2. Pewaris Tahta Joseon

9.7K 316 44
                                    

"If the king lacks the face of a true king, the people will starve, the vassals will only heed their voice and the whole nation will be in peril. Everything will fall to chaos. The king of Joseon must have the face of a true king."

Kutipan di atas saya ambil dari KBS Drama "The King's Face"
Maknanya ngena banget.
Raja Joseon harus punya wajah seorang raja sejati. Nggak sekedar wajah yang berarti tampilan. Tapi apa yang dimiliki raja tersebut.

Di part sebelumnya diungkapkan kalo raja Joseon itu keturunan Lee Seonggye. Lee Seonggye sendiri menunjuk anak keduanya, Lee Banggwa, sebagai penerus. Tapi kemudian Lee Banggwa menyerahkan tahta kepada adiknya, Lee Bangwon.
Lee Bangwon menunjuk anak ketiganya, Lee Do, sebagai putera mahkota.

Sekali lagi, semua raja Joseon marga Lee, punya garis keturunan langsung dari raja.
Yang berhak jadi raja di antaranya:
1. Anak lelaki raja dari ratu atau 대군 daegun (grand prince).
Hampir semua raja Joseon adalaj seorang daegun. Seperti Raja Jeongjong (Lee Banggwa), Raja Taejong (Lee Bangwon), Raja Sejong (Lee Do), Raja Sukjong (Lee Soon)

2. Anak raja dari selir atau 군 gun (prince) kalau ratu tidak memiliki anak laki-laki. Raja Joseon pertama yang ibunya seorang selir adalah Raja Gwanghae (Lee Hon). Karena statusnya itu, banyak yang ngga setuju dia menjadi raja. Padahal ibunya seorang selir dengan pangkat tertinggi.
Baik grand prince maupun prince, yang ditunjuk menjadi putera mahkota, disebut 세자 (Seja)

3. Cucu raja yang disebut 세손 (Seson)
Seson adalah anak Seja yang ditunjuk menjadi penerus. Kalau seorang putera mahkota meninggal, yang paling berhak atas tahta adalah anaknya yang sudah resmi ditunjuk sebagai penerus.
Seson yang menjadi raja adalah Raja Jeongjo (Lee San), cucu Raja Yeongjo.

4. Saudara kandung raja.
Bisa seorang Daegun atau Gun. Saudara raja yang ditunjuk menjadi putera mahkota disebut 세제 (Seje). Raja Yeongjo (Lee Geum) adalah seorang Seje yang ditunjuk kakaknya, Raja Gyeongjong (Lee Yoon) karena tidak memiliki keturunan.
Ketika Raja Yeonsan dikudeta, adik seayahnya menjadi raja selanjutnya.

4. Keponakan raja.
In case kalo raja nggak punya anak lelaki. Raja Yejong meninggal saat masih muda. Dia tidak memiliki keturunan. Dia digantikan keponakannya, anak dari kakak lelakinya.

5. Kerabat raja yang punya garis keturunan langsung dari raja-raja sebelumnya.
Seperti Raja Seonjo, Raja Injo, Raja Cheoljong, Raja Gojong.
Yang nggak punya direct line dari raja terakhir, harus diadopsi dulu oleh ratu, ibu suri, ibu suri agung.
Raja Myeongjong tidak memiliki keturunan untuk dijadikan pewaris. Jadi, pihak istana mengadopsi anak dari kerabat raja Myeongjong untuk dijadikan pewaris. Pangeran itu kemudian menjadi Raja Seonjo.

Balik lagi ke kutipan di atas, makna wajah raja sejati = punya kemampuan dan tentunya garis keturunan yang sah. Pihak istana nggak bisa sembarangan adopsi orang buat dijadikan raja. Kalo pernah baca FF seorang Raja Joseon ambil anak orang lain yang ga punya hubungan darah sama sekali dengan dinasti Yi, berarti selain putus asa en ambisius, dia juga nggak punya dignity. Seorang raja Joseon yang negaranya menganut faham konfusius, nggak akan melakukan hal seperti itu. Kan mending adopsi kerabat sendiri yang punya darah keturunan Lee Seonggye. Kekeke. Hal itu nggak pernah ada di sejarah Joseon ya.

Kedua, peran para pejabat. Kerajaan Joseon bukan monarki absolut di mana raja berkuasa mutlak. Politik Joseon terdiri dari beberapa faksi. Yang boleh jadi pejabat hanyalah kelas bangsawan dan mereka konservatif. Setiap keputusan raja harus dimusyawarahkan di dewan istana. Jadi, kalau raja mau mengadopsi kerabatnya untuk dijadikan penerus, nggak bisa tanpa dukungan para pejabat dan faksi.
Misal, kalo satu-satunya keturunan raja adalah anak seorang gisaeng yang pasti dari kelas rakyat jelata atau budak. Para pejabat tinggi nggak mungkin mau dipimpin oleh orang yang dianggap rendahan. Pasti mereka akan memilih kerabat raja yang pastinya adan sah dari wanita bangsawan juga.
Raja Gwanghae adalah raja pertama yang ibunya seorang selir. Raja-raja sebelumnya adalah anak ratu, anak puteri mahkota, dan anak adopsi kerabat raja tapi ibunya seorang istri sah, bukan selir. Banyak yang nggak suka Gwanghae jadi raja. Makanya dia nggak lama memerintah Joseon. Dia dikudeta oleh pejabat bernama Kim Jajeom yang mengangkat keponakan Gwanghae menjadi raja. Walo ada beberapa faktor lain yang membuat mereka mengkudeta Gwanghae.

Teman-teman yang tertarik menulis FF atau fiksi non FF dengan latar Joseon, sebaiknya banyak research. Kita memang bebas berekspresi tapi kita juga harus tau etika. Karena itu sejarah dan milik negara orang lain pula, harua kita hormati. Jangan sampe kena hujat kayak novel FF yang menceritakan kisah Raja Sukjong. Dia dihujat karena menulis Raja Sukjong punya anak kembar.
Kalo kamu mau bilang: "ya bebas lah berekspresi."
Tentu saja bebas tapi orang Korea sendiri nggak pernah ngubah sejarah.
Mereka memilih menulis novel pure fiction macem The Moon Embraces the Sun dan Scholar who Walks in the Night. Semua tokoh dan cerita 100% fiktif.
Beda dengan Novel A Deep Rooted Tree yang half fiction half history. Tokoh keluarga kerajaan sama pejabatnya fakta dan nggak dirubah sama penulisnya. Tapi tokoh Soyi, Dolbok, dan Yoon Pyung adalah fiksi.

Segitu dulu tulisan part 2. Tadinya judul part 2 "Raja Joseon" tapi di sini fokusnya soal siapa yang bisa jadi Raja Joseon.
Next part mungkin beneran judul Raja-raja Joseon atau penamaan Raja Joseon.

Semoga bermanfaat.

조선  JOSEON : The King, The Queen, The Princes, The Princesses and The PeopleWhere stories live. Discover now