Chapter 6

6.9K 356 16
                                    

Sehun kembali ke hutan dengan langlah terseok-seok. Ia terus saja membiarkan airmatanya mengalir hingga ia sampai ke jantung hutan.

"Nari! apa yang terjadi?" Jongdae kaget melihat Sehun yang kembali dengan badan penuh luka dan memar serta menangis.

"Brengsek! Manusia itu brengsek! *hiks* dia mengkhianatiku" Jongdae tertegun melihat kondisi Sehun yang seperti ini.

Untuk pertama kalinya Jongdae melihat Sehun yang kalem dan dingin menjadi seperti ini.

Jongdae yang awalnya ingin Sehun menceritakan apa yang terjadi padanya mengurungkan niatnya.

Tiba-tiba Sehun memegangi perutnya dan meringis kesakitan. "Nari!" Jongdae dengan cepat menopang Sehun yang hampir terjatuh.

Sehun menggigit bibirnya menahan sakit diperutnya. Jongdae menggendong Sehun dan membawanya ketempat yang lebih nyaman.

Kondisi Sehun yang terpukul dapat berdampak buruk bagi bayinya. Saat rasa sakit diperutnya hilang Sehun pun ikut terdiam kosong.

Luka-luka ditubuhnya perlahan menutup. Masih dengan tatapan kosong Sehun bangkit duduk.

"Manusia itu telah mengkhianatiku. Dia pikir... aku bisa dia permainkan semudah itu?" nada bicara Sehun terkesan menyeramkan dipendengaran Jongdae.

"Mulai saat ini. Tidak akan ada lagi manusia manapun yang bisa masuk kehutan" Mata Sehun yang berwarna biru saphire nan indah kini berubah senada dengan darah.

Jongdae bahkan tersentak melihat Namoo yang kini dipenuhi oleh sulur-sulur berduri.

Tanah yang berada disekitar jantung hutan menghitam dan mengeluarkan asap berupa racun.

Mulai saat ini, dan seterusnya. Jongdae yakin, hutan ini tak akan seindah dulu lagi.

SKIP>>>

'BRAKK'

Kris menggebrak meja istana. "Apa maksudmu tidak ada seorangpun yang berani masuk ke hutan itu?" geram Kris marah.

"Kami sempat mengirimkan satu prajurit untuk masuk dan berakhir dengan menemukan prajurit itu mati menjadi tulang belulang terlebih lagi kabut racun menyelimuti hutan itu" jelas Jendral Jung.

Kris menyandarkan punggungnya dibangku singasana nya seraya memijit batang hidungnya.

"Kalian boleh keluar" perintah Kris dan Jendral Jung mengangguk mewakili prajurit lain.

"Yang Mulia. Saya bukan bermaksud mencela. Tapi menyerah sajalah, Gumiho itu mungkin sudah mat-" Kris bangkit dari singasana nya sebelum Song Qian menyelesaikan kata-katanya.

Kris berjalan santai menuju Song Qian. Disentuh nya kedua bahu Song Qian pelan.

"Yang Mul- arghhh!" Song Qian mengerang kesakitan saat sentuhan itu berubah menjadi cengkraman erat menyakitkan.

"Kau... Tidak berhak mencampuri urusanku! Menjadi permaisuri bukan berarti kau berkuasa terhadapku. Ketahuilah... mematahkan tulangmu itu sama saja mematahkan tusuk gigi bagiku" Song Qian bergetad ketakutan melihat mata Kris yang menyeramkan baginya.

Cengkraman Kris lepas. "Pergi!" Song Qian pergi dengan sangat ketakutan.

'BLAM!'

Suara pintu tertutup membuat Kris merasa lebih tenang. Sudah berbulan-bulan ia menghabiskan waktu memikirkan keadaan Sehun, pujaan hatinya.

Kris yakin betul bahwa Sehun amat kecewa padanya. Kris ingin bertemu lagi dengan Sehun namun ia terlalu takut menampakan wajahnya yang brengsek didepan Sehun.

Fox Of The WoodsWhere stories live. Discover now