Chap 2 : Appa

34.8K 2.7K 158
                                    

BOYXBOY
THIS STORY CONTAIN MPREG
SO DONT LIKE DONT READ
TAEKOOK/VKOOK
.
disclaimer : I only own the story line. I only use the casts' name for my wild imagination. The real casts belong to their parents and God
.
©dearkookie

.Please enjoy and leave a comment.
Thank you!😄

¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬

" Eomma, Taejung ingin Appa. Appa kemana, Eomma ? "
.
.
.

Ayah.
Ibu tidak pernah memberitahuku soal ayah. Ibu selalu mengatakan padaku ayah sudah bahagia dengan hidupnya, jadi ibu memintaku untuk tidak menanyakan tentang ayah. Prinsip ibu tentang ayahku adalah " Appamu sudah bahagia, Tae. Dan kita juga harus bahagia. Mari tidak mengusik kebahagiaan satu sama lain."

Tapi dasarnya aku cukup keras kepala, tentu saja aku masih selalu menanyakan tentang ayah. Saat itu umurku baru 6 tahun. Aku merasa iri melihat teman-temanku dan anak-anak yang lain bermain dengan ayahnya. Bergandengan tangan dengan ayah, bercanda dengan ayah, bersepeda dengan ayah, makan bersama ayah, segalanya dengan ayah. Aku iri. Jadi, saat perjalanan pulang dari sekolah, aku kembali menanyakan tentang ayah.

" Eomma, pasti memiliki seseorang yang bisa Tae panggil Appa itu menyenangkan ya ... "

Ibu hanya diam tak bergeming.

" Eomma, Appanya Tae itu orang yang seperti apa ? Apa dia orang yang baik ? Apa dia orang yang lucu ? "

Ibu masih tetap diam.

" Eomma, Tae rindu Appa. Apa Tae pernah bertemu Appa sebelumnya? Apa Appanya Tae sayang pada Tae ? "

Ibu mengalihkan wajahnya padaku. Aku pun mengangkat kepalaku melihat wajahnya. Meski nyatanya ibu adalah seorang pria, tapi paras ibu jauh lebih cantik dari seorang wanita.

" Taejung-ah ... " ibu berkata lirih padaku.

" Eomma, Tae iri dengan teman-teman Tae yang lain. Mereka selalu dijemput dengan appa mereka. Mereka bermain dengan appa mereka. Mereka mendapatkan ciuman dari appa mereka. Tae iri, Eomma. Tae juga ingin seperti itu. Tae ingin appa. Tae rindu appa, Eomma.. "

Akhirnya aku mengatakan perasaanku pada Ibu. Tapi aku takut jika ibuku marah, jadi aku hanya bisa menahan tangis sambil menundukkan kepalaku. Aku hanyalah anak berumur 6 tahun waktu itu. Mana berani aku menatap wajah ibuku langsung waktu itu.

" Taejungie, anak eomma yang paling tampan. Maafkan eomma ya, sayang. Tapi, tidakkah eomma sudah cukup untuk Taejungie ? Eomma bisa menjadi Appa untuk Taejungie. Eomma bisa melakukan semua yang Appa teman Taejung lakukan. Jadi, Taejung jangan bersedih lagi ya ? Eomma akan menjadi Appa untuk Taejung. Apakah itu sudah cukup? "

Aku mengangkat kepalaku menatap wajah ibu yang sudah ada di depanku. Ia tersenyum bak malaikat. Tidak ada kemarahan di wajah maupun kilatan kemaran dimatanya. Ia menatapku lembut. Aku, Taejung yang berumur 6 tahun, hanya bisa memilin seragamku.

" Tapi, Eomma... Tae- "

" Taejung sayang Eomma, tidak ? Taejung sayang Appa, tidak ? "

Ibu menyelaku dan aku hanya bisa mengangguk mengiyakan pertanyaannya. Oh tolonglah itu pertanyaan retoris yang tak perlu aku jawab. Tentu saja aku menyayangi ayah dan ibuku walau aku tak pernah sekali pun melihat wajah ayah.

[VKOOK/TAEKOOK] Eomma (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang