Our Honeymoon

6.1K 350 14
                                    

Chapter 9

Yunho merasa sangat lega. Kekhawatirannya selama ini sirna sudah. Ia tidak perlu lagi mengkhawatirkan Jihyun. Wanita itu baik-baik saja tanpa dirinya. Kini ia bisa menjalani biduk rumah tangganya bersama Jaejoong dengan tenang. "Selamat tinggal!" Ia kini bisa memulai hidupnya yang baru dan berusaha untuk mencintai wanita yang ditakdirkan untuk menjadi pendamping hidupnya, yaitu Jaejoong.

.

.

.

Jihyun merasa sesak di hatinya. Tidak mudah baginya untuk merelakan pria yang dicintainya. Namun, itulah yang harus ia lakukan. Ia harus melepaskan Yunho untuk menjadi milik wanita lain. Ia harus melakukan itu demi kebahagiaannya sendiri. Ia tidak boleh terus terpaku pada masa lalu. Ia harus terus melangkah ke depan.

Jihyun menghembuskan nafas beratnya. Ia merasa bahwa dirinya sudah melakukan tindakan yang sangat benar. "Semangat, Jun Jihyun! Semangat!" Ia merasa yakin bahwa dengan semangat yang dimilikinya, masa depan yang indah akan menanti dirinya. Ia merasa yakin bahwa Tuhan akan mengganti Yunho dengan pria yang jauh lebih baik, seorang pria yang tercipta hanya untuknya.

.

.

.

Jaejoong merasa sangat gelisah. Ia tidak bisa tidur. Ia sangat mengkhawatirkan Yunho. Suaminya itu belum pulang juga. Ia mulai berpikir yang tidak-tidak. Semoga saja Yunho pergi karena urusan pekerjaan, bukan untuk menemui kekasihnya.

Jaejoong belum merasa memiliki Yunho, walaupun statusnya sekarang adalah sebagai Ny. Jung Yunho. Secara hukum ialah yang paling berhak atas pria itu. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah berurusan dengan masalah perasaan. Ia tidak bisa memaksa Yunho untuk memberikan cinta kepadanya.

Jaejoong merasa sangat lemas dan tidak bertenaga. Sepertinya ia hanya bisa pasrah dan menunggu Yunho pulang. "Aku tidak bisa mencegahmu jika kau ingin kembali kepadanya. Jika hidup bersamaku membuatmu menderita, aku rela untuk mengalah. Asalkan kau bahagia, apa pun akan kulakukan. Sejak awal pernikahan ini memang tidak benar. Pernikahan ini tidak seharusnya terjadi."

Jaejoong berusaha untuk tidak menangis. Ia harus tegar dalam menghadapinya.

Setelah lama menunggu, akhirnya Jaejoong mendengar suara mobil Yunho. Ia mengintip sedikit melalui jendela. Suaminya itu sudah pulang. Ia pun segera bersiap untuk berpura-pura tidur.

Yunho memasuki kamarnya. Ia melihat Jaejoong terpejam di atas tempat tidur. Ia juga melihat segelas susu di atas meja dan piyama yang sudah disiapkan oleh Jaejoong untuknya.

Yunho merasa sangat lelah. Ia perlu untuk menenangkan pikirannya. Ia pun pergi ke kamar mandi untuk berendam air hangat.

Sambil berendam Yunho banyak berpikir. Ia memikirkan cara untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam hubungannya dengan Jaejoong. Selama hampir sebulan pernikahan, hubungan mereka sama sekali tidak ada perkembangan. "Apa yang harus kulakukan? Ia masih sangat muda, seusia dengan anakku."

.

.

.

Setelah mengenakan piyama yang disiapkan oleh Jaejoong untuknya, Yunho meminum susu di atas meja. Susu tersebut sudah dingin. Namun, ia tetap meminumnya untuk menghargai usaha Jaejoong. Sebelum berbaring di atas tempat tidur, ia menatap wajah Jaejoong sejenak. "Polos dan imut."

My Older Crush (Yunjae Fanfiction)Where stories live. Discover now