Scarlet Heart, Lita

9.1K 359 19
                                    

Happy reading!

Scarlet Heart, Lita


"Lita, mau ke mana?" tanya Leo yang berjalan menghampirinya.

"Lita mau nonton movie, Leo. Kak Victor barusan mengajakku." jawabnya sambil menyisir rambut di depan meja rias.

"Ooo," ujarnya, "aku mau ikut ah, kan Rapunzelku nggak ada di rumah. Ngapain juga aku bengong di sini." Leo lalu membelai lembut rambutnya.

"Leo," panggilnya, "aku bukan Rapunzel," ucapnya dengan wajah merona.

"Bagiku, Lita adalah Rapunzel."

"Dek, sudah belum?" tanya Victor yang berdiri di tengah-tengah pintu.

"Sudah, Kak, ayo!" Lita berdiri, berjalan ke arah kakaknya.

"Vic, aku ikut ya? Biar aku yang jagain Lita selagi kamu sibuk bermesraan dengan Karen." usulnya.

"Ih ... nggak usah, Leo. Lita bisa jaga diri."

"Rapunzel kok gitu sih," pura-pura sedih, "Pangeran kan ingin berdekatan dengan Rapunzel."

"Leo, jangan menggombali adikku terus," ujar Victor, "baiklah, kamu ikut. Gantikan tempatku untuk menjaganya."

Leo tersenyum. "Siap."

*****

"Menurutmu filmnya bagaimana?" tanya Lita yang tengah berdiri di luar menunggu Kak Victor dan Karen.

"Lita ingin jawaban jujur atau bohong?" Leo balik bertanya ke Lita sambil menoel dagunya.

"Leo, ih ... sukanya gitu." Lita mengerucutkan bibirnya, sebal.

Leo tersenyum, menggoda Yemi adalah kesenangan tersendiri baginya. "Rapunzel ngambek ya? Jangan ngambek dong, baiklah, Pangeran akan jawab."

Senyum pun langsung tercetak di bibir mungilnya. Membuat Leo gemas. "Cup." ia pun mengecup bibirnya.

"Leo!" protesnya.

"Kenapa?" tanyanya balik tanpa merasa bersalah.

Lita melirik ke kiri dan ke kanan, ia lalu mendekat ke telinga Leo, berbisik. "Jangan seenaknya menciumku, terlebih di tempat ramai seperti ini."

"Malah bagus dong, biar mereka semua tahu. Jadi ... tidak ada pria yang berani mengganggu dan memandangmu dengan tatapan nakal. Rapunzel itu hanya boleh dekat denganku."

Lita menunduk, wajahnya kembali merona. Hatinya pun berbunga-bunga, entah karena apa, ia pun tidak tahu.

"Leo," panggilnya, "kamu belum menjawab pertanyaanku." Menatap Leo dengan sikap malu-malu.

"Baiklah," jawabnya, "jujur aku tidak tahu jalan ceritanya karena aku lebih memilih memperhatikanmu, Lita. Karena wajah cantikmu itu terlalu sayang untuk dilewatkan."

"Astaga! Kamu lagi-lagi menggombali adikku, Leo." timpal Kak Victor yang sudah keluar dan menghampiri mereka sambil menggandeng tangan Karen.

"Aku nggak," kilahnya, "aku cuma merayu adikmu kok, Victor."

"Ckckck," Karen terkikik geli, "itu mah, sama saja. Sebelas dua belas." lanjutnya berucap.

"Sudah malam, lebih baik kita pulang. Lita besok harus sekolah," ucap Victor, mengingatkan.

"Aku masih pengen berlama-lama dengan Rapunzel, Vic, tapi yang kamu bilang itu benar sih ... baiklah, ayo kita pulang," ajaknya dengan sedikit tidak rela.

*****

"Ma, Kak Victor sama Kak Karen kelihatan bahagia sekali ya," ucap Yemi yang menyandarkan kepalanya di bahu sang Mama, "Lita iri." lanjutnya.

About Love and AgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang