Ep. 08

7.8K 781 46
                                    

"Apa aku boleh meminta sesuatu darimu, sekarang? Aku tak peduli walaupun itu bohong, bisakah kau katakan kalau kau mencintaiku? Jika kau tak mencintaiku, berpura-puralah mencintaiku sampai kau lupa bahwa kau sedang berpura-pura."

제8회
ㅡㅡㅡㅡㅡ

(WARNING! NC 18+)

"Bisakah?"

Haneul bingung menjawab apa sekarang. Saat Wonwoo berkata seperti itu, ia benar-benar serius dengan setiap kata yang diucapkannya.

"A-aku ... aku butuh waktu. Tak semudah itu tuk kembali mencintaimu," Haneul terbata-bata mengucapkan

"Baiklah, kalau kau ingin aku menunggu, aku bisa. Tapi, kalau kau ingin aku pergi dari hidupmu, tunggu hatiku menyerah. Yang jelas, aku takkan pernah mau menyerah untuk mendapatkan hatimu. Apapun yang kau lakukan kepadaku, aku takkan pernah melepaskanmu,"

Haneul sedikit tertawa mendengarnya.

"Kau keras kepala sekali," ledeknya.

"Aku akan berubah menjadi keras kepala, jika aku belum mendapatkan apa yang ingin ku dapatkan."

Degh

Lagi-lagi jantung Haneul berdetak takkaruan.

Haneul's Pov:

"Aku akan berubah menjadi keras kepala, jika aku belum mendapatkan apa yang ingin ku dapatkan."

Jantungku kembali berdetak kencang. Jangan katakan bahwa aku mulai mencintainya lagi. Kenapa jadi seperti ini? Ini terlalu rumit. Disaat aku berusaha untuk membuatnya membenciku, dia cukup keras kepala untuk mempertahankanku.

Aku tau, aku salah jika melakukan hal ini. Aku tau, aku salah pergi bersama pria lain sementara aku sudah bersuami. Aku tau, aku akan menyakiti hatinya. Tapi, itu lebih baik daripada dia terus-terusan berharap lebih padaku. Berharap kalau aku akan membuka hatiku untuk dia.

Tapi sekarang, sepertinya rasaku terhadapnya mulai berbeda. Aku akan membuka hatiku untukmu.

"Aku mencintaimu," lirihku pelan.

"Apa?"

"Tidak! Aku tidak akan mengulanginya,"

"Katakan sekali lagi,"

"Tidak akan," ucapku seraya membalikkan badanku dan menutup kedua telinga. Kurasa wajahku mulai memerah.

"Hey, aku tidak mendengarnya. Katakan sekali lagi,"

Aku menatapnya lama. Dengan keyakinan, akhirnya aku mengatakannya.

"Aku mencintaimu, Jeon Wonwoo."

Ia tersenyum merekah disaat aku berkata seperti itu.

"Ingat, aku melakukan hal itu karena kau yang meminta. Aku masih memerlukan waktu."

"Apa aku boleh mencium istriku sekarang?"

Ha? Apa? Apa aku tak salah dengar apa yang dikatakannya barusan? Kita berdua saling berhadapan dan aku hanya diam selagi ia menunggu jawabanku. Apa yang harus kulakukan.

Confidence : Married With You? ✔Where stories live. Discover now