Bagian 2

558 64 21
                                    

Happy Reading guys!

"Masih ingin memaksa jika jam ini adalah milikmu?"

"I-iya ta-tapi kan itu memang milikku" sial! Aku gugup, dia terus menatapku, aku yang sudah tak berani menatapnya hanya memutar bola mataku kesana kemari. Untuk tidak menatapnya.

Saat dia terus menatapku, tiba-tiba saja kami mendengar seseorang berteriak itu membuat kami langsung menoleh kearah sumber suara

''aaa!!'' dengan cepat pria ini menjauh dariku dan pergi, aku yang tentu penasaran mengikutinya dari belakang, tak lama langkah pria itu terhenti di perpustakaan sekolah yang membuat akupun ikut terhenti. Aku yang masih dibelakangnya masih berdiam diri. Dan aku hanya mendengar suara isakan tangis dari seorang wanita

''Hiks...''

''ada apa ini?'' tanya seorang guru yang baru saja tiba di perpustakaan yang langsung melangkahiku untuk ke depan melihat apa yang sudah terjadi.

''astaga!'' aku bisa mendengar dengan jelas bahwa bu Puri yang tadi baru saja datang itu memekik ketika melihat kearah lantai, aku yang penasaran langsung melangkahkan kakiku ke depan untuk mengetahui juga apa yang sedang terjadi.

saat aku sudah didepan dan melihat semuanya tubuhku terasa kaku dan lemas mataku hanya membulat, a-aku melihat 'mayat' tergeletak bersimbah darah dilantai, wajahnya sangat pucat, namun, aku melihat sebuah luka pada lengannya. Aku yang tidak sadar mencengkram sisi lengan baju pria yang mengambil jam tanganku ini. Aku sadar pria ini menoleh kearahku tapi tatapanku masih fokus pada mayat yang berada didepanku ini. Aku melihat dengan seksama wajah mayat wanita ini, sepertinya aku mengenalinya, jika tidak salah namanya 'Lina' anggota Osis di sekolah ini, mengapa dia bisa mati dengan mengenaskan seperti ini? apa dibunuh? sungguh aku tidak pernah menyangka jika memang iya.

''pokoknya siapa pelakunya jangan sampai ini tersebar luas keseluruh kota, mengerti? sekarang bantu saya untuk mengangkatnya dan antar kepada pihak keluarganya'' suruh bu Puri terhadap laki-laki paruh baya yang sedari tadi berada disampingnya, laki-laki itu hanya mengangguk. Sungguh ini baru pertama kalinya untukku melihat secara langsung seorang mayat. Aku penasaran mengapa Lina bisa mati dengan seperti itu? apa di sekolah ini ada pembunuh? aku yang masih diam memikirkan segala yang ada diotakku, langsung tersadar ketika ada sebuah tangan menghempaskan tanganku dengan kasar pada sisi lengan bajunya, ternyata pria yang tadi.

''sorry''

bukannya membalas atau menjawab pria itu langsung pergi menjauh dariku dan aku hanya melihatnya. Setelah itu aku tersadar jika di perpustakaan ini sekarang hanya ada aku sendiri, itu membuat aku langsung ngibrit lari untuk kembali kedalam kelas.

''dari mana saja kamu?!'' baru saja tiba didalam kelas, aku sudah dihadapkan dengan guru yang paling killer di sekolah ini yaitu ibu 'Maya', bodohnya mengapa aku kembali ke dalam kelas pada jam masih belajar? tentunya aku pasti akan terkena omelan. semua siswa dan siswi yang berada di kelaspun menjadi melihat kearahku, termasuk Delvin dan Andira. Aku hanya melihat sekilas kearah mereka

''ma-maaf bu habis dari toilet, sakit perut hehe'' 

''alesan kamu! keluar sana! jangan ikut pelajaran ibu sampai jam pulang tiba!''

''tapi bu--"

"KELUAR!"

teriakan bu Maya langsung mengiang pada telingaku, itu membuat aku ditertawakan oleh semua yang ada di kelas ini termasuk Delvin dan Andira, mereka berdua mentertawaiku dengan tawa kecil. Aku yang dibegitukan tentunya langsung keluar dari kelas dengan perasaan campur aduk.

Langkahku terhenti ketika sampai di kantin, disini aku duduk sendirian tanpa siapapun, ya mumpung aku juga lapar jadi tak ada salahnya jika aku pergi ke kantin dan makan disini, aku memesan makanan kesukaanku pada ibu kantinnya. Dan aku hanya perlu menunggu. Saat menunggu pikiranku langsung mengingat kejadian tadi di perpustakaan, mengapa pihak sekolah tidak melapor saja pada polisi? apa mereka tidak ingin jika sekolah ini masuk dalam berita apapun agar tidak tercemar namanya? huh..membingungkan.

Berwaktu [ STOP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang