07:00

2.1K 118 53
                                    

It's a failed horror, but I'm trying, kkk

▪▪▪

Karena tidak bisa menjaga keseimbangan akibat dorongan seseorang di belakangku, aku hampir saja menjatuhkan senampan penuh makanan ke seragam Chanyeol. Ia tersentak karena sentuhan yang tiba-tiba dan refleks melompat ketika tanpa sengaja lengannya bersentuhan denganku. Reaksinya membuatku tersinggung, seolah aku adalah wabah penyakit, tapi tidak membuatku mengurungkan niat untuk meminta maaf padanya.

“Maaf, aku tidak sengaja—“ Kata-kataku menggantung saat melihatnya menatapku panik. Aku mengisyaratkan agar ia menjelaskan apa yang terjadi tapi ia malah terlihat tidak fokus. “Aku benar-benar tidak sengaja—“ Belum lagi aku sempat menyelesaikan kalimatku ia sudah menghilang di balik kerumunan dengan tatapan panik dan meninggalkanku dalam keadaan tidak senang. Ayolah, itu hanya masalah kecil. Di kantin yang selalu penuh sesak di jam istirahat seperti ini sudah hal yang biasa terjadi tabrak-menabrak seperti tadi. Tidak perlu bereaksi berlebihan seperti itu.

“Tidak usah dipedulikan.” Suara Mina menyadarkanku bahwa aku tidak seorang diri. “Dia memang anak yang aneh, satu sekolah mengetahuinya.” Sambungnya sambil mencari meja yang masih kosong.

Aku hanya mengekor di belakang sambil sesekali berusaha menemukan keberadaan Chanyeol. Ya, satu sekolah menjulukinya seperti itu. Anak aneh. Aku hanya tersinggung dengan reaksi berlebihannya tadi, seolah tersentuh olehku adalah hal yang paling menjijikkan.

“Dari cerita yang beredar ia memiliki semacam kekuatan supranatural yang membuatnya bisa berkomunikasi dengan orang mati.”

“Maksudmu hantu?” Tanyaku penasaran.

“Ya, semacam itulah.” Mina berbelok ketika melihat meja kosong di sudut kantin. Sebenarnya tidak kosong, sudah ada beberapa teman sekelasku yang duduk di sana. Aku mempercepat langkah agar tidak ketinggalan dengan langkah lebar-lebar Mina.

“Semacam cenayang?”

“Tidak bisa dibilang begitu juga sih. Tapi gosip yang beredar seperti itu. Katanya tatapannya sering tidak fokus karena tiba-tiba ada yang mengganggunya.”

“Makhluk-makhluk itu?”

Mina hanya menjawabnya dengan anggukan singkat dan sibuk menyapa teman-teman yang lain. Aku berpikir sejenak sebelum duduk di samping Jin. Kadang-kadang aku merasa tidak nyaman berada di dekat anak ini. Kami sudah sekelas selama hampir dua tahun. Selama itu juga kami hampir tidak pernah berbicara. Dunia pergaulan kami seperti langit dan bumi. Ia termasuk murid bermasalah di kelas yang rutin keluar masuk kantor kepala sekolah karena kasus perkelahian. tapi sudah tidak ada lagi kursi kosong selain di sampingnya, jadi aku terpaksa duduk di sebelahnya.

Aku melihat Suga melirikku sekilas karena memilih duduk di samping Jin. Aku hanya mengangkat bahu tak acuh. Jin menggeser posisi duduknya agar memberi lebih banyak tempat kosong bagiku.

“Eun Soo, kau harus ikut!”

Aku mengangkat kepala mendengar suara Kyung Soo. Aku hanya menatapnya bingung.

“Apa kau sudah lupa tradisi kita?” Kyung Soo berusaha memberi petunjuk.

“Tradisi?”

“Ya!” Mina mulai kelihatan tidak sabar melihat reaksiku. “Masa orientasi untuk anak baru itu.”

“Anak baru? Hyejin?” Tanyaku memastikan. Tiga hari yang lalu memang ada seorang siswa pindahan ke kelasku.

“Aku tidak mau ikut.” Tolakku mentah-mentah. Masa orientasi katanya? Itu hanya alasan untuk memuaskan kesenangannya terhadap cerita misteri di sekolah ini.

07:00Where stories live. Discover now