BAB 1

47.3K 1.7K 125
                                    

" menyerahlah kau Kazuma! kau tidak dapat melawan lagi dengan tubuh seperti itu hah! "
" sial aku terdesak! " umpat Kazuma dalam hati
" ayolah menurut saja kepalamu itu sangat berharga, ikutlah dan kau akan tenang hahaha " suara ejekan kembali terdengar.

Ah. Orang orang itu datang lagi. Ini sudah hampir ke tiga kalinya sekelompok orang asing mengejar salah satu pria yang terluka. Aku tidak memiliki niat sedikitpun untuk mengintip apalagi ikut campur. Setidaknya aku ingin hidup tenang meskipun berada di ruang bawah tanah yang kumuh dan bahkan tidak ada manusia yang tahu bahwa ada sesamanya di dalam sana.

" sialan kau! hey jangan lari! dasar vampire bodoh! kejar dia! " teriak sang komandan ke pasukannya.

Kazuma berlari menjauhi para pemburu tersebut, tubuhnya terlalu banyak luka untuk melawan sekali lagi. Malam yang sunyi di dalam sebuah kota besar, para manusia tentunya sudah kembali keperaduan mereka. Suara lolongan anjing menemani malam yang panjang.

Saking kerasnya teriakan membuatku makin tidak bisa tidur. Aku menutup telinga dan berusaha tidur agar lupa dengan bunyi perut yang selalu bergetar tiap 5 menit sekali seperti ibu hamil yang sedang kontraksinya. Usahaku nihil. Rasanya ingin menangis jika sudah melilit seperti ini. Disamping jengah mendengar orang teriak-teriak, tergerak rasa penasaran untuk melihat. Mungkin aku bisa dapat sesuatu, entahlah.

" ssttttt sini " suara bisikan kecil ku terdengar dari balik tong sampah
" siapa disana? " tanya Kazuma

" Tidak penting aku siapa, lagipula kenapa kau bisa dikejar oleh mereka?  kemarilah " ucapku sambil memunculkan diri dibalik tong sampah besar yang menjadi akses keluar masuk 'rumahku'

" darimana kau tau anak kecil? " ucap Kazuma menyerit sambil mendekati gadis itu
" Suara mereka membuatku sakit kepala. aku tidak suka " sahutku lalu menarik tangannya masuk dan segera menutup pintu masuk dengan tong sampah.

Dingin..

Pikir ku sejak pertama memegang tangan seseorang. Sayup mendengar nama vampir dari orang orang yang memburunya, namun segera ku tepis. Bisa saja orang ini kedinginan atau menahan sakit.

Mungkin dia akan merasa aneh, tiba tiba ditarik oleh seorang gelandangan masuk ke dalam lubang kotor dan banyak sampah. Teriakan dan pukulan keras tong sampah menandakan orang orang itu berada sangat dekat dengan kami.

" oh sial aku harus pergi " ucap Kazuma hendak pergi. Namun langkahnya terhenti merasakan tangan kecil menahan bajunya
" kenapa? " Keningnya menyerit sambil menatapku heran.
" jangan pergi, tahan sebentar mereka tidak akan lama dan kuat berada disini " jawabku sambil tetap menahan bajunya. Sambil menajamkan pendengaran dan memastikan mereka pergi

" heh! kemana vampire sialan itu! cepat sekali perginya?! "
" maaf tuan, sosok menghilang dan terakhir berada diujung lorong sana. " ucap sang anak buah
" dasar menyusahkan! ayo kita pergi! Saya tidak mau lama lama ditempat menjijikkan ini. Lagipula sebentar lagi dia akan mati. " titah sang ketua.

Seluruh pasukan pergi meninggalkan tempat tersebut. Didalam ruangan pengap tanpa penerangan Kazuma terdiam, ia berkonsentrasi menetralisir racun yang masuk akibat pertarungan sebelum nya. Terlebih dengan tubuh penuh luka itu bukanlah hal sulit bagi para pemburu untuk menemukannya.

Tapi mereka tidak menyadarinya, bahkan dalam jarak seperti ini. Dalam keheningan ia hanya memperhatikan gerak gerik gadis di depannya. Meskipun gelap tidaklah sulit untuk nya melihat dengan jelas apa yang dia lakukan

" hey nak, siapa namamu " ucap Kazuma
" Tidak ada "

" Apa?" Keningnya kembali menyerit, sepertinya ia belum menangkap situasi.

My Little  Vampire (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang