Ep.01

18.2K 1.1K 57
                                    


제1회
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Seorang gadis berjalan lesu keluar dari gedung tempatnya berkuliah. Bukan karena pelajaran dosen tadi yang membuatnya seperti sekarang ini, tapi perkataan ayahnyalah membuatnya semakin terpuruk. Dan parahnya lagi, ia mengaku pada ayahnya bahwa ia telah memiliki pacar. Namun, nyatanya berbeda. Ia harus mencari cara agar membuktikan perkataannya itu pada ayahnya. Jika tidak, ayahnya benar-benar akan menjodohkannya.

"Pabo! Pabo! Pabo nikka!" umpatnya sembari memukul kepalanya.

"Ya! Geumanharagu!"

Seseorang datang dan menahan kedua tangannya yang terus menerus memukul kepalanya.

"Aih! Kau kenapa lagi, Haneul?" Pria itu berdiri dihadapan Haneul sehingga Haneul harus memberhentikan langkahnya.

"Menyingkirlah, Boo! Atau kutendang!" Haneul berjalan mendahului pria chubby bernama Boo Seungkwan tadi. Ia pun menyusul Haneul dari belakang.

"Haneul, apa kau sudah mengetahuinya? Sepertinya Seulra sudah hamil."

"Mwo? Mhpp-," belum sempat ia berseru, Seungkwan menutup rapat mulutnya dengan telapak tangannya.

"Jangan berteriak,"

Haneul menyingkirkan tangan Seungkwan dari mulutnya.

"Secepat itu? Mereka baru menikah 3 bulan lalu," tuturnya.

"Cepat? Kurasa itu waktu yang pas. Hmm, Ha!" Ekspresi wajah Seungkwan berubah.

"Jangan-jangan, mereka ..."

Haneul menyerengitkan dahinya.

"Mereka lebih dulu mmpphh,"

"Hey, bocah! Berhenti berkata yang tidak-tidak. Arra?"

Orang yang dibicarakan datang. Seulra dan suaminya, Kim Min Gyu, ternyata sedaritadi berada dibelakang mereka, namun mereka tak mengetahui hal itu. Saat Seungkwan mulai menuturkan kata yang tidak-tidak, Seulra langsung membungkam mulut.

Seungkwan mengangguk mendengar ancaman Seulra. Mata Seulra menangkap sosok Haneul yang termenung mematung disamping Seung Kwan.

"lange nicht gesehen, Choi Haneul," (Jerman: lama tak bertemu, Choi Haneul) tutur Seulra disertai dengan senyum manisnya yang membuat Kim Min Gyu jatuh hati padanya.

"Eo! Long time no see too, Mrs Kim. Bagaimana kabarmu?"

"Baik-baik saja. Belum ada tanda-tanda bahwa aku sudah hamil seperti apa yang dikatakan boolat ini," kecam Seulra, "oh ya, bagaimana menurutmu? Choi SeungCheol?"

Haneul menatap Seulra heran.
"Choi Seung Cheol? Ada apa dengannya?"

"Sepupu Min Gyu. Yang kukenalkan padamu waktu acara resepsi pernikahanku. Kau tidak tertarik padanya?"

Haneul termenung memikirkan perkataan Seulra.

"Sepertinya dia tertarik padamu," lanjutnya.

"Tidak denganku," ketus Haneul.

Setelah itu, tak ada lagi yang membuka suara. Salah seorang dari merekaㅡMingyu tepatnya, melihat sosok pria yang nampak tak asing dimatanya yang berjalan sendiri tanpa seorang teman disampingnya.

"Bukankah itu Wonwoo?"

Saat Min Gyu bergumam, semua menatap kearah dimana Min Gyu melihat.

"Dia sudah tidak ada teman sekarang. Bagaimana ini? Apa kita harus kembali padanya dan menegurnya?"

"Tidak usah!" pinta Haneul dengan tegas.

"Jangan perdulikan padanya. Ia memang pantas disebut dengan pecundang,"

Seketika Seulra menatap Haneul yang menuturkan kata-kata yang tidak pantas.

"Haneul, kurasa kau tak perlu semarah itu padanya. Jangan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Belum tentu apa yang mereka katakan itu benar,"

Haneul berdecak kesal mendengar ocehan Seulra. Masih ada perasaan marah terhadap pria bernama Jeon Wonwoo tersebut.

Mereka berdua sepasang kekasih, dulunya. Namun, beredarnya berita tentang perusahaan ayah Wonwoo diambang kehancuran, membuat beberapa orang menyimpulkan bahwa Wonwoo hanya ingin memanfaatkan Haneul dan menguras uang dari keluarga Haneul.

"Seulra, jika apa yang dikatakan orang-orang itu tidak benar, kenapa dia tak datang padaku dan memberikan pernyataan mengenai semua ini. Aku bahkan tak tau, apa hubungan kita sudah berakhir atau masih berjalan. Sifatnya itu yang membuatku sulit untuk mengerti,"

"Kalau begitu selesaikan saat ini juga. Aku tak ingin kalian terus menerus berdiam diri seperti ini. Jeon Wonwoo!"

Seulra kemudian berseru memangil Wonwoo dan Wonwoo menoleh kearahnya. Seulra memanggilnya mendekat kearah mereka sekarang. Awalnya, Wonwoo ingin menghampiri mereka, namun, ketika ia melihat Haneul disana bersama merekaㅡmembuatnya mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Ia pun berjalan pergi tanpa memperdulikan mereka lagi.

"Lihat?"

"Dialah yang menghindari kita, bukan kita yang salah," ujar Haneul.

Jeon Wonwoo's Pov:

Semua itu benar!
Semua yang dikatakan orang-orang itu benar.
Aku hanya ingin berhubungan dengannya karena uang.
Dan itu semua bukan keinginanku. Aku berani bersumpah, itu bukan keinginanku.

Aku malu harus berada disampingnya saat kau sudah mengetahui semuanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Sekarang, perasaanku tak sama lagi seperti sebelumnya terhadap kamu.
Aku malah mencintaimu, namun, aku ingin menjaga jarak darimu.

Jika aku tak punya semua ini, apa dia masih menyukaiku?

Aku cuma ingin satu dari kamu, yaitu hati yang tulus menerimaku apa adanya.

Dan kuharap begitu

Dan kuharap begitu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~Bersambung

Gimana? Wkwkwk udh beda ama yang pertama kan? Wkwkwk -- pars emng. Tpi crtnya nggk jauh beda kok. Hehehe. Jangan lupa

VOTE AND COMMENT JUSEYO!!!

Cover by @

Confidence : Married With You? ✔Where stories live. Discover now