Chapter#9 - Honeymoon 3 (Versi Revisi)

26.1K 789 3
                                    

 Mereka berdua memutuskan untuk menikmati pantai dengan tenang, namun tak ada yang menyadari bahwa Vanessa sedikit khawatir dengan kedatangan Bella. Vanessa mengeratkan genggaman tangannya membuat Rai menoleh.

"Kamu kenapa sayang?"

Vanessa sedikit tersentak, "Aku hanya senang bisa merasakan angin pantai, terus juga suara ombak." ia berusaha menutupinya.

"Aku juga senang sama kamu." Rai kembali membuat Vanessa tersipu malu.

Vanessa melepaskan genggaman tangannya untuk mendekat ke arah pantai, ia ingin merasakan air pantai. Ia pun melepaskan sepatunya lalu menaruhnya di tempat yang kering.

Rai hanya bisa memandanginya dari jauh, "Hati-hati sayang!!" teriaknya.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang memeluknya dari belakang, Rai langsung menghindar dan berbalik menatap siapa yang berbuat seenaknya seperti itu.

"Hai Rai!!" sapanya dengan ramah.

"Bella?!! Kenapa kamu bisa di sini?!! Aku gak ingin melihat kamu lagi, ngerti!" tegas Rai lantang dan mulai kesal melihat dirinya.

"Hey, calm down baby. Aku ke sini cuma mau minta maaf dan melihat siapa istri kamu" ujarnya sambil melihat ke arah pantai menatap Vanessa tengah asik bermain air.

"Jangan pernah ganggu kami berdua!!" ancam Rai.

Ia memalingkan wajah menatap Rai lekat, "Aku gak ganggu kok, cuma mau ambil simpati aja dari kamu. Aku masih sayang sama kamu, dan aku tetap akan berusaha"

"Kamu gila ya!! Aku udah punya istri, gak seharusnya kamu sebagai seorang wanita bertindak seperti ini!!"

"Apasih yang membuat kamu suka sama dia? Kenapa kamu gak kaya dulu lagi? Kamu berubah 360 derajat, bukan Rai yang aku kenal." jelasnya.

"Aku memang udah berubah! Aku sudah berniat berubah dan mendekatkan diri ke jalan yang lebih baik sekarang, aku mohon kamu jangan dekati aku lagi!!" sekali lagi penegasan dari Rai.

Vanessa berbalik menatap mereka berdua, wajahnya mulai berubah masam. Vanessa mengambil sepatunya kemudian pergi meninggalkan mereka dengan penuh luka. Rasanya ingin mencabik-cabik wanita yang telah merayu suaminya itu, tapi ia ingat akan dosa.

Di satu sisi Rai benar-benar muak melihat kelakuan dari wanita yang notaben-nya sudah menjadi mantan, "Aku cuma ingin sama kamu Rai. Aku mau sama kamu," dia terus mendekat dan Rai terus menjauh.

"Aku muak denganmu, aku kira kita bisa menjadi sahabat, tapi tidak. Kau benar-benar memuakkan!!"

Rai mengalihkan pandangannya ke arah pantai, istrinya sudah tidak ada di tempat. Ia pun langsung berlari mencari kemana istrinya itu pergi. Bella menatap Rai dengan wajah yang mencurigakan.

Vanessa sedang menghentak-hentakkan kakinya di atas pasir basah itu, cemburunya sudah tidak dapat di kendalikan. Vanessa berhenti sejenak kemudian berjongkok ke arah pantai dan menatap pasir di bawahnya.

"Cemburu ya? Benar, ini cemburu. Rasanya panas, hati panas, suasana panas, mood juga jadi berantakkan." celotehnya kesal.

"Oh gitu, kamu cemburu lagi." ucap seseorang membuat Vanessa terkejut, ia menengok ke arah belakang dan mendapati suaminya sedang memperhatikannya.

"Ish! Kamu ngapain di sini?" memalingkan wajah.

"Masa gak boleh di sini, ini tuh tempat umum jadi bisa kemana aja sesuka hati." penjelasannya itu membuat Vanessa semakin kesal.

"Masih marah aja, udah sore loh! Nanti keburu malam." ujarnya.

Vanessa memanyunkan bibirnya, "Habisnya kita ke sini siang! Kenapa gak pagi aja biar gak ketemu nenek sihir itu. Ah! Udahlah." Rai tertawa kecil melihat tingkahnya itu.

"Yaudah tunggu matahari tenggelam aja di sini." jawab Rai.

Mereka berdua pun menunggu matahari tenggelam, menghilang begitu saja. Hari benar-benar cepat sekali, tak di sangka malam sudah menggantikan cahaya hangat matahari.

Suara mereka hilang dalam keheningan, tak ada suara karena menikmati pemandangan indah itu. Pertama kali juga bagi mereka melihat pemandangan dan liburan indah dengan tenang.

Hembusan angin malam menerpa tubuh mereka, hangatnya senja di ganti dengan dinginnya malam di pantai. Vanessa berdiri sambil masih menatap ke arah pantai.

"Aku udah melupakan masa lalu, jadi jangan cemburu lagi." ucap Rai.

"Ya aku tau seben-" Vanessa sangat terkejut dengan perbuatan Rai, "RAI!!" jeritnya dengan keras.

Nyatanya Rai menggendong istrinya ala bridal style, dia akan melakukan apapun untuk merayu istrinya agar tidak marah lagi dengannya. Tangan kanan Rai memegang kedua sepatu milik Vanessa sambil menopang tubuhnya.

"Kamu gak akan bisa marah lagi sama aku." dia segera berjalan pergi dari pantai.

<<<<<<>>>>>

Malam itu Vanessa tidak bisa tidur, ia tengah menatap suaminya yang tidur dengan lelap. Vanessa terus menggeliat kesana kemari tanpa henti, benar-benar tidak bisa tidur.

Rai jadi terbangun karena Vanessa. Ia menghentikkan pergerakannya saat melihat Rai bangun dan duduk di tepi tempat tidur, ia menyalakan lampu yang berada di dekat tempat tidurnya.

Memperhatikkan Vanessa seolah ingin bertanya. "Ke-kenapa Rai?" tanya Vanessa bingung.

Rai segera mendekat ke arah tempat tidur Vanessa, "Kau tidak bisa tidur?" ia segera naik ke atas tempat tidur membuat tubuh Vanessa bergeser.

"Hmm, begi-tulah." jawabnya sedikit gugup.

"Aku ingin mengajakmu tidur sedikit larut, apa kau mau?" ajaknya membuat Vanessa tersipu.

"Memangnya mau ngapain?" pertanyaan Vanessa membuat dirinya sendiri merasa gelisah.

Dengan sekejap mata Rai sudah berada di atas tubuh Vanessa. Ia menatap lekat ke arahnya seolah ingin menerkam, Vanessa sedikit terkejut dengan tingkah laku suaminya, tapi ia tau bahwa dirinya mengerti apa yang dia mau.

Nikah Dulu Baru PacaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang