First

17K 606 6
                                    

Seorang gadis cantik berjalan memasuki sebuah aula nan megah dan besar. Ia berjalan menaiki panggung yang dapat melihat dengan jelas seluruh penonton yang datang.

Gadis itu menghela napas panjang lalu untuk mengawali acara tersebut.

"Hai..." sapa gadis itu sembari menunjukan senyum termanisnya. Aku akan menceritakan sebuah kisah, kisah tentang masa laluku yang dipenuhi banyak lika-liku" ucap gadis itu mengawali acaranya.

Tepukan tangan menggema di aula nan megah tersebut.

****

Alexia POV

"Kring...."

Jam istirahat berbunyi, kebanyakan siswa dan siswi di kelasku berhamburan ke luar kelas. Sementara aku kehadiran teman yang kini sedang berdiri bertiga di depan mejaku. Mereka adalah, Nichole, Jessca, dan Melona. Mereka hadir bukan untuk mengajakku ke kantin atau apapun itu, mereka hadir untuk merusuhi dan melakukan bully padaku.

"Woi gendut!" seru Nichole sambil mengacak-acak rambutku dengan kasar.

"Mati aja deh sana!" seru Jessca diiringi tawa Nichole dan Melona.

"Tampang jelek, dandanan jelek, aduh nasib buruk bener..." gumam Melona.

Ini adalah perlakuan yang sering kudapat di jam istirahat. Dan aku... membenci jam istirahat.

"Chole!" terdengar seruan tidak asing di telingaku.

Aku mendongakan kepalaku, terlihat sosok Alexanto berdiri di ambang pintu kelas bersama dua orang temannya yang bernama Fiko dan Samuel.

"Xanto..." gumamku tidak percaya. "Alexanto..." lanjutku.

"Alexanto?" gumam Nichole terkejut, ia terlihat salah tingkah dan ketakutan.

Alexanto adalah pemain basket terkenal SMU kami. Tubuhnya tinggi atletis, wajahnya tampan menawan, sikapnya dikenal baik serta penyayang. Prestasi akademiknya juga tidak pernah mengecewakan.

"Ada apa? Apa dia punya masalah kepadamu?" tanya Alexanto pada Nichole. "Apa salahnya?!" Seru Alexanto dengan nada tinggi.

Nichole terlihat gugup serta gelagapan tidak mampu menjawabnya.

"Kamu nggak papa kan, Xia?" tanya Alexanto padaku.

Aku menggeleng.

Apa kamu nggak tahu, aku sudah sering diperlakuin kayak gini...

****

Lalu saat pelajaran dimulai, Bu Feyda memasuki kelas.

"Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai kelainan sistem ekskresi yang ada pada manusia, buka halaman 122" ucap Bu Feyda membuat beberapa orang anak mengeluh. Memang, saat Bu Feyda masuk kelas, tiada kata 'santai'. Kalau tidak membaca, ya mengerjakan ratusan soal yang membuat seluruh murid ingin menjerit.

Setelah selesai membaca, Bu Feyda mulai memberikan penjelasan kepada anak didiknya.

"Anak-anak, saya membutuhkan buku refrensi di perpustakaan. Alexanto, karena kamu wakil ketua kelas, tolong ambilkan buku di perpustakaan" perintah Bu Feyda.

Alexanto mengangguk mengerti.

Saat Alexanto sudah pergi, dan murid lain hanya duduk di bangku mereka masing-masing.

Tiba-tiba telpon Bu Feyda berdering, Bu Feyda segera mengangkat telponnya di luar kelas.

Nichole menyadari ada waktu yang pas untuk kembali membalaskan dendamnya padaku karena tadi aku berhasil dibela oleh sesosok Alexanto.

Beautiful GirlWhere stories live. Discover now