7. Mimpi buruk

528 19 0
                                    


"Aku nikah kan dikau Verryl Darcy Bramasta dengan Vale..."

"APA?!"

Aku menarik kembali tanganku. Alangkah terkejutnya aku. Mama bilang aku akan menikah dengan pilihannya dan pilihannya adalah Valerie?adakah mama masih okey atau apa sih?.

"Loh Verryl,katanya kamu setuju?nikahi dia sayang"ku lihat Mama Juliana yang tak jauh dariku pun melihatku sambil berkata.

"Verryl sayang,kamu kan udah bilang mau nikahin aku"ku lihat Valerie kini duduk disampingku sambil tersenyum gila.

"POKOKNYA AKU GA SETUJU!!!!"

"Astaga Verryl?apa yang ga setuju?!"

Aku terbangun dari tidurku setelah mendengar Seorang wanita berteriak dengan kencangnya di telingaku.

"Syukurlah itu cuman mimpi buruk!"

Aku tersenyum lega sambil menepuk-nepuk dadaku. Mimpi itu..mimpi paling terburuk bagiku. Aku masih memikirkan mimpi itu.

"VERRYL!!!!"

Dengan terkejutnya,aku terus melompat dari kasur ke lantai. Aku mendapati Mama juliana kini berdiri di hadapanku sambil menatapku.

"Ehh mama,Kok bisa disini?"kata ku sambil tersenyum menatapnya. Aku berdiri dan kembali duduk di kasurku.

"Kamu ini ya. Mama itu cepat-cepat kesini karena kamu tuh teriak-teriak gaa jelas"Ini lah ibuku,Puan Juliana Bramasta. Dia adalah orang yang paling protektif kepadaku. Sungguh aku terharu.

"Hehe maaf ma"ujarku sambil menunjukkan gigi ku yang super duper rata. Ya memanglah orang gue lepas behel minggu lepas.

"Yaudah sono mandi. Masa iya pewaris Bramasta busuk sekali"Mama menatapku dengan wajah yang mengesalkan lalu dia keluar.

●●●●●●

"Papa bakal ke amerika minggu depan"

Kini aku,Mama dan papa sedang bersarapan pagi di meja sarapan. Pokoknya pagi ini sepertinya gue menonton adegan mesra yang di lakonin mama papa. Sabarlah wahai manusia yang masih single seperti aku.

"Papa ngapain di sana?"tanya ku kepada papa yang kini meneguk kopi hitam miliknya.

"Ada urusan bisnis disana."ujar papa menjawab pertanyaanku. Sedangkan aku,menganguk berarti faham.

"Yah mama kesepian lagi. Kalo ada cucu kan baik"Mama menatapku dengan wajah kesalnya. Sedangkan aku,sudah kesal.

Okey begini. Mama dan papa kini sedang menyuruhku cepat-cepat kawin dengan alasan 'mau cucu'. Yah gila kali,umur aku 20 tahun dan nikah?aku masih mau nikmatin masa mudaku. Huwaaa.

"Iya loh Verryl. Udah ada calon menantu apa?kalo ada,cepat-cepat kasitau papa."papa menatapku sedangkan aku,dengan mood yang tak dapat aku terangkan.

"Pa,Verryl masih 20 tahun dan masih mau nikmatin masa muda"Aku menatap papa kesal sedangkan mama ketawa.

"Hey Verryl nikah muda itu lebih baik. Kan kalo kamu nikah muda,kamu bisa menjaga istri dan anak-anak kamu lebih betah. Toh liat teman-teman mu,semua pada nikah muda ada yang jadi ayah muda juga. "

Aku memikirkan kata-kata mama. Ada benarnya juga sih. Semua teman-teman ku sudah menikah dan beberapa orang dari mereka sudah menjadi ayah muda.

"Iya Verryl liat nih mama sama papa,Nikah waktu umur 22 tahun. Apa kamu mau nikah umur 30+40 tahun?"papa menatapku dengan wajah sedikit mengejek.

"Ya enggak lah pa!"ujarku sambil menatap papa dan mama sebal.

"Nah kalo gitu nikah muda dong!nih ikutin trend mama sama papa."ujar mama dengan bangganya.

The Perfect Husband Where stories live. Discover now