part.2

6.9K 702 39
                                    

'Jun-ge kenapa? tidak biasanya dia seperti itu kepadaku, biasanya dia menyambutku dengan senyumannya itu'

Pikir Minghao sambil menatap punggung milik Junhui yang semakin lama semakin mengecil dan akhirnya menghilang.

Sedih? tentu karena bagi Minghao Junhui merupakan orang yang paling dekat dengannya, orang yang membantunya sampai saat ini, Junhui selalu membantunya saat ia kebingungan dan kesulitan, dan satu lagi Junhui tidak pernah bersikap sedingin itu kepadanya.

Minghao menundukkan kepalanya lalu memejamkan matanya sejak.

'aku jadi terbayang bayang wajah Jun-ge tadi, itu terasa sangat dingin' batinnya.

Minghao menarik nafasnya lalu menghebuskannya pelan, sebenarnya Jun-ge kenapa? , pikir Minghao masih dengan topik yang sama yaitu 'Jun-ge'

"Aku harus mencarinya sekarang" gumamnya lalu pergi menuju kamarnya dan juga Jun-gen. Dibuka pintu itu perlahan, gelap tidak biasanya ruangan ini gelap, Minghao pun memasuki ruangan tersebut

"Jun-ge?" panggil Minghao seraya menyalakan lampu kamarnya, Mata Minghao menelusuri setiap sudut ruang itu namun ia tidak dapat menemukan sosok yang ia cari itu.

Minghao merasa kecewa, biasanya Junhui ada disudut ruangan ini tapi tidak biasanya dia pergi. Minghao pun keluar dari kamarnya lalu kembali keruang sebelumnya.

Minghao duduk terdiam disalah satu kursi disana, tidak lama kemudian Mingyu datang menghampirinya.

"Minghao?" panggil Mingyu, Minghao menolehkan kepalanya kearah Mingyu. Minghao tersenyum kecil membalas panggilan Mingyu.

"Kenapa wajahmu murung begitu?" tanya Mingyu, Minghao tersenyum kecut saat mendengar pertanyaan Mingyu.

"Entahlah Hyung, sepertinya aku melakukan sebuah kesalahan kepada seseorang tanpa aku sadari" jawab Minghao terlihat matanya sedikit berair, Mingyu melihat Minghao yang hampir menangis langsung menepuk bahu Minghao pelan.

"Kau sudah coba bertanya kepadanya? apa penyebab dia jadi seperti itu?" tanya Mingyu, Minghao menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku belum bertemu lagi dengannya" lirih Minghao seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya, entahlah ini terasa sangat menyakitkan untuk Minghao. Mingyu mencoba menenangkan Minghao.

[other side]

'bukannya aku ingin menghiraukanmu Minghao,tapi ini demi kebaikanmu juga. maafkan aku'

Junhui terdiam di ruang latihan member Seventeen yang kebetulan sedang kosong, karena memang ini bukan jadwal mereka latihan.

Junhui menatap pantulan dirinya yang ada dicermin.

"kau sangat mengerikan Wen Junhui" gumamnya sambil tersenyum kecut, tapi sedetik kemudian senyumannya itu berubah menjadi ekspresi sedih. matanya sayu, bibir pucatnya bergetar, tubuhnya rapuh namun dia harus memikul beban yang amat berat.

'kini aku harus kehilangan lagi, dan mungkin aku sudah menyakiti perasaannya,aku ini mengerikan'

pikir Junhui, dia kembali terdiam pikirannya kosong.

"ini sangat menyakitkan aku harus menjauhi satu satunya orang yang peduli kepadaku" gumamnya dengan suara yang terdengar putus asa, terlalu berlebihan memang tapi kalau kalian berada diposisi Junhui saat ini kalian juga pasti merasakan hal yang sama.

ini semua terasa terlalu berat, terlalu mengerikan, terlalu menyedihkan dan terlalu menyakitkan menurutnya. Tanpa ia sadari setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya, dengan cepat ia menyeka air matanya.

Silent [END]Where stories live. Discover now