Chapter 9

1.8K 163 14
                                    

Angin berhembus dengan kencangnya, membuat ribuan daun kering berterbangan kesana kemari. Di bawah pohon yang rindang, duduk seorang pria tampan yang tengah memegang sebuah foto di tangannya. Foto seorang gadis yang sangat dia cintai sedang di peluk oleh pria tampan yang bukan dirinya. Dia menatap tajam foto itu, dia merasa cemburu, marah, dan kesal. Merasa semua yang telah terjadi tidak adil untuknya.

"Gue akan merebut Yuki dari loe, Stefan" ucap pria itu tersenyum evil

Pria itu merobek kasar foto di tanganya dan menjadikannya menjadi serpihan kecil yang tak terbentuk. Ya, pria itu adalah Verrel, pria itu sudah buta dan kehilangan akal sehatnya.

"Cinta itu memang gila bukan?" Tanya Verrel tersenyum evil

***

"Yuki" panggil Verrel

Yuki tetap berjalan dan mengabaikan Verrel, gadis itu pura-pura tidak mendengar. Bukanya dia malas bertemu dengan Verrel, tapi gadis itu malas jika melihat Verrel dan Stefan berkelahi karena dirinya.

"Hei Yuki" ucap Verrel sembari mencekal pergelangan Yuki

"Verrel, loe manggil gue?" Tanya Yuki kikuk, Verrel tersenyum tipis

"Aku tau jika kamu menghindariku" ucap Verrel tegas

"Bukan seperti itu, gue males lihat loe berantem sama Stefan. Loe kan tau sendiri kalau dia orangnya tempramental banget" ucap Yuki jujur

"Jadi kamu udah maafin aku?" Tanya Verrel semangat

"Gue udah maafin loe sebelum loe minta maaf, gue udah lupain semuanya, jadi loe jangan berharap yang lebih sama gue" ucap Yuki tegas

"Tenang saja, aku akan memulai semua dari awal, jadi kita teman kan?" Tanya Verrel tersenyum manis, Yuki hanya mengangguk.

"Terima Kasih Yuki" ucap Verrel menjabat tangan Yuki, gadis itu hanya tersenyum tipis

"Yuki" seseorang memanggil namanya, gadis itu menoleh cepat.

Tiba-tiba seorang gadis cantik menatapnya dan berjalan menghampirinya. Gadis itu tersenyum dan merangkul Yuki. Yuki sedikit terkejut dengan perlakuan gadis itu, tapi Yuki mencoba biasa saja.

"Sebentar lagi bel, kita harus masuk ke kelas" ucap Wilona tegas

Yuki menyerngit, hei Yuki kelas XII sedangkan Wilona kan kelas X. Sangat aneh jika Wilona mengajak Yuki masuk ke kelas, Verrel juga menatap Wilona curiga.

"Gue ada urusan sama Yuki, jadi gue pinjem dulu ya" ucap Wilona mengedipkan sebelah matanya kepada Verrel. Dia tau jika Verrel curiga kepadanya.

"Loe kenapa?" Tanya Yuki heran

"Yuki, loe mau kan jadi guru privat gue, otak gue belum nyampe buat ujian nanti. Loe kan udah gue anggap jadi kakak sendiri, jadi loe harus mau. Ok" ucap Wilona tegas, Yuki sangat terkejut mendengar penuturan Wilona

"Kenapa mesti gue? Loe kan bisa panggil guru privat dari bimbel kan?" Tanya Yuki bingung

"Nggak mau, gue yakin gue bisa langsung pinter jika belajar sama loe. Buktinya Stefan yang nol besar itu bisa jadi orang paling pintar di kelasnya" ucap Wilona mantap

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang