Apa? (2)

389 24 0
                                    

Tiba tiba deringan ponsel Yoonji memecahkan perdebatan diantara mereka. Dengan sigap tangan Yoonji meraih ponsel I-Phone 6 itu dan menjawab panggilan yang tertera di layar 'Appa'.

Yoonji POV

"Ne appa?"

"............"

"Ada apa? Terdengar sangat penting?"

"............"

"Baiklah aku akan pulang appa, dan Ahra akan tinggal lagi bersama kita"

"............"

"Iya appa, nado saranghae ..."

Sambungan panggilan terputus, sejenak aku mengernyit namun dengan segera aku meraih dompet dan meletakkan beberapa lembar uang. Ahra bingung sampai akhirnya ia angkat bicara.

"Ada apa?" ucap Ahra seraya bangkit.

"Appa menyuruhku pulang, entah dia tiba tiba ada dirumah sekarang padahal baru pagi tadi ia berangkat" ucapku seraya berjalan ke tempat tunggu supir bersama Ahra.

"Mungkin ada urusan penting, dimana supirmu?" ucap Ahra menebak-nebak.

"Mungkin, itu disana!" jawabku seadanya dan beranjak kearah mobil yang di kendarai supirku.

Mobilku melesat masuk ke jalanan kota indah ini, tak butuh waktu lama aku dan Ahra sudah bersiap turun dan masuk kerumah.

Author POV

"Anak appa telah sampai, bagaimana kabarmu Ahra?" ucap pria paruh baya itu sambil memeluk putrinya.

"Baik tuan Jae" ucap Ahra pada pria itu, ayah Yoonji, tuan Jae Ha.

"Ada apa appa menyuruh aku dan Ahra kerumah?" ucap Yoonji 'to the point'.

"Ada apa? Bukankah jadwal kuliahmu telah selesai" ucap appa.

"Iya aku tau, tapi tak biasanya" ucap Yoonji acuh sambil menyusul Ahra yang mulai duduk di sofa.

"Memang, sebenarnya ada hal yang ingin appa sampaikan padamu Yoon" ucap appa mulai serius.

"Mwo?" ucap Yoonji menatap appa nya.

"Besok, akan ada pria utusan appa yang datang, dia adalah bodyguard mu mulai besok" ucap appa tanpa basa basi.

"Mwo?! Appa aku tidak mau!!" ucap Yoonji mulai bangkit.

"Dengarkan appa sayang, kau tau resiko pekerjaan appa untukmu, dan appa tidak ingin kau jadi sasarannya" ucap appa sambil mengelus pundak Yoonji.

"Tapi aku bisa menjaga diriku sendiri appa, bahkan aku juara bertahan Taekwondo Nasional Korea" ucap Yoonji meyakinkan appa nya.

"Kau tidak tau siapa yang kau hadapi nak" ucap appa Yoonji menatap resah sikap keras kepala putrinya ini.

"Appa ku mohon! Aku tak suka!" ucap Yoonji berteriak.

"Yoonji! Dengarkan kata appa! Appa hanya tidak ingin kau terluka karena hanya kau yang appa punya! Terima saja keputusan appa!!" bentakan appa Yoonji menyeruak dirumah itu.

Sedetik kemudian appa Yoonji pergi meninggalkan Yoonji yang mematung dengan air matanya. Ahra hanya bungkam menatap perdebatan barusan antara anak dan ayah. Yoonji menjerit kencang lalu berlari ke kamarnya di lantai atas, terdengar suara isakan di setiap langkahnya. Ahra menatap nanar sahabatnya itu, lalau dia berusaha menyusul Yoonji di kamarnya namun saat akan masuk di mendengar jeritan pelan Yoonji.

Bodyguard Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz