12

18.3K 719 7
                                    

Romeo POV

Sungguh sangat membosankan, baru 15 hari aku bersekolah disini Para gadis sialan itu melihatku seakan ingin memakanku saja. Ditambah lagi aku harus satu sekolah dengan Kevin sialan ini. Dia sepupuku anak dari Papi Paul dan Mami Sofi. Tapi sungguh tingkahnya berbanding terbalik dengan Mami dan Papi. Mungkin tingkahnya malah mirip daddy dulu. Ya, dia seorang playboy cap kadas kurap!

Ya karena sebelumnya aku hanya homeschool, tapi semenjak naik kelas 2, daddy menyuruhku sekolah diluar agar punya pacar katanya. Sialan!

Aku tau semua pacar Kevin, karena dia sering meminta bantuanku ketika ada masalah dengan salah satu pacarnya.

"Haii" sapa seorang cewek didepanku sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya.

"Hai" jawabku acuh

"Ehm kamu, Romeo kan? Ketua kelas kan? Aku Cindy murid baru pindahan. Sedari tadi aku lihat kamu diem aja, terus Miss Angel nyuruh aku duduk disebelah kamu, gapapa kan?"

"Hm ya" pasrahku akhirnya. Padahal tadinya aku sangat senang karena aku mendapat bangku kosong sendirian, ternyata ada murid baru yang masuk kekelasku. Dan sialnya aku, aku ditunjuk sebagai ketua kelas karena semua siswi dikelasku memilihku menjadi ketua kelas. Padahal aku juga anak baru disini.

"Ciyee dapet cewek juga akhirnya gak jomblo" goda Kevin yang saat ini kita sedang istirahat dan seperti biasa gue duduk didalam kelas, tapi entah sejak kapan Kevin udah duduk dibangku depanku.

"Tai!" ucap gue sambil memakai earphone.

"Eh kampret! Gue tau dia namanya cindy kan? Hmm lumayan cantik dan cocok kok buat lo, gue sebagai abang lo yang baik gue restuin deh!" ucap Kevin yang sudah melepas satu earphoneku.

"Udah deh ganggu aja!"

"Hahaha yaudah deh, nanti sore jangan lupa basket!" ucapnya seraya berlalu meninggalkanku.

"Hai, ini buat kamu" ucap seseorang yang tiba-tiba datang disebelaku sambil tersenyum mengulurkan sekotak susu coklat milo dingin. 'Susu kesukaan gue!' batinku.

"Makasih" ucapku lalu mengambil kotak susu itu.

Terdengar bel tanda pulang sekolah berbunyi. Aku sengaja keluar belakangan. Kevin sudah nenungguku didepan kelas. Kami bersama berjalan ke loker untuk mengambil baju ganti, Kevin sedari tadi meledekku karena meminum susu pemberian Candy. Aku membuka lokerku dan yap, seperti biasa, banyak coklat, surat-surat dan snack ringan didalamnya. Siapa lagi kalo bukan dari cewek-cewek sialan disini ?

Author POV

Sudah hampir satu tahun Anna tidak bisa bertemu dengan Callum karena kesibukan masing-masing. Tetapi, hari ini Anna akan berangkat ke Manchester dengan Herrera dan Uan. Ya, Herrera dan Una akan menghadiri undangan dari klub MU. Sedangkan Anna, akan bertemu dengan sang kekasih tentunya.

Mereka tiba di Manchester dan langsung menuju ke apartemen Callum. Una dan Herrera sengaja tidak memberitau Callum jika ia juga mengajak Anna.

Tingnong....

Pintu terbuka dan terlihat Callum disana.

"Mommmyyyy" callum segera memeluk Una.

"Daddy" kini ia bergantian memeluk Herrera.

"Ayok masuk momm, da... ANNAA?" ucap Callum kaget melihat sang kekasih sedang berjalan ke arah mereka. Ia segera berlari dan memeluk Anna erat.

"Aduuh, sesakk Call!!"

"Hehe maaf sayang" tanpa menunggu lama Callum segera melumat bibir Anna. Ia sangat rindu bibir mungil Anna ini. Tangannya tak tinggal diam meremas pantat Anna. Ketika tangannya yang lain meraba dada Anna ingin meremasnya, tiba-tiba

"Aaaaa daddy sakiittt!!!!" teriak Callum sambil memegang tangan Herrera yang sedang menjewernya

"Kalo mau kangen-kangena didalem!!" ucap Herrera sambil menarik Callum masuk kedalam apartemennya.

Herrera dan Una beristirahat di kamar yang sudah disiapkan Callum. Sedangkan ia dan Anna bermesraan dikamarnya.

"Sayang nikah yuk" ajak Callum ketika ia sedang menciumi leher Anna. Tangannyapun tak tinggal diam sedari tadi memainkan dada Anna.

"Kamu ngajak nikah kayak ngajak main aja" jawab Anna sambil mencubit pinggang Callum.

Hubungan Anna dan Callum sempat renggang karena kebohongan Callum. Tapi akhirnya, callum menjelaskan semuanya dari pertemuannya dengan Jennifer.

Anna sempat tak setuju saat Callum ingin menjadi teman Jennifer. Tapi, ia tak ingin disebut over protektif dan akhirnya mengijinkan Callum berteman dengan Jennifer. Toh, orang tua mereka berteman.

Hari ini, Callum dan Anna akan ke Irlandia. Anna sangat merindukan ibunya dan juga Adiknya Nathan.

*****

Tingnong....

"Kaakk" Nathan yang membuka pintu rumahnya, melihat sang kakak datang segera memeluknya, melepas rindu hampir 2 tahun mereka tak bertemu. Namun ia melepas pelukannya segera melihat seseorang disebelah Anna. Ia menatap nya tajam.

"Haii Nath" sapa Callum sambil mencoba tenang dan tersenyum.

"Nath, udah deh masuk dulu yuk kakak Capek" Anna berusaha menenangkan kedua lelaki yang ia sayang itu.

"Annaaa"

"Ibuuu" Anna berlari kecil lalu memeluk sang ibu yang sangat ia rindukan itu. Anna dan ibunya sama-sama menangis melepas rindu diantar keduanya.

"Eh nak Callum" callum tersenyum lalu mencium punggung tangan ibu Anna.

Mereka makan malam bersama dan mengobrol banyak hal. Walaupun suasana tak enak terasa antara Callum dan Nathan.

"Nath, kok diemin nak Callum sedari tadi ibu lihat kalian ga ngbrol sama sekali?" tanya Ibu Anna.

"Eh? Engga kok bu, tadi kita udah ngbrol, iya kan Call? Lo mau nambah ga Call? Oh ini tiramnya enak loh" Nathan berpura-pura baik dan tersenyum sinis ke arah Callum lalu mengambilkan beberapa sendok tiram dan ia taruh di piring Callum.

"Eh? Ehehe makasih ya Nath. Emm masakan ibu enak" Callum mencoba tersenyum walaupun ia tau jika Nathan mengerjainya. Ia memakan semua makanan yang tadi Nathan ambilkan walaupun perutnya sungguh sangat kenyang.

The Only OneOnde as histórias ganham vida. Descobre agora