Bagian 3

4.4K 283 12
                                    

Pada saat Prilly menghadap kebelakang,Prilly sudah nggak melihat keberadaan Digo dan cewek tersebut,Prilly pun meninggalkan Bani dikantin

Dasar,Bani pengganggu,gara gara dia gue kan kehilangan jejak nya Digo dan cewek cabe tadi,iiiih..sebel gue sama dia ( omel Prilly )

Pada saat Prilly mau berjalan menuju kelas nya,Prilly melihat Digo bersama seorang cewek yang tak lain adalah sahabat nya sendiri ( Sica )

Loh,itu kan Sica sama Digo,kok mereka bisa jalan berdua ya,apa yang mereka bicarakan,kok serius banget ( gumam Prilly )

Dari pada gue kepo maksimal, mendingan gue ikutin tuh mereka berdua ( gumam Prilly lagi )

Prilly pun mengikuti Digo dan Sica menuju taman belakang sekolah

Sesampai nya ditaman belakang sekolah

Ada apa Sica,kok loe serius banget,loe mau ngomong apa ( ujar Digo sambil tersenyum manis kepada Sica )

Disisi lain

Apa yang mau mereka bicarakan ya ( batin Prilly )

Prilly pun mulai menajamkan pendengaran nya

Begini Digo,gue mau jujur sama perasaan gue ke loe ( ujar Sica )

Maksud loe jujur ( ujar Digo bingung )

Sebenar nya gue...gue...gue suka sama loe Digo,gue cinta sama loe,gue sayang sama loe,selama ini gue selalu memendam perasaan gue ke loe,tapi sekarang,gue nggak bisa menyimpan perasaan ini lagi,dan gue siap dengan jawaban apa yang akan loe berikan ke gue ( ujar Sica )

Mmm....Sica,loe sudah siap apa yang akan gue jawab,loe benar benar siap atas jawaban gue ( ujar Digo meyakinkan )

Iya,gue siap Digo ( ujar Sica )

Digo pun diam sejenak,namun Prilly pun kaget atas perasaan Sica sama Digo

Apa...Sica...Sica suka sama Digo...kenapa jadi seperti ini,kenapa...aku juga suka sama Digo, aku sangat mencintai nya,tapi disisi lain,Sica suka sama Digo,sahabat gue sendiri,sahabat yang sudah gue anggap saudara sendiri,apa yang harus gue lakukan ( lirih Prilly )

Nggak nggak,gue harus mendengar kepastian dari Digo dulu,apakah dia menerima Sica atau tidak ( gumam Prilly lagi )

Prilly pun mulai mendengarkan pembicaraan Digo sama Sica kembali

Sica,aku...aku tidak bisa ( ujar Digo )

Deg.....

Disisi lain

Apa,Digo menolak Sica,berarti gue ada kesempatan untuk merebut hati digo dong,iya,gue dapat kesempatan, makasih ya Allah,makasih ( ujar Prilly kegirangan )

Prilly pun kembali mendengarkan

Kenapa Digo,kenapa kamu tidak menerima aku,kenapa ( lirih Sica )

Maksud aku,aku nggak bisa nolak untuk menjadi pacar kamu ( ujar Digo sambil tersenyum dan memeluk Sica )

Yang benar Digo,kamu nggak nolak aku kan,kamu terima aku ( ujar Sica masih tidak percaya )

Iya sayang,aku mau menjadi pacar kamu ( ujar Digo )

Coba kamu katakan sekali lagi,kamu menerima aku sebagai pacar kamu ( ujar Sica kembali )

CUP ( Digo mencium bibir Sica dengan lembut )

Sekarang kamu percaya kan ( ujar Digo sambil tersenyum )

Iya,iya aku percaya,aku percaya ( kata Sica sambil memeluk erat Digo )

Disisi lain

Prilly pun yang melihat adegan itu menangis dan berlari menuju kelas nya

Skip pulang sekolah

Sica,gue duluan ya,gue lagi buru buru ( ujar Prilly sambil tersenyum terpaksa )

Iya Prill,hati hati ya Loe ( ujar Sica )

Mmm ( ujar Prilly sambil tersenyum )

Prilly pun langsung pergi keluar kelas dan menuju parkiran

Mana sih Digo,lama kali sih dia ( omel Prilly )

Namun tiba tiba

Prilly ( panggil Digo )

Digo pun langsung mendekat kearah Prilly

Eh Prill,mmm...maaf ya,hari ini gue pulang sama Sica ( ujar Digo sambil tersenyum )

Sama Sica ( ujar Prilly )

Oh iya gue lupa,gue sama Sica sudah jadian loh,gue senaaaang banget cinta gue terbalaskan,tadi nya gue yang mau nembak Sica,eh ternyata Sica sudah nembak gue duluan ( ujar Digo kegirangan )

Jadi,jadi Digo dan Sica saling mencintai,asal loe tahu Digo,gue juga cinta dan sayang sama loe,kenapa loe nggak bisa melihat itu,loe bisa senang Digo tapi gue nggak,gue sakit Digo gue sakit ( batin Prilly lirih dan mengeluarkan air mata )

Prill,kok loe nangis,loe kenapa ( tanya Digo )

Nggak siapa nangis,ya sudah kalau begitu,biar gue naik taxi saja,oh ya,selamat ya untuk kalian berdua ( ujar Prilly sambil menghapus air mata nya )

Makasih ya Prill,oh ya loe hati hati ya ( ujar Digo sambil tersenyum )

( Prilly pun hanya tersenyum )

Prilly langsung berjalan menuju pagar sekolah dan menyetop taxi

Kemana mbak ( tanya supir taxi tersebut )

Jl.Sudirman pak,perusahaan Syarief Company ( ujar Prilly )

Baik mbak ( ujar Taxi tersebut )

Didalam perjalanan,Prilly teringat masalah yang terjadi disekolah nya tadi sambil menangis,dia nggak menyangka kalau dia menyukai lelaki yang sama dengan sahabat nya sendiri

I Love You Dad,My Father's BestDonde viven las historias. Descúbrelo ahora