Mulai Dekat

37 3 0
                                    

Ini hari pertama Vanka akan menjalankan hukuman paling menyenang kan yang pernah pak Anwar berikan dan seperti yang sudah di janjikan mereka akan bertemu di "DJournal Coffee ", salah satu kafe terkenal di Jakarta. di kamarnya Vanka tengah sibuk memilih baju yang akan ia pakai untuk kerja kelompok hari ini.

" Kamu mau kemana Van?" Tanya Shyla melihat tumpukan baju di atas kasur dan Vanka yang masih berusaha mengeluarkan koleksi baju terbaik lainnya.

" oh menurut kakak cantik yang ini.. atau yang ini.." Gadis usia 16 tahun ini terlihat bingung memilih antara dress soft pink pendek polos dan dress burkat putih.

" kamu mau kencan ya, kencan sama siapa? Valda?" goda Shyla

" ih bukan kencan kak apalagi kalo kencannya sama Valda, hadehh jauhh."

" tapi kok Valda yang jemput ?"

" Valda sudah jemput?"

" aihh kenapa dia cepat sekali sampai rumah." gerutuh Vanka sambil mengambil asal baju yang berserakan di kasur itu.

rencana ingin berdandan dengan cantik sirnah sudah, Vanka akhirnya hanya memakai Dress Burkat putih selutut dan rambut yang ia biarkan terurai dengan hanya polesan bedak tipis di wajahnya juga lipteen di bibir. Cepat-cepat Vanka turun menghampiri Valda sebelum anak itu mengoceh karna dandanannya.

Walaupun dengan dandanan sederhana seperti ini sudah cukup membuat Vanka tampil dengan anggun dan cantik di mata Valda tapi Valda merasa ada yang aneh dengan pakaian Vanka.

" Van kita hanya kerja kelompok bukan ke pesta." Celetuk Valda.

" loh abang kira kalian mau kencan gitu." goda bang Rega

" sudah jangan banyak omong lagi, cepat kita pergi Levi pasti sudah menunggu lama." Vanka langsung menggeret Valda keluar.

~ ... ~

Di sini lah mereka sekarang " Djournal Coffee " terletak di salah satu Mall terkenal di jakarta. Cafe ini menyajikan suasana yang santai namun berkelas , terlihat dari dari Bangku kayu dengan berbagai macam bentuk yang Elegan juga pajangan dinding menambah segala kesempurnaan Caffee ini.

" wahh,, apa tempat ini tidak terlalu berlebihan untuk kerja kelompok." gumam Valda saat mereka masuk kedalam Caffee sambil mencari letak keberadaan Levi.

" aku merasa sedang berkencan sungguhan." kata Vanka girang saat melihat Levi melambaikan tangan ke arah mereka.

Waiter mengantarkan minuman pesanan Levi sebelum Valda dan Vanka datang. Piccolo Latte untuk Levi, Salted Caramel untuk Valda dan Red Velvet Latte untuk Vanka.

" Kau terlihat cukup cantik memakai baju itu." kata Levi sambil sibuk menulis juga tanpa melihat ke objek yang di puji

" ya Makasih." jawab Vanka canggung. Rona merah di pipi Vanka terlihat jelas setelah mendengar pujian dari Levi.

" maksudnya itu kau selama ini jelek, hanya memakai baju ini kau sedikit cantik." lagi-lagi Valda menyela kebahagiaan Vanka. suasana Romantis runtuh begitu saja karna celotehan valda.

Mereka mulai mengerjakan hukuman dari pak Anwar.

" Valda aku lapar?" bisik Vanka pada Valda

" Kau mau aku pesankan makanan?" tawar Valda disambut sukacita oleh Vanka.

" tidak usah, biar aku saja yang memesankan makanan untuknya. sekarang giliran kau menulis ini lebih cepat lebih baik." kata Levi tiba-tiba . sikap Levi ini Vanka anggap sebagai kejutan pertama di kencan khayalan ini selanjutnya Vanka akan menunggu kejutan apa lagi yang Levi berikan, Akankah Levi memberinya coklat, kalung tau Bunga yang indah. membayangkan Levi bersipu di hadapannya dengan memberikan bunga yang indah sudah membuat Vanka senuym-senyum sendiri sampai Valda harus menyadarkannya sebelum di anggap gila.

MournfulWhere stories live. Discover now