Mereka bertemu lagi :)

51 9 2
                                    

Gadis itu Bernama Vanka Clarissa. Cewek Berambut Coklat Sepunggung dengan Pita di samping rambutnya. Kesehariannya hanyalah menggambar Manga. Sifatnya sangatlah Ceroboh, Polos serta Cengeng. Tapi, Entah kenapa itulah daya Tarik dari seorang Vanka, Membuat orang ingin mendekatinya dan menjadi temannya bahkan Lebih.


Sifatnya yang Polos bukan berarti dia tidak mengenal Cinta. Dia tau segalanya tentang Hal itu, Cinta yang membuat Harinya menjadi Berwarna. Dengan adanya Cinta dia tau Rasanya Debaran di hatinya, Sikap nya yang Tidak tenang tanpa Melihat si Dia. Karena Cintalah, Hidupnya menjadi Lebih baik, Ia bisa melewati harinya dengan senyuman. Namun, Yang ia rasakan bukan Rasanya Memiliki. Ia hanya merasakan Jatuh cinta Diam-Diam. Dimana hanya Dirinya yang tau, sedang kan Orang yang dimaksud... Sama sekali tidak tahu Perasaannya. Bukannya takut, Ia hanya tidak ingin Orang yang ia Cintai menjahuinya dan membenci dirinya. Cukup dari jauh saja, Ia sudah senang.

Cowok yang dimaksud ialah Levi Alvzan Sivan. Cowok tampan berperwakan tinggi, Rambutnya yang sering berantakan, Mata nya yang setajam Belati, Tak pernah ada senyuman di bibirnya, Sikapnya yang sedingin Es. Walau sepertinya Levi susah di mengerti, Dipahami serta didekati.. Entah kenapa, Itu yang membuat Vanka terpikat dengan sosoknya. Ia sangat mencintai Levi. Sangat.. Walaupun hanya Dari jarak jauh, tak masalah. Dirinya bukan ingin memiliki Tapi hanya ingin Melihat Levi bahagia pun sudah Cukup baginya.

Ia Menyukai Levi sejak 2 Tahun yang lalu. Dimana saat Itu, Dirinya tak sengaja menabrak Dada bidang Levi. Saat itu, Vanka masih ingat, Levi menatap nya dengan tatapannya yang tajam. Vanka seperti Terhipnotis dengan tatapan Levi. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Levi pun pergi. Tapi Vanka Masih ingat, di saat Levi dan Vanka sudah berjalan cukup jauh, Keduanya menoleh dan menatap satu lain. Dari situlah, Perasaan Cinta Mulai Tertanam di Hati Vanka.

Sekarang Vanka dan Levi bertemu kembali, tak bisa di bayangkan betapa bahagia nya Vanka dapat kembali memperhatikan Levi di balik tembok atau dari lantai teratas sekolah.

~•••~

Dalam waktu 5 menit Vanka sampai di kantin yang sangat di penuhi oleh siswa-siswa lapar, padahal belum jam istirahat.

Celengak celengok Vanka mencari sosok Valda untung ia tidak terlalu pendek jadi bisa dengan mudah Menangkap sosok Valda yang tengah duduk sambil menikmati makanannya.

" hahh seharian ini aku sering berlari." keluh Vanka sesaat setelah menghampiri Valda.

" pesanlah minum." kata Valda cuek.

" sekalian makan dehh Val."

Tanpa menunggu persetujuan Valda, Valda langsung saja memesan siomay dan teh manis untuk dirinya.

" dia di sekolah ini." kata Valda tanpa melihat ke Vanka.

" eunggh siapa?."

" kau tidak tahu? "

" tidak. "

" ahhh mungkin karna telat kamu tidak memperhatikan papan pengumunan dengan teliti. Ada hal menarik di sana. " kata Valda sedikit serius.

" benarkah ?, apa ada pengumunan lagi di sana?. " tanya Vanka mulai antusias.

" di sana ada.... " Valda sengaja menggantungkan kalimatnya. Membuat Vanka geram dan mencubit lengan kekar Valda.

" nanti juga kau tahu sendiri. " kata Valda sambil menggosok lengannya kesakitan.

Seperti yang di janjikan, hari ini Valda yang membayar semua makanan hari ini. Setidaknya Vanda bisa menghemat pengeluarannya hari ini.

Vanka dan Valda masuk kedalam kelas bersama karna sekelas.

" Van, buku sketsa lama mu belum ketemu. " tanya Valda melihat Vanka mengeluarkan buku sketsa baru.

Belum lama ini buku sketsa Vanka hilang, sedih sudah pasti Vanka rasakan. Bagaimana tidak di buku sketsa itu banyak sekali gambaran Manga buatannya, juga gambar Levi.
Selama 2 hari Vanka dan Valda mengitari sekolah lama mereka mencari buku itu, tapi hasilnya nihil.

" biarkan lah buku sketsa itu hilang,, aku juga masih bisa gambar di buku lain. " kata Vanka santai.

Vanka manghentika obrolannya dengan Valda melihat cowok yang masuk ke dalam kelas dengan karisma memikat terpancar dari dirinya.

Astaga, dia di kelas ini...

Vanka tak memalingkan pandangannya dari Levi barang sedetik pun sampai Valda merasa sebal sendiri.

" Astaga, val. Dia ada di sini. " bisik Vanka tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

" tunggu apa lagi, cepat sapa dia. " titah Valda sambil mengdorong kecil lengan Vanka tpi cewek itu menolak.

Seperti katanya, tidak perlu Levi tahu siapa dia kalo hanya melihatnya bahagia itu sudah cukup.

Mournfulحيث تعيش القصص. اكتشف الآن