupain masa lalu loe itu" ucap Maxime tegas

"Gue nggak tau kenapa dulu gue senekat itu" ucap Yuki menyesal

"Nggaa perlu di sesali, masa lalu itu udah berlalu, dan tidak perlu di ingat lagi" ucap Maxime menenangkan Yuki

"Thanks Max, cuma Loe yang bisa ngertiin gue" ucap Yuki tersenyum, Maxime ikut tersenyum

***

"Foto yang di mading itu?" Tanya Yuki hati-hati

"Itu emang gue, waktu gue pacaran sama cabe-cabean" ucap Stefan mantap, Yuki terlihat tidak terkejut

"Semua gosip yang beredar itu bener, semua yang mereka katakan sama loe itu bener. Gue bukan cowok yang baik Yuki" ucap Stefan tegas, dia tidak berani menatap mata Yuki

"Gue nggak perduli, gue tetep sayang sama loe" ucap Yuki mantap

"Bodoh" ucap Stefan tajam

"Gue emang bodoh, apapun loe, siapapun loe, dan bagaimanapun loe, gue akan tetap sayang sama loe. Yang gue tau adalah, loe satu-satunya orang yang membuat gue merasa istimewa" ucap Yuki mantap

"Ini alasan kenapa gue nggak mau lepasin loe, dan nggak akan pernah lepasin loe. Gue janji akan selalu di samping loe" ucap Stefan mantap

"Jangan berjanji jika loe nggak bisa nepatin" ucap Yuki mantap

"Apapun yang terjadi, gue akan berusaha untuk selalu di samping loe" ucap Stefan mantap

"Terima Kasih" ucap Yuki manis.

Verrel mengepal tangannya kesal, dia tidak akan membiarkan siapapun merebut Yuki. Dia akan melakukan apapun agar Yuki kembali kepadanya.

"Nggak ada satupun orang yang boleh memiliki Yuki selain gue" ucap Verrel lirih, sangat lurih, karena hanya dia yang mampu mendengarnya

"Yuki, tunggu aku untuk kembali" ucap Verrel tersenyum evil

***

Hari ini terlihat begitu cerah, secerah wajah gadis cantik yang kini tengah menikmati udara segar dari balkon kamarnya. Hari ini hari minggu, Yuki bangun pagi seperti biasanya, menatap langit pagi dari balkon kamarnya. Itu adalah tempat favoritnya.

"Nggak terasa gue udah menjadi pacar Stefan sekian bulan, kalau di pikir-pikir aneh juga ya. Pertemuan singkat, kesalah pahaman dan pernyataan cinta yang lebih cocok di katakan paksaan" ucap Yuki terkekeh

"Stefan, loe satu-satunya orang yang membuat gue merasa istimewa" ucap Yuki tersenyum

Drt.. Drt.. Drt

Tiba-tiba ponsel Yuki bergetar, gadis itu merogoh sakunya. Sedikit terkejut melihat nama yang tertera di ponselnya.

"Verrel" ucap Yuki menaikan alisnya

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang